Laju deforestasi dan perburuan satwa lindung di Aceh masih tinggi
Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) bersama dengan Forum Konservasi Leuser (FKL) menemukan fakta, sepanjang tahun 2017 terjadi peningkatan kasus illegal logging (perambahan hutan) dan perburuan satwa dilindungi di Aceh.
Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) bersama dengan Forum Konservasi Leuser (FKL) menemukan fakta, sepanjang tahun 2017 terjadi peningkatan kasus illegal logging (perambahan hutan) dan perburuan satwa dilindungi di Aceh.
Berdasarkan data ground checking monitoring yang dilakukan FKL di 12 kabupaten, terdapat 1.528 kasus perambahan hutan terjadi dengan volume sekitar 7.421,3 meter kubik kayu selama tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2016 lalu, aktivitas pembalakan hutan hanya 1.534 kasus dengan volume hanya 3.665 meter kubik kayu.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kenapa Hutan Punti Kayu penting bagi Kota Palembang? Hutan merupakan sebuah kawasan yang luas dengan berbagai macam pepohonan yang hijau serta menjadi tempat tinggal para satwa, tumbuhan, dan lain sebagainya. Lebih dari itu, hutan juga menjadi ekosistem yang cukup penting di muka bumi. Hutan letaknya tak selalu jauh dari kehidupan manusia atau perkotaan. Banyak dijumpai hutan-hutan berada di tengah hiruk pikuk perkotaan yang berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari Hutan Punti Kayu, Palembang? Mengutip ANTARA, para pengunjung bisa menikmati liburan dengan suasana hutan dengan balutan pohon pinus yang rindang dan tinggi menjulang.
-
Di mana potongan kayu itu ditemukan? Reruntuhan kota kuno Dutou di daerah Linwu, Chenzhou, menghasilkan temuan penting tentang sejarah daerah yang kaya, menurut konferensi media yang diselenggarakan Badan Warisan Budaya Nasional di Beijing pekan lalu.
"Kabupaten Aceh Tamiang tercatat sebagai kabupaten dengan aktivitas perambahan hutan yang luas tahun 2017 mencapai 1.347 hektare dengan jumlah kasus kita temukan 414 kasus. Total KEL yang rusak periode 2017 berjumlah 6.648 hektare dan ada 1.368 kasus," kata Manager Database FKL Ibu Hasyim di Banda Aceh, Selasa (16/1).
Sedangkan untuk kasus perburuan, sepanjang tahun 2017 terdapat 729 kasus dan 814 jerat satwa landak, rusa, kijang, beruang, harimau dan gajah. Semua jerat itu sudah disita dan telah dimusnahkan.
"Kita mendorong Pemerintah Aceh dan seluruh komponen masyarakat untuk lebih menjaga hutannya, terutama dalam KEL, karena KEL sumber air bagi rakyat," tuturnya.
Meskipun kasus perambahan hutan meningkat, kabar baiknya deforestasi (kerusakan hutan) mengalami penurunan periode tahun 2016-2017 hanya 17.333 hektare yang rusak. Sedangkan dua tahun sebelumnya berkisar pada angka 21.000 hektare deforestasi di seluruh Aceh.
Adapun kabupaten yang paling tinggi mengalami kerusakan hutan pada tahun 2017 adalah Aceh Utara mencapai 2.348 hektare, disusul Aceh Tengah 1.928 hektare dan Aceh Selatan 1.850 hektare.
"Kita menduga kerusakan hutan ini akibat seringnya banjir ketiga kabupaten tersebut, terutama Aceh Utara banjir beberapa waktu lalu, pada periode 2015-2016, Aceh Utara juga daerah kedua tertinggi kerusakan hutan," kata GIS Manager Yayasan HAkA, Agung Dwinurcahya.
Selama periode 2016-2017 HAkA menemukan fakta 56 persen deforestasi terjadi dalam kawasan hutan seluas 9.761 hektare. Hutan Produksi (HP) menempati urutan pertama terjadi deforestasi seluas 4.147 hektare, disusul Hutan Lindung (HL) seluas 3.480 hektare.
Kata Agung, tahun 2017 ini merupakan tahun terendah deforestasi dalam KEL di Aceh. Berdasarkan perhitungan HakA dan FKL, terjadi deforestasi 6.875 hektare, lebih rendah dibandingkan tahun 2016 terjadi deforestasi mencapai 10.351 hektare.
"Bahkan tahun 2015 lalu mencapai 13.700 hektare. Makanya KEL Aceh yang sudah menjadi Kawasan Strategis Nasional (KSN) harus lebih dijaga dan dikelola dengan mengedepankan konsep perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang lestari," sebutnya.
Selama tahun 2017 ini, kabupaten yang paling tinggi terjadi deforestasi adalah Aceh Selatan mencapai 1.847 hektare, disusul Aceh Timur 1.222 hektare dan Nagan Raya 946 hektare.
Baca juga:
Polres Bengkalis bongkar penyelundupan 8 ton kayu, 9 pelaku dibekuk
Polres Aceh Besar tangkap 3 pengangkut kayu gelondongan ilegal
2.139 Batang kayu ilegal gagal diselundupkan ke Madura
Bawa kayu ilegal, sopir truk ditangkap di Jalan Trans Kalimantan
4.100 Batang kayu ilegal dari hutan di Pontianak disita petugas