Kronologi Penemuan Tulang Belulang Pendaki di Gunung Keramat Bawakaraeng
Setelah nyaris tiga bulan menghilang, jasad seorang pendaki akhirnya ditemukan tinggal tulang belulang di kawasan Gunung Keramat Bawakaraeng di Kabupaten Gowa, Sulsel.
Setelah nyaris tiga bulan menghilang, jasad seorang pendaki akhirnya ditemukan tinggal tulang belulang di kawasan Gunung Keramat Bawakaraeng di Kabupaten Gowa, Sulsel.
Humas Kantor Search and Rescue (SAR) Makassar Ade Hamsidar mengatakan jasad pendaki yang tinggal tulang belulang itu, ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang sedang mencari kayu di tengah hutan kawasan Gunung Keramat Bawakaraeng, Selasa (21/5).
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Jenang Saren warnanya hitam pekat? Jenang ini dinamakan “saren” karena warnanya yang hitam legam. Warna hitam ini berasal dari merang yang dibakar.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
"Tulang belulang pendaki itu ditemukan warga tepat di hulu Sungai Tanggara yang sejajar dengan Pos 5 jalur pendakian Gunung Keramat Bawakaraeng," kata Ade via pesan singkat, Rabu (22/5).
Tak hanya tulang belulang, tas yang berisi identitas berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan sejumlah ponsel beserta charger yang merupakan milik pendaki itu, turut ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan tulang belulangnya.
"Di KTP itu tertera identitas korban yakni bernama Galih Andika (20), pendaki yang dinyatakan hilang di kawasan Gunung Keramat Bawakaraeng sejak Februari 2019," ujar Ade.
Jasad korban yang tinggal tulang belulang tersebut dievakuasi oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari SAR Antariksa, Makassar Rescue, SAR Tombolopao, KPA Forkasa, RAPI, Koramil, Polsek, Craint Kanreapia, serta masyarakat setempat menuju Puskesmas Malino, Kabupaten Gowa dini hari tadi tepatnya pukul 00.30 WITA.
"Tim SAR gabungan berangkat dari Posko Buluballea menuju ke lokasi penemuan tulang belulang korban. Yah sekitar dua jam perjalanan tim tiba di lokasi," terang Ade.
Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad pendaki yang tinggal tulang belulang itu dari kawasan Gunung Keramat Bawakaraeng sejak pukul 20.30 WITA dan tiba di Puskesmas Malino pada pukul 00.30 WITA.
Saat itu, ia bersama dua rekannya yakni Saleh (21) dan Wira (20) berangkat mendaki ke Gunung Keramat Bawakaraeng tepatnya 8 Februari 2019.
Mereka pun terpisah saat turun dari puncak Gunung Keramat Bawakaraeng tepatnya antara Pos 5 dan Pos 6 jalur pendakian pada 10 Februari 2019.
"Karena pada saat turun mereka masih berkumpul di Pos 6. Nanti setelah di Pos 5, satu pendaki (Galih Andika) sudah tidak terlihat lagi," ucap Ade Hamsidar.
Pencarian terhadap Galih pun berlangsung selama sepekan. Namun tim SAR gabungan yang jumlahnya 60 orang kala itu tak juga menemukan adanya tanda-tanda keberadaan Galih meski telah menyisir sekitar lokasi terakhir ia dinyatakan berpisah dengan rekannya.
Tim pun sempat menyimpulkan jika pendaki yang berdomisili di Kompleks Mangga Tiga, Kecamatan Biringkanaya, Makassar itu seperti menghilang secara misterius.
"Rata-rata pendaki yang hilang di jalur antara Pos 5 dan Pos 6 Gunung Keramat Bawakaraeng tersebut, biasanya sudah ditemukan dalam dua hari. Tapi ini sangat aneh," kata Ade kala itu.
Hilangnya Galih pun sempat dikait-kaitkan oleh masyarakat setempat dengan mitos-mitos keramat yang selama ini melekat pada kawasan Gunung Keramat Bawakaraeng. Di antaranya keberadaan arwah noni cantik yang ceritanya ia terus bergentayangan usai bunuh diri di area hilangnya Galih sekitar tahun 1980 silam.
Baca juga:
Seorang Petani di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas dengan 11 Luka Tembak
Warga Amerika yang Meninggal di Ranu Kumbolo Sempat Mengeluh Sakit Perut
TKI Asal NTT Ditemukan Tewas Tanpa Kepala di Malaysia
WN Perancis Ditemukan Tewas di Kuta Bali, Diduga Terjatuh di Bangunan Kosong
Diduga Dimangsa Harimau, Warga Padang Lawas Tewas Mengenaskan
Sudah Sebulan, Belum Ada Titik Terang Kasus Penemuan Mayat di Pinggir Tol Jagorawi