Motif Pay bunuh pelajar di Depok karena ingin beli ganja
A Rifai alias Pay (19) pembunuh Ali Akbar (11) siswa MTS di Sawangan Depok mengaku khilaf atas perbuatannya. Pria yang bekerja sebagai juru parkir minimarket itu ingin merampas handphone korban karena untuk membeli narkoba.
A Rifai alias Pay (19) pembunuh Ali Akbar (11) siswa MTS di Sawangan Depok mengaku khilaf atas perbuatannya. Pria yang bekerja sebagai juru parkir minimarket itu ingin merampas handphone korban karena untuk membeli narkoba.
Pay mengaku langsung menusuk korban begitu sampai di empang yang tak jauh dari rumah mereka. Pay menghujamkan satu tusukan ke tubuh Ali. Kemudian Ali sempat melawan untuk melepas pisau yang menancap di tubuhnya. Setelah itu korban berusaha bangun, namun Pay kembali menghujani dengan sejumlah tusukan.
-
Dimana letak petilasan Dewi Maya Maya di Sumedang? Keberadaan petilasan sendiri bisa dilihat secara jelas saat melintasi kawasan Kampung Karamat. Posisinya persis berada di tengah jalan penghubung Cisitu dengan Waduk Jatigede, dan dipasangi pagar di sekelilingnya.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
-
Bagaimana cara suku Maya meletakkan patung kepala Dewa Jagung? Suku Maya kemungkinan meletakkan patung kepala tersebut di atas sebuah tripot.
-
Apa yang dilakukan Mangkunegara X di Pasar Depok? Saat bertemu pedagang, ia banyak mendengarkan cerita dan pengalaman para pedagang selama berjualan di pasar tersebut.
-
Di mana pemilu susulan direncanakan akan dilakukan di Demak? Dari lokasi banjir besar Demak, pemilu susulan rencananya akan digelar pada 24 Februari 2024.
"Saya tusuk sekali terus dia sempat lepasin diri. Saya kalap dan enggak tahu apa yang saya pikirkan. Saya tidak berpikir panjang," katanya, Selasa (9/10).
Setelah korban tak berdaya, Pay pun pergi begitu saja. Jasad korban pun tak ditutupi dengan apapun. Pay pergi dengan membawa handphone milik Ali. Semula barang hasil rampasannya itu akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membeli ganja. Belum sempat terjual, Pay sudah ketakutan karena warga sekitar sudah mengetahui tindakannya. Dia pun kabur ke Cipete, Jakarta Selatan sambil membawa handphone Ali.
"Handphonenya belum dijual. Masih di tangan pelaku. Rencana akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup dan dia juga terindikasi menggunakan narkoba," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto.
Warga yang mengetahui penemuan mayat itu pada Sabtu (6/10) siang langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Tak lama polisi mengamankan Pay di Cipete pada Minggu (7/10) malam pukul 22.30 WIB. Sehari kemudian Pay menjalani tes urine dan hasilnya diketahui positif terindikasi narkoba.
"Pelaku juga pengguna narkoba. Pelaku terpicu melakukan tindakan tersebut untuk kebutuhan hidup dan dia juga pengguna narkoba. Kemarin menjalani tes urine dan hasilnya positif ganja dan sabu," tukasnya.
Dia pun dijerat pasal 351 (3) subsider pasal 338 dan 340 Jo Pasal 80 (2) UU No 35 tahun 2014 tentang pembunuhan berencana dan pembunuhan terhadap anak. Ancaman di atas 10 tahun.
Baca juga:
Pembunuh pelajar yang ditemukan di Kali Ciputat dibekuk
Polisi pastikan pelajar yang ditemukan di Kali Ciputat korban pembunuhan
Dendam dikeroyok, pemulung tusuk kuli panggul hingga tewas di Tanah Tinggi
Rekonstruksi pembunuhan gadis di Karawang, pelaku cekik korban di kamar mandi