Menkes Sebut Patuh Prokes Akan Buat Kesehatan dan Ekonomi Jalan Bersama
Menkes berharap, masyarakat tidak perlu khawatir pelaksanaan kehidupan di aspek ekonomi bisa sama normalnya dengan aspek kesehatan. Artinya, tidak perlu ditakutkan ada dampak yang memengaruhi dari satu aspek ke aspek lainnya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan ke depan aspek ekonomi dan kesehatan harus berjalan meski pandemi belum berlalu. Tetapi itu akan berhasil jika dibarengi penerapan protokol kesehatan dan bantuan dari pemanfaatan teknologi informasi.
Budi menambahkan, fokus Kemenkes ke depannya adalah penerapan antisipasi di sektor hulu dalam melaksanakan pencegahan.
-
Mengapa pria tersebut terinfeksi Covid-19 dalam waktu yang lama? Pria berusia 72 tahun asal Belanda yang tidak disebutkan namanya itu mengalami kekurangan kekebalan cukup parah saat ia terinfeksi virus corona varian Omicron pada tahun 2022, tepat setelah menerima beberapa kali suntikan Covid.Sejak kejadian tersebut, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
"Di 2022 nanti fokus kita akan lebih banyak strategi yang di hulu. Bagaimana kita menerapkan protokol kesehatan dibantu dengan teknologi informasi untuk memastikan bahwa aspek kesehatan dan aspek ekonomi bisa berjalan bareng," katanya dalam konferensi pers Nota Keuangan RAPBN 2022, di Jakarta, Senin (16/8).
Dia berharap, masyarakat tidak perlu khawatir pelaksanaan kehidupan di aspek ekonomi bisa sama normalnya dengan aspek kesehatan. Artinya, tidak perlu ditakutkan ada dampak yang memengaruhi dari satu aspek ke aspek lainnya.
"Strategi deteksi kita akan lakukan, kita akan sering lakukan testing. Dan kalau ada yang kena (Covid-19) kita akan lakukan cepat melacak dan kita mesti isolasi," katanya.
Ia menekankan bahwa semua elemen terkait perlu mengatur protokol kesehatan dan protokol deteksi Covid-19. Sehingga itu akan mampu jadi bagian kehidupan normal masyarakat.
Menkes menuturkan pandemi saat ini memberikan pengalaman berharga. Sehingga ia memastikan untuk mempersiapkan pandemi selanjutnya di masa mendatang.
Empat Strategi Pengendalian Pandemi
Ia mengatakan, ada empat strategi pengendalian pandemi ke depannya. Pertama, dengan pelaksanaan perubahan perilaku, di antaranya adalah dengan melakukan protokol kesehatan.
Misalnya saat ini dengan kebiasaan penggunaan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Diharapkan kalau kita 3M akan mengurangi laju penularan, menurut penelitian pakai masker bisa 95 persen lebih mencegah penularan,” katanya.
Kedua, dengan melakukan deteksi yang lebih luas. Yakni, meningkatkan tes epidemiologi versus tes screening. Kemudian, meningkatkan rasio lacak kontak erat dengan memomibilisasi Babinsa atau Bhabinkamtibmas.
Lalu dengan penerapan Surveilans Genomik di daerah-daerah berpotensi lonjakan kasus. “Minimal 15 setiap orang kasus konfirmasi, sehingga tau yang tertular, jadi bisa isolasi mereka dan mengurangi laju penularan,” katanya.
Kemudian adalah peran vaksinasi yang akan terus ditingkatkan. Menkes mengonfirmasi stok dosis vaksin akan mampu memenuhi 280 juta masyarakat Indonesia.
“Tahap awal kita terima 90 juta dosis, Agustus ada 70 juta dosis, dan September bisa 80 juta dosis, sehingga kegiatan vaksinasi kita akan lebih tinggi lebih berat dibandingkan dengan 7 bulan pertama,” katanya.
Ia juga mengapresiasi untuk wilayah Jakarta dan Bali yang telah mencapai penetrasi vaksinasi cukup tinggi. Selanjutnya, alokasi vaksin sebesar 50 persen akan menyasar daerah-daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi.
Gencarkan Sentra Vaksinasi
Kemudian sentra vaksinasi akan di gencarkan di bandara-bandara di Jakarta, Solo, Semarang, Surabaya, DI Yogyakarta, dan Bali.
“Strategi ini akan terus berjalan sampai pandemi berubah jadi epidemi, jadi bapak ibu jangan kendorin ini, mungkin jadi kehidupan kita sehari-hari. Bagian dari new normal kita ke depannya,” katanya.
Sementara itu, strategi terakhir yang akan diambil Menkes adalah strategi defensif dengan mempersiapkan kapasitas rumah sakit.
“Kalau kita sampai ke sini artinya kita sudah terlambat. Itu artinya strategi kita sebelumnya kurang cepet kita lakukan. Karena begitu masuk RS itu kita harus siapkan kamar dan lain sebagainya,” tuturnya.
Pada tahap ini, ia menargetkan akan mengonversi tempat tidur sebanyak 30-40 persen dari total kapasitas RS dan pemenuhan suplai untuk penanganan Covid-19.
Kemudian, ia juga akan menyiapkan tenaga cadangan, seperti dokter magang, koas, dan mahasiswa tingkat akhir. Lalu, pengetatan masuk RS dengan aturan saturasi di bawah 95 persen sesak napas. Ia juga mengatakan akan meningkatkan pemanfaatan pemantauan isolasi mandiri dengan pemanfaatan telemedicine.
Reporter: Arief Rahman H
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
IDI Minta Apresiasi untuk Nakes Dibarengi Perbaikan Sistem Kesehatan Nasional
Kemenkes Jelaskan Penyebab Hasil PCR Tidak Bisa Lebih Cepat dari 1x24 Jam
Survei Nasional Charta Politika Sebut Penanganan Covid-19 di Indonesia Membaik
Alasan Kemenkes Tarif Tes PCR Rp900.000 di Awal Pandemi: Harga Komponen Masih Mahal
Penurunan Tarif PCR Sudah Melalui Evaluasi BPKP
Prabowo: Pemerintah Sedang All Out Tangani Pandemi Covid-19