Mahasiswa di Yogyakarta Meninggal Dunia Usai Latihan Beladiri
Orang yang melakukan sparring dengan korban sudah menyerahkan diri ke Polresta Sleman.
Orang yang melakukan sparring dengan korban sudah menyerahkan diri ke Polresta Sleman.
- Remaja di Malang Tewas Usai Dikeroyok: 10 Orang jadi Tersangka, 6 Masih di Bawah Umur
- Mahasiswa Dibacok di Jaktim, Ratusan Teman Korban Geruduk Permukiman Diduga Tempat Pelaku Sembunyi
- Pelatih Bawa Tongkat Masuk ke Asrama, Calon Siswa Polri Lari Terbirit-birit Sampai Ada yang Belum Pakai Baju & Celana
- Polresta Banyuwangi Larang Warga Latihan Gerak Jalan Agustusan di Jalan Raya, Membahayakan Keselamatan
Mahasiswa di Yogyakarta Meninggal Dunia Usai Latihan Beladiri
Seorang mahasiswa berinisial IKK meninggal dunia usai melakoni latihan beladiri di kampusnya. Mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta ini meninggal pada Rabu (1/5).
Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi menceritakan jika korban diketahui menjalani latihan beladiri pada Minggu (28/4) di kampusnya. Sepulang berlatih beladiri, korban mengeluh sakit dan dilarikan ke rumah sakit.
Yuswanto menuturkan saat latihan beladiri ini korban menjalani sparring atau latih tanding. Yuswanto menerangkan saat sparring itu diduga ada benturan atau body contact.
"Meninggal tadi pagi. Iya (sebelumnya) sparring. Selesai latihan korban merasa kesakitan. Kemudian dilakukan perawatan medis dan dinyatakan meninggal dunia tadi pagi," ucap Yuswanto saat dihubungi wartawan.
Yuswanto mengungkapkan jenazah korban dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari otopsi itu.
Yuswanto menambahkan orang yang melakukan sparring dengan korban sudah menyerahkan diri ke Polresta Sleman. Yuswanto menambahkan pihaknya akan melakukan pendalaman kronologi peristiwa hingga berujung tewasnya mahasiswa berinisial IKK.
"Ada dugaan. Masih dugaan penganiayaan saat pelaksanaan kegiatan latih tanding itu. (Terduga) pelaku juga sudah menyerahkan diri bersamaan dengan proses pembuatan laporan polisi," ungkap Yuswanto.
"Kita akan melakukan pendalaman dengan kronologis peristiwanya seperti apa. Latihannya bagaimana? Rutin atau latihan persiapan pertandingan? Kita pastikan juga ada yang mengawasi tidak pelatihnya atau bagaimana," tutup Yuswanto.