Lima Warga Badui Digigit Ular Berbisa, Seorang Meninggal
Sekurangnya lima warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, digigit ular berbisa dalam sepekan terakhir. Seorang di antara korban meninggal dunia.
Sekurangnya lima warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, digigit ular berbisa dalam sepekan terakhir. Seorang di antara korban meninggal dunia.
"Kami menerima laporan dari Pak RT Ardi di permukiman Badui menginformasikan warganya yang digigit ular berbisa jenis ular tanah yang mematikan itu," kata Koordinator Relawan Sahabat Indonesia Muhammad Arif Kirdiat di Lebak, Minggu (7/8).
-
Apa yang terjadi pada Gunung Ruang di Sulawesi Utara? Gunung Ruang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam.
-
Di mana Tukad Badung berada? Selain ingin mencari oleh-oleh atau menikmati aneka bangunan tua era kolonial, pengunjung juga bisa mendatangi bantaran Tukad Badung, tepatnya di Seberang Pasar Kumbasari dan Pasar Badung.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Apa itu Musala Apung Bahrur Surur? Dilansir dari kanal Instagram @demakharini pada Jumat (5/10), Musala Apung Bahrur Surur terletak di Kapal Mati, Menco, Wedung, Demak. Musala itu dibangun dengan biaya swadaya warga dan bantuan pemerintah. Pada 23 Agustus 2022, operasional musala itu diresmikan langsung oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen.
-
Bagaimana ular bisa membawa keberuntungan bagi orang Sumatera Utara? Dipercaya bahwa ular merupakan makhluk yang dapat membawa rezeki dan keberuntungan bagi pemilik rumah.
Seorang di antara lima warga Badui yang dilaporkan menjadi korban gigitan ular berbisa itu meninggal dunia akibat terlambat mendapatkan penanganan medis. Satu orang lainnya juga akan diamputasi kakinya karena sudah membusuk akibat gigitan ular.
"Saya kira berbahaya jika korban gigitan ular tidak cepat ditangani medis bisa mengakibatkan kematian," kata Arif.
Puskesmas Tak Punya Stok Serum Antibisa Ular
Dia mengaku sangat prihatin tiga unit puskesmas di perbatasan kawasan permukiman Badui, yakni Puskesmas Cirinten, Puskesmas Bojongmanik, dan Puskesmas Cisimeut tidak punya serum antibisa ular.
Warga Badui yang digigit ular berbisa juga sulit dibawa ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung karena mereka tidak punya BPJS Mandiri maupun BPJS PBI bantuan pemerintah. Karena itu, Arif terpaksa memutuskan menyewa mobil pikap untuk melarikan korban ke RSUD Banten yang menerima pasien dengan surat keterangan tidak mampu (SKTM).
Dalam situasi perlu penanganan cepat, kata dia,terkadang fasilitas emergensi di pelayanan dasar di daerah sangat sulit dan tidak tanggap. "Kami berharap puskesmas sebagai pelayanan kesehatan dasar tentu harus menyediakan obat antibisa ular guna menyelamatkan warganya," harapnya seperti dilansir Antara.
Sani (31), warga Badui korban gigitan ular berbisa mengaku dirinya merasa lega dan senang dilarikan ke RSUD Banten oleh Relawan Sahabat Indonesia yakni, Muhammad Arif, sehingga bisa ditangani tenaga medis.
"Kami berharap luka korban gigitan ular berbisa kembali sembuh dan bisa berkumpul bersama anggota keluarga," katanya.
Serangan Terjadi saat Pembukaan Lahan
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan ular berbisa yang mematikan itu jenis ular tanah. Jika warga digigit, harus cepat ditangani tenaga medis.
Warga Kabupaten Lebak mendapat serangan ular berbisa saat membuka lahan-lahan ladang untuk bercocok tanam. Habitat ular tanah yang mematikan itu berada di suhu dingin juga pada bambu atau semak belukar.
Masyarakat Kabupaten Lebak, termasuk Badui, kerap menjadi korban gigitan ular berbisa bila membuka ladang. "Kami minta warga jika ke ladang gunakan sepatu bot dan bila digigit ular berbisa segera dilarikan ke puskesmas maupun rumah sakit untuk menyelamatkan jiwa," katanya.
(mdk/yan)