Mengenal Tradisi Kerik Gigi Wanita Suku Mentawai, Dijadikan Simbol Kecantikan
Meskipun terdengar menyakitkan, tradisi ini tetap dijunjung tinggi dan diwariskan secara turun-temurun.
Proses kerik gigi ini dilakukan tradisional dan tidaklah mudah.
Mengenal Tradisi Kerik Gigi Wanita Suku Mentawai, Dijadikan Simbol Kecantikan
Kehidupan yang serba modern tak membuat Suku Mentawai di Kepulauan Mentawai, Pulau Siberut, Sumatera Barat, Indonesia lupa tradisi budaya mereka.
Hingga kini, Suku Mentawai tetap kokoh mempertahankan warisan nenek moyang mereka salah satunya tradisi kerik gigi bagi para wanita.
Tradisi ini bukan semata-mata keunikan budaya. Ternyata, tradiri itu juga menjadi simbol kecantikan dan tanda kedewasaan bagi wanita suku Mentawai.
Sejak zaman dulu, para wanita Suku Mentawai menganggap tradisi ini sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.
- Menelusuri Tradisi Ngabungbang Asal Banjar, Mandi Suci untuk Menghilangkan Hal Buruk
- Makna di Balik Tradisi Unik Buka Pintu di Cilegon, Simbol Dimulainya Kehidupan Rumah Tangga
- Mengetahui Tradisi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya NTT, Kini Jadi Sorotan
- Mengenal Tradisi Popokan Lempar Lumpur di Semarang, Berawal dari Usir Harimau
Dikerik Tanpa Bius
Proses kerik gigi ini dilakukan tradisional dan tidaklah mudah. Para wanita Suku Mentawai harus menahan rasa sakit tanpa bantuan bius modern seperti yang umumnya diterapkan oleh dokter gigi.
Selain itu, proses kerik juga dilakukan untuk semua gigi. Satu per satu gigi dikerik atau diruncingkan menggunakan alat terbuat dari besi atau kayu yang diasah hingga tajam.
Pentingnya tradisi ini tidak hanya dari segi estetika, melainkan juga memiliki nilai-nilai kehidupan yang mendalam bagi Suku Mentawai.
Mereka percaya bahwa melalui proses ini, seorang wanita akan menjadi lebih kuat dan matang dalam menghadapi perjalanan hidupnya.
Meskipun terdengar menyakitkan, tradisi ini tetap dijunjung tinggi dan diwariskan secara turun-temurun.
Dikutip dari nationalgeographicgrid.id, tradisi ini tidak hanya sekadar untuk tampil cantik, melainkan juga sebagai bentuk pengendalian diri dari enam sifat buruk manusia yang dikenal dengan nama Sad Ripu.
Sad Ripu terdiri dari enam sifat buruk, yaitu hawa nafsu (Kama), tamak (Lobha), marah (Krodha), mabuk (Mada), iri hati (Matsarya), dan bingung (Moha).
Suku Mentawai meyakini bahwa melalui proses kerik gigi, wanita mereka dapat mengendalikan diri dari pengaruh negatif sifat-sifat tersebut.