Mensos Khofifah sindir BNP2TKI acuh saat buruh migran dideportasi
Padahal, kata Khofifah, dalam sebulan, jumlah TKI yang dideportasi mencapai 2.500-3.000 orang.
Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Bidang Kesehatan, Rumah Sakit dan Sosial Palang Merah Indonesia (PMI) Tahun 2016 bersama Wakil Presiden, Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (7/9). Di sela-sela Rakernis ini, akan dibahas terkait kesehatan buruh migran yang dideportasi dari luar negeri.
"Hari ini ada yang baru, tema untuk Kementerian Sosial nanti sore di Rakernas ini terkait dengan buruh migran," ungkap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan pers di Kantor Wakil Presiden.
Menurut Khofifah, pembahasan kesehatan buruh migran menjadi penting. Sebab, ketika terjun ke lapangan antara petugas Kementerian Sosial dengan PMI harus bisa menyelesaikan secara bersama-sama dan tidak tumpang tindih.
"Kami sudah terbiasa di lapangan ketemu dengan PMI kalau ada bencana alam maupun bencana sosial," ujarnya.
Khofifah kemudian menyinggung terkait penanganan buruh migran selama ini. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), lanjut dia, yang seharusnya bertanggungjawab atas persoalan yang dihadapi buruh migran malah tak hadir saat mereka dideportasi.
"Selama ini kalau ada TKI pulang dari luar negeri dalam keadaan sukses itu BNP2TKI yang ngurus. Tapi kalau ada yang dideportasi apalagi yang mengalami trauma dan mengalami kondisi psikologis tertentu sampai dengan psychotic maka itu urusan Kementerian Sosial," papar Khofifah.
Khofifah menambahkan, Kementerian Sosial telah menyediakan rumah perlindungan dan trauma center (RPTC) untuk TKI yang dideportasi dari luar negeri. RPTC itu berlokasi di Tanjungpinang, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Dalam sebulan, sebut dia, jumlah TKI yang dideportasi mencapai 2.500-3.000 orang. Mereka yang dideportasi kemudian ditampung di RPTC tersebut.
"Nanti dari situ baru di-deliver, ada yang ke Jakarta, ada yang ke Dumai. kemudian dibawa lagi ke RPTC yang sekarang ini termasuk anak-anak yang korban prostitusi sejenis, itu juga ada disitu," tandasnya.
Baca juga:
Pengawasan TKI masih minim, devisa negara terancam turun
KPK: Banyak kasus korupsi dalam penempatan TKI
WNI korban salah data dibebaskan Pengadilan Hong Kong
Di KTT PBB, Eni Lestari bakal ungkap mirisnya buruh migran Indonesia
BNP2TKI kecolongan, TKI ilegal dari NTB tetap jalan meski moratorium
TKI overstay asal Purwakarta segera dipulangkan
Menaker tolak rayuan Kuwait agar Indonesia kirim PRT
-
Bagaimana Khofifah Indar Parawansa mendapatkan dukungan? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak. Pasangan ini memperoleh dukungan dari 15 partai politik, termasuk partai parlemen maupun non-parlemen.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Yanwar dilantik menjadi perwira TNI? Saat ini, Yanwar sudah menyelesaikan masa pendidikan dan dilantik menjadi seorang TNI dengan menyandang pangkat Letnan Dua (Letda) di bahu yang tentu membuat sang ayah begitu bangga.
-
Kenapa Andhika Perkasa mengubah ransum TNI? Kondisi ini membuat Andhika yang pada saat itu menjabat sebagai Pangkostrad merasa gelisah. Ketika jabatannya naik menjadi Kepala Staff Angkatan Darat, Andhika merombak pola konsumsi para prajurit di medan operasi.