Mengenal dakwah Islam nusantara lewat film dokumenter
Mengenal dakwah Islam nusantara lewat film dokumenter. Film dokumenter 'Jalan Dakwah Pesantren' berdurasi 37 menit mengangkat kisah sejarah panjang pondok pesantren yang identik dengan lokalitas dan keragaman tradisi ciri khas budaya Indonesia.
Ratusan santri Pondok Pesantren Salafiyah Desa Karangasem, Kertanegara Purbalingga Jawa Tengah menyaksikan film dokumenter 'Jalan Dakwah Pesantren' yang diproduksi Kementerian Agama RI, Rekam Docs dan 1926 yang difasilitasi Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga. Nonton bersama ini digelar Minggu (30/10) malam kemarin.
Rangkaian pemutaran yang dilakukan di kantong-kantong pesantren, komunitas film dan perguruan tinggi tersebut menjadi bagian dari kampanye wajah pesantren yang selalu berdialog dengan zaman.
Dalam pemutaran film yang digelar di Pondok Pesantren Salafiyah, antusiasme santri terasa dalam diskusi yang dilakukan usai pemutaran. Salah satu santri Pondok Pesantren Salafiyah, Zaki Maftukhan, mengakui film dokumenter tersebut mampu membangkitkan kebanggaannya menjadi bagian dari dunia pesantren.
"Saya merasa bangga menjadi santri setelah menonton film ini," katanya.
Sutradara film Jalan Dakwah Pesantren, Yuda Kurniawan mengatakan, film berdurasi 37 menit tersebut mengangkat kisah sejarah panjang pondok pesantren yang identik dengan lokalitas dan keragaman tradisi ciri khas budaya Indonesia.
"Pesantren selalu berdialog dengan keadaan dan telah menjadi bagian dari peradaban dunia," ucapnya.
Kepada para santri dan warga sekitar pesantren, Yuda menceritakan pengalamannya selama proses produksi film yang diproduseri Hamzah Sahal ini.
Menurutnya, proses produksi pembuatan film dokumenter ini berbeda dari yang biasa dilakukannya.
"Jika biasanya, saya bikin dokumenter ingin cepat selesai, untuk film ini sebaliknya, saya sangat menikmati," ujarnya.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah, Mansur Awit mengatakan, peran santri pondok pesantren saat ini seharusnya mulai terbuka terhadap dunia luar. Hal itu, katanya, sebagai langkah strategis untuk menyampaikan dakwah yang menyejukan dan efisien.
"Dan ini menjadi tantangan dan tanggung jawab para santri harus tahu bagaimana sejarah dakwah Islam masuk Nusantara. Kemudian, pemanfaatan teknologi internet, setidaknya untuk mengimbangi dakwah-dakwah versi wahabi yang sudah terlebih dahulu menggunakan teknologi itu," ucap pria yang pernah mengenyam pendidikan di Al-Azhar Kairo, Mesir ini.
Sebelum pemutaran film 'Jalan Dakwah Pesantren', beberapa film pendek produksi Ponpes Salafiyah diputar dalam agenda yang menargetkan pemutaran keliling di Pulau Jawa tersebut.
Baca juga:
BNPT: Pesantren punya peran strategis menanggulangi paham radikal
PKB inisiasi RUU Pendidikan Madrasah dan Pondok Pesantren
Resolusi jihad dan peran santri di era kemerdekaan
Menciptakan generasi unggul dari pondok pesantren
Ponpes Ngruki, menepis stigma radikal dengan prestasi
PKB tegaskan selalu teguh perjuangkan pesantren dan kaum santri
Wasekjen PBNU: Santri di pesantren tidak ada yang radikal!
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Kapan Pondok Pesantren Canga'an didirikan? Berdiri sejak tahun 1711, kini pondok pesantren tersebut sudah berusia lebih dari tiga abad.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kapan Kiai Ageung mendirikan pesantren di Purwakarta? Mulanya, Kiai Ageung datang ke Purwakarta untuk mengenalkan Agama Islam pada 1586.
-
Apa yang dilakukan pengasuh pondok pesantren terhadap para santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya. Pencabulan itu diketahui sudah dilakukan oleh terduga pelaku sejak dua tahun terakhir. Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.