Mbah Tumirah sudah hidup susah sejak zaman penjajahan Jepang
Sekali makan untuk bertahan sampai tiga hari sudah jadi hal biasa bagi Mbah Tumirah.
Mbah Tumirah, penjual kacang kering di parkiran selatan stasiun Tugu Yogyakarta mengaku sudah hidup susah sejak zaman penjajahan Jepang. Nenek berusia 109 tahun tersebut mengatakan saat penjajahan Jepang dia jarang makan karena takut keluar, karena banyak tentara Jepang kerap berpatroli di sekitaran rumahnya di Sosrowijayan, Gedongtengen, Kota Yogyakarta.
"Zaman penjajah Jepang, sama makan sehari bisa untuk dua atau tiga hari. Karena takut keluar, enggak punya makanan di rumah. Takut kalau diculik Jepang," katanya pada merdeka.com, Sabtu (16/5).
Bahkan karena begitu takut dengan Jepang, dia dan suaminya membuat lubang persembunyian di bawah rumahnya. Untuk menyembunyikan lubang tersebut, dia dan suaminya merobohkan rumahnya sehingga Jepang menyangka penghuni rumah sudah pergi.
"Saat itu anak saya masih kecil, itu pas Jepang datang, suami saya ya meninggal pas zaman Jepang," ujar nenek yang mengaku memiliki 7 cucu dan 22 cicit ini.
Saat suami sudah tiada dia bekerja sebagai buruh cuci pakaian dan juga buruh tani di ladang. Masa itu disebut sebagai masa yang begitu sulit. Kondisi mulai berubah ketika Indonesia merdeka dan Yogyakarta bergabung dengan Indonesia.
"Saya dari dulu tinggal ya di situ (Sosrowijayan) jadi bisa merasakan bagaimana perubahannya dari zaman Jepang dan zaman Kemerdekaan," ungkapnya.
Jika membandingkan zaman sekarang dengan zaman dulu, dia mengaku hidup lebih enak pada zaman dulu, sebab jika tidak punya uang untuk makan dia masih bisa makan dengan hasil kebun.
"Sekarang itu duit Rp 100 enggak bisa buat apa-apa, kalau dulu satu sen saja sudah bisa makan kenyang. Sekarang seribu saja makan enggak kenyang," tandasnya.
Baca juga:
Nenek 109 tahun jualan kacang di Stasiun Tugu Yogya demi sesuap nasi
Foto Si Mbah penjual kacang rebus di Stasiun Tugu Yogya tuai simpati
Pelapor kasus tatakan gelas ternyata sudah dibui dan minta keadilan
Kesepian, pria tua ini siap relakan uang pensiun agar bisa diadopsi
Diabaikan pemerintah, Juned puluhan tahun tinggal di rumah reyot
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Dimana lokasi Pasar Klithikan di Yogyakarta? Pasar ini memiliki lokasi strategis di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 34 Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta.
-
Kapan kanopi stasiun di Yogyakarta roboh akibat hujan disertai angin kencang? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh.