Mahasiswi UNS ciptakan alat canggih, bisa luruskan tulang bengkok dan patah
Dilihat secara fisik, alat tersebut berbentuk seperti lingkaran dilengkapi dengan beberapa lubang. Lubang tersebut berfungsi untuk menanamkan pen di dalam tulang. Sementara pada bagian lain terdapat semacam hidrolik yang dilengkapi dengan ukuran.
Terobosan terbaru dilakukan mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS), belum lama ini. Salah satu mahasiswi Teknik Industri bernama Durkes Herlina Apriani (23) berhasil menciptakan sebuah alat yang berfungsi untuk meluruskan tulang. Alat canggih tersebut diberi nama Fiksator Eksternal.
Selama setahun terakhir, Durkes di bawah bimbingan dosen Teknik Industri, Ilham Priadythama menciptakan alat canggih tersebut. Dilihat secara fisik, alat tersebut berbentuk seperti lingkaran dilengkapi dengan beberapa lubang. Lubang tersebut berfungsi untuk menanamkan pen di dalam tulang.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia? Tokoh yang memiliki semangat tinggi dan menjadi sumber inspirasi bagi wanita Indonesia. Selamat hari Kartini untuk wanita Indonesia!
-
Siapa saja yang hadir di acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
Mahasiswi UNS ciptakan alat canggih . Menurut Durkes, alat ini nantinya dipasang pada tulang yang mengalami pembengkokan atau patah karena kecelakaan.
Durkes menerangkan, alat ini akan membantu merekonstruksi tulang serta memperbaiki tulang yang mengalami kerusakan.
"Dengan menggunakan alat ini, kerusakan tulang yang parah, baik tulang bengkok maupun patah, akan bisa diperbaiki," jelas Durkes, saat ditemui wartawan, Senin (8/4).
Bahkan, imbuh dia, alat ini juga bisa digunakan untuk memperpanjang tulang. Setelah alat ini dipasang, maka tulang akan bisa lurus kembali dalam beberapa bulan. Ia menjelaskan, alat semacam ini sebenarnya sudah banyak dijual di pasaran, terutama di mancanegara, namun harganya sangat mahal.
"Kalau ciptaan kita ini harganya jauh lebih murah. Harga fiksator yang ada saat ini rata-rata di atas Rp 150 juta," jelas sarjana yang barus saja lulus dari jurusan Teknik Industri ini.
Ia menambahkan, saat ini, fiksator eksternal buatannya masih dalam bentuk prototipe. Kendati demikian, alat tersebut sudah diterapkan pada dua pasien,dan berhasil bekerja dengan sempurna. Kedua pasien tersebut yang pertama mengalami pembengkokan tulang cukup parah dan satunya pasien yang mengalami penghentian pertumbuhan tulang.
"Kami masih menerapkan pada tulang kaki, tapi itu juga bisa digunakan untuk meluruskan tulang jangan juga. Alat ini masih akan dikembangkan lebih lanjut. Masih ada sejumlah kendala, terutama masalah keleluasaan alat dalam bergerak. Kedepan alat ini juga akan bekerja menggunakan sistem software. Sehingga lebih akurat dalam mengukur perubahan tulang yang diinginkan," pungkas dia.
Menurut dia, perlu pengembangan dua hingga tiga kali, sehingga baru bisa sempurna. Untuk pengembangan kedepan, dirinya akan melibatkan dua orang lagi. Termasuk untuk pembuatan software, karena di Indonesia belum ada.
Baca juga:
UNS kirim 2 tim di kejuaraan mobil irit di Singapura
Bikin alat deteksi beras berpemutih, 2 mahasiswa UNS sabet penghargaan di Thailand
Keren, mahasiswa Universitas Surabaya inovasikan kulit pohon kesambi jadi deodoran
Kenalkan kain jumputan, 3 mahasiswi Unsri panjat tebing tersulit di Vietnam
Cerita perjuangan anak penjual angkringan hingga menjadi lulusan terbaik UMY
Pembuatan 1 kursi roda pintar untuk difabel capai puluhan juta
Kelompok riset Universitas Brawijaya ciptakan kursi roda pintar untuk difabel