Mengharukan, Korban Perampokan Bersujud ke Polisi, Minta Pelaku Dibebaskan
Peristiwa mengharukan terjadi dalam reka ulang kasus perampokan yang terjadi di Dusun Margomulyo, Desa Kenongo, Kecamatan Gucialit, Lumajang, Jawa Timur. Tante Tiara, korban perampokan, justru menangis dan bersujud ke polisi.
Peristiwa mengharukan terjadi dalam reka ulang kasus perampokan yang terjadi di Dusun Margomulyo, Desa Kenongo, Kecamatan Gucialit, Lumajang, Jawa Timur. Tante Tiara, korban perampokan, justru menangis dan bersujud ke polisi. Istri pengusaha muda Tiananto (24 tahun) ini meminta agar polisi mengampuni pelaku perampokan yang tidak lain adalah karyawannya sendiri.
"Saya mohon, mereka jangan dihukum pak, saya sudah merelakan uang tersebut. Mereka semua karyawan saya, mereka semua baik kepada saya dan juga mereka adalah saudara saya sendiri," ujar perempuan berkulit putih yang akrab disapa Tante Tiara ini sembari berharap belas kasih kepada Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban yang memimpin reka ulang, Sabtu (19/10).
-
Kapan Adipati Lumajang meninggal? Adipati Lumajang, (Putra/Cucu Suropati), meninggal dilereng selatan Gunung Semeru pada tahun 1767.
-
Bagaimana jalannya Perang Cumbok? Konflik kedua belah pihak pun pecah di wilayah Pidie sejak awal bulan Desember 1945. Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan razia di Lumajang dilakukan? Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Lumajang, Jawa Timur, merazia sejumlah penginapan dan kos-kosan pada Kamis (4/4) sore.
©2019 Istimewa
Bahkan, demi membebaskan pelaku perampokan terhadap rumahnya itu, Tante Tiara bersujud kepada Kapolres Lumajang. Korban Tiara beralasan, para karyawannya tersebut sudah loyal kepada keluarganya. Mereka sudah menjadi karyawan keluarga Tiara selama bertahun-tahun. "Mereka ini sudah ikut saya bertahun-tahun, sudah mengalami susah senang bersama mereka saat jatuh bangun menjalankan usaha," ujar Tiara yang menjalankan usaha jasa tata rias ini.
Tak cuma itu. Tante Tiara juga memeluk para tersangka karena tidak tega melihat para perampok tersebut nantinya akan diadili di pengadilan, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban yang mendapat permohonan, sempat mengaku heran. "Baru kali ini saya temukan seorang korban yang tidak ingin para pelaku kejahatan terhadap dirinya, dihukum," ujar Kapolres.
Namun Arsal menegaskan, bahwa polisi hanya menjalankan tugas sebagai penegak hukum dan tidak berwenang menghentikannya karena permohonan korban.
"Biarlah nanti pak hakim yang menentukan apakah para pelaku harus di jerat hukuman atau sebaliknya. Kami tidak punya kewenangan melepaskan para tersangka. Saya memahami kesedihan Tante Tiara tapi hukum harus ditegakkan" ujar Arsal.
Menurut Arsal, kasus perampokan bukanlah delik aduan. Sehingga polisi tidak bisa menghentikan proses hukumnya, sekalipun korban sudah memaafkan perbuatan pelaku.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak enam orang perampok, menggasak uang senilai Rp31 Juta di rumah pengusaha muda di Lumajang. Peristiwa tersebut pada malam 1 Oktober 2019. Pelaku menggunakan penutup wajah untuk menutupi identitasnya. Belakangan, setelah dilakukan penyelidikan, terungkap keenam pelaku ternyata karyawan korban sendiri. Uang sebanyak Rp31 Juta dibagikan di antara mereka secara bervariasi. Ada yang mendapatkan Rp10 juta, Rp5 juta dan bahkan ada yang hanya mendapatkan Rp1 Juta.
Sebanyak empat dari enam pelaku, sudah berhasil dibekuk polisi. Sedangkan dua sisanya masih buron. Dalam pemeriksaan terungkap, niat merampok timbul setelah melihat postingan di akun Facebook korban. Saat itu korban mengunggah postingan yang menceritakan bahwa dirinya baru saja mendapat rezeki berupa uang dalam jumlah besar.
Baca juga:
Pamer Rejeki di Medsos, Pengusaha Dirampok Karyawan Sendiri
Sakit Hati dengan Bos, Sopir Bobol Brankas Perusahaan Berisi Rp78 Juta
Tiga Perampok di Tempat Steam Bekasi Dibekuk, 1 Masih di Bawah Umur
Perampok Sekap Ibu Rumah Tangga di Bekasi, Bawa Kabur Duit Rp50 Juta
Tergiur Uang Rp47,5 Juta, Karyawan Toko HP Rekayasa Perampokan
Otak Perampokan Sopir Truk di Tol Balaraja Timur Berhasil Ditangkap