Menelusuri Motif Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Berkaitan dengan Warisan?
Penyidik masih melakukan olah TKP dan menunggu hasil autopsi keempat jenazah di RS Bhayangkara Palembang.
Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Motif Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Berkaitan dengan Warisan?
Penyebab kematian empat sekeluarga di rumahnya di Desa Lumpatan, Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, belum terungkap.
Namun kabarnya, korban diketahui baru menjual kebun sawit seharga Rp200 juta.
Informasi ini disampaikan Kades Lumpatan Agus Kurniawan. Dia mengaku menerima kabar korban HR (50) menjual tanah itu dari beberapa warganya.
"Memang belum lama ini, HR menjual tanahnya, yakni kebun sawit," ungkap Agus Kurniawan, Kamis (21/12).
Informasi yang didapatnya juga, kebun sawit yang dijual korban warisan dari ibunya, JR (70). JR juga ditemukan tewas bersama HR dan kedua cucunya, MR (12) dan AU (5).
Sebelum menjual kebun, HR sempat minta izin kepada saudaranya yang tinggal di Banyuasin. Lantas korban bertransaksi dengan pembeli setelah saudaranya mengizinkan.
"Kebun sawit itu warisan tapi saudaranya membolehkan dijual. Saya tidak tahu di mana uang penjualan, dibelikan apa saya tidak tahu," kata Agus.
Plt Kasatreskrim Polres Musi Banyuasin Iptu Dedi Kurniawan mengatakan, informasi tersebut bakal menjadi bahan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian para korban.
Penyidik masih melakukan olah TKP dan menunggu hasil autopsi keempat jenazah di RS Bhayangkara Palembang.
"Kami belum bisa simpulkan penyebab kematian korban karena masih lidik," kata Dedi.
Diketahui, penemuan empat mayat sekeluarga itu saat warga yang tengah membersihkan rumput mencium bau menyengat dari rumah korban, Rabu (20/12) siang.
Awalnya ditemukan satu mayat di dalam rumah dan tiga mayat lagi oleh polisi.
Kondisi semua mayat sudah membusuk yang diperkirakan sudah tewas lebih dari tiga hari.
Mereka adalah satu keluarga yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan dengan status nenek, ayah, dan dua anak.