Merampok di kantor Pemkab Muara Enim, Juherman ditembak polisi
Merampok di kantor Pemkab Muara Enim, Juherman ditembak polisi. Kedua pelaku beraksi bersama empat rekannya (DPO) dengan langsung menodongkan pistol rakitan dan pisau ke dua penjaga kantor, Sabtu (9/6) malam. Lalu, mereka mengikat badan kedua korban dengan tali ban dalam sepeda motor yang sudah disiapkan.
Nekat merampok di Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Juherman (36) ditangkap polisi. Lantaran berusaha melarikan diri saat diringkus, petugas menembak kedua kaki pelaku.
Atas pengakuannya, satu pelaku lain juga ditangkap di hari yang sama. Dia adalah Feri Kancil (42) di rumahnya di Jalan Talang Putri, Kecamatan Plaju, Palembang, Senin (2/7).
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kapan Museum Batubara Tanjung Enim diresmikan? Melansir dari situs resmi ptba.co.id, Museum Batubara di Tanjung Enim ini baru diresmikan pada tahun 2022 lalu.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kapan Desa Bawah Tanah Zaman Perunggu ini didiami? Bukti yang digali sejauh ini mengungkapkan situs itu diduduki sampai periode Romawi dan kemudian tampaknya ditinggalkan sampai desa abad ke-4 atau ke-5 Masehi dibangun.
-
Bagaimana jalannya Perang Cumbok? Konflik kedua belah pihak pun pecah di wilayah Pidie sejak awal bulan Desember 1945. Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kedua pelaku beraksi bersama empat rekannya (DPO) dengan langsung menodongkan pistol rakitan dan pisau ke dua penjaga kantor, Sabtu (9/6) malam. Lalu, mereka mengikat badan kedua korban dengan tali ban dalam sepeda motor yang sudah disiapkan.
Kedua korban pun disekap di ruangan berbeda dengan masing-masing dijaga satu pelaku. Sementara para pelaku lain menuju ke lantai dua, tepatnya ruangan bendahara dan membongkar dua brankas.
Lantaran brankas tak ada isinya, para pelaku mengambil dua unit handphone dan dua sepeda motor milik korban. Keduanya berhasil melepaskan diri setelah para pelaku kabur dan melapor ke polisi.
Tersangka Juherman mengaku hanya melihat situasi saat kelima rekannya beraksi. Dia pun mendapat bagian Rp 500 ribu sebagai upah peranannya.
"Cuma lihat dari luar, yang masuk itu lima teman saya. Saya juga tidak tahu berapa dapat hasilnya, dijual berapa saya tidak tahu," ungkap Juherman di Mapolda Sumsel, Senin (2/7).
Kedua tersangka mengaku nekat mencuri karena tidak memiliki uang untuk lebaran. Namun, barang yang dituju tak dapat sehingga mengambil apapun yang dianggap berharga.
"Sudah kami rencanakan, ada yang tahu kondisi kantor itu. Kami semua berangkat dari Palembang," ujarnya.
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara mengatakan, dari penangkapan kedua tersangka, petugas mendapatkan barang bukti satu pucuk senpira jenis revolver dan kunci leter T. Pihaknya masih memburu empat pelaku lain yang masih buron.
"Untuk proses hukumnya kami limpahkan ke Polres Muara Enim," pungkasnya.
Baca juga:
Polisi tembak mati perampok sadis terhadap kasir Indomaret di Palembang
Mobil yang dirampok kembali, sopir taksi online ini menangis sampai peluk polisi
Pergoki perampok, anggota Fatayat NU tewas dihajar pakai palu
Polisi tembak mati 2 perampok sadis di OKU Timur
Pesan berantai marak perampokan di perbatasan Riau-Sumbar hoax
Gasak tas kepala sekolah, bandit di Badung didor polisi
Perampok Indomaret Pekanbaru todongkan senpi, 2 karyawan disekap