Lina Mukherjee, TikToker Makan Babi Membaca Basmalah Dituntut 2 Tahun Penjara dan Denda Rp250 Juta
Tuntutan itu dibacakan JPU dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Palembang, Selasa (5/9).
Tuntutan itu dibacakan JPU dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Palembang, Selasa (5/9).
Lina Mukherjee, TikToker Makan Babi Membaca Basmalah Dituntut 2 Tahun Penjara dan Denda Rp250 Juta
Jaksa penuntut umum menuntut terdakwa Lina Mukherjee dua tahun penjara karena dinilai terbukti menimbulkan perpecahan di masyarakat akibat konten makan babi sambil membaca basmalah.
Lina Mukherjee juga dituntut membayar denda Rp250 juta subsider 3 bulan penjara.
Tuntutan itu dibacakan JPU dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Palembang, Selasa (5/9).
- Momen Irjen Krishna Murti Makan di Warung Sop Ditemani Pengamen Wanita 'Beliau Suaminya Wafat Kecelakaan'
- Divonis 2 Tahun Penjara, TikToker Lina Mukherjee Makan Babi Baca Basmalah Anggap Kasusnya Mirip Ahok
- Isak Tangis TikToker Lina Mukherjee di Depan Hakim, Minta Dibebaskan dari Pidana Kasus Konten Makan Babi Ucap Basmalah
- Pecah Tangis Lina Mukherjee di Sidang Penistaan Agama Konten Makan Babi, Mengaku Rindu Orang Tua
Jaksa menilai perbuatan Lina Mukherjee melanggar Pasal 45 A ayat (2) juncto Pasal 28 Ayat (2) Undang-undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
JPU menyebut Lina Mukherjee telah terbukti dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian individu dan kelompok masyarakat tertentu berdasarkan agama.
Perbuatan Lina Mukherjee juga dinilai JPU menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Menuntut pidana penjara selama dua tahun dan denda Rp250 juta dengan ketentuan apabila tidak membayar bisa diganti tiga bulan kurungan," ungkap JPU Siti Fatimah.
Lina Mukherjee keberatan atas tuntutan jaksa penuntut umum tersebut.
Usai mendengarkan tuntutan, Lina Mukherjee melalui kuasa hukumnya, Supendi akan mengajukan nota pembelaan (pleidoi).
Supendi menilai tuntutan dan denda dari jaksa tidak berdasar keadilan.
Menurut Supendi, kliennya telah mengakui kesalahan dan meminta maaf atas perbuatannya. Terlebih, perbuatan itu akibat ketidaktahuan terdakwa melanggar UU.
"Mestinya tuntutan ringan karena klien kami sudah minta maaf, dia mengakui salah," kata Supendi.
Diketahui, Lina Mukherjee dipolisikan pemuka agama Islam M Syarif Hidayat atas konten yang dibuat di media sosial berupa makan kulit babi dengan membaca basmalah.
Video berdurasi hampir dua menit itu diunggah oleh terdakwa dan sudah ditonton 2,4 juta orang.