Moeldoko sebut penyerangan tokoh agama modus lama, tak ada kaitannya dengan pilkada
"Jadi bagi kami, mereka sangat mudah untuk dikenali, tujuannya apa, terus manfaat yang dia inginkan dan seterusnya. Sekarang ini, aparat sedang mencari siapa sebenarnya di belakang, aktornya itu siapa," jelas Kepala Staf Kepresidenan itu.
Beberapa waktu terakhir, terjadi sejumlah kasus penyerangan terhadap tokoh agama. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menilai rentetan peristiwa itu tidak ada kaitannya dengan perhelatan Pilkada Langsung 2018 yang tinggal hitungan bulan.
"Sama sekali tidak ada hubungannya dengan pilkada tapi hanya memanfaatkan situasi itu untuk kepentingan yang lebih besar. Kepentingan lebih besar itu bisa saja mempunyai ambisi-ambisi lain sehingga lakukan segala cara untuk mencapainya," kata Moeldoko usai jadi pembicara diskusi di Universitas Hasanuddin, Makassar, Selasa, (27/2).
-
Siapa yang melakukan penipuan berkedok sumbangan agama? Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang berperan dalam menjalankan Lembaga Agama? Lembaga agama dibentuk oleh umat beragama dengan maksud untuk memajukan kepentingan hidup beragama yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-
Kapan Tolchah Hasan menjabat sebagai Menteri Agama? Ia menjabat pada 29 Oktober 1999 sampai 13 Agustus 2001.
-
Kapan Kerto Pengalasan menunaikan ibadah haji? Pada dasawarsa 1860, nama Kerto Pengalasan muncul dalam buku harian seorang syekh tarekat Naqsyabandiah di Pulau Pinang yang menunjukkan bahwa dia sedang menunaikan ibadah haji.
-
Apa yang dilakukan pengasuh pondok pesantren terhadap para santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya. Pencabulan itu diketahui sudah dilakukan oleh terduga pelaku sejak dua tahun terakhir. Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
-
Bagaimana cara pengelola vihara merawat jangkar tersebut? Agar kondisinya tetap terjaga, pengelolan vihara kemudian menempatkannya di Kelenteng Dewi Welas Asih. Dilakukan perawatan dengan minyak goreng Agar kondisinya tetap terjaga, pihak pengelola terus melakukan perawatan terhadap benda bernilai sejarah tinggi itu.Salah satu upaya yang dilakukan dengan melumuri jangkar menggunakan minyak goreng agar tidak terjadi pelapukan.
Sebenarnya, kata mantan Panglima TNI itu, kejadian semacam itu adalah model lama yang mudah sekali dikenali dan mirip yang terjadi di 1997 lalu. Hanya saja yang perlu didalami adalah otak di balik sejumlah kasus penyerangan itu.
"Jadi bagi kami, mereka sangat mudah untuk dikenali, tujuannya apa, terus manfaat yang dia inginkan dan seterusnya. Sekarang ini, aparat sedang mencari siapa sebenarnya di belakang, aktornya itu siapa," jelas dia.
Ditanya upaya pemerintah menangani isu provokatif di media sosial yang masih terjadi akhir-akhir ini, Moeldoko mengatakan, sudah ada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan kapasitasnya sudah ditingkatkan. Dengan kecanggihan teknologi, dia yakin sangat memungkinkan dan mudah untuk lakukan tracking melacak pelakunya.
Baca juga:
Polisi tangkap 4 pembuat isu hoaks kebangkitan PKI & penculikan ulama
Penyerangan kiai Ponpes Al Falah Kediri hoaks, pelaku minta maaf sambil menangis
Isu penyerangan ulama, Gatot Nurmantyo sebut ada pihak adu domba Islam
Pengurus MUI Jateng tiba-tiba disambangi orang asing
Ketua DPR: Ada tangan tak terlihat di balik penyerangan tokoh agama dan rumah ibadah
Hadiri silaturahmi akbar Persis, Kapolri ajak ormas Islam jaga keutuhan NKRI
Gelar silaturahmi akbar, Persis kutuk penganiayaan terhadap ulama