Muncikari Prostitusi Online di Sleman Ditangkap, Buka Harga Rp 400.000 Sekali Kencan
Deni menuturkan awalnya pelaku menawari pekerjaan sebagai terapis pijat. Namun, usai korban menerima pekerjaan justru dijadikan pekerja seks.
Jajaran petugas kepolisian dari Polres Sleman menangkap seorang muncikari anak berusia di bawah umur. Muncikari ini adalah seorang perempuan berinisial SF (21).
Kasatreskrim Polres Sleman, Deni Irwansyah menerangkan SF merekrut empat orang wanita yang dipekerjakan sebagai pekerja seks. Pelaku awalnya mengiming-imingi keempat wanita tersebut sebuah pekerjaan.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Siapa yang ikut dalam demo jalan rusak di Sleman? Selain para pendemo, warganet juga keluhkan kondisi jalan melalui media sosial
-
Bagaimana Festival Upacara Adat di Sleman dinilai? Seluruh peserta akan dinilai oleh dewan juri yang merupakan seniman dan budayawan lokal.
-
Apa saja wisata alam di Sleman yang menawarkan pemandangan menakjubkan? Sleman merupakan salah satu kabupaten di Yogyakarta yang memiliki berbagai macam objek wisata menarik. Di sini, Anda bisa menemui berbagai objek wisata alam dengan pemandangan yang memukau. Seperti pemandangan pegunungan yang asri hingga air terjun yang sejuk.
-
Bagaimana Chatib Sulaiman meninggal? Pada 15 Januari 1949, keberadaan mereka akhirnya diketahui oleh pihak Belanda. Mereka yang sedang melaksanakan shalat Subuh itu diberondong timah panas oleh tentara Belanda. Chatib bersama pimpinan perjuangan langsung tewas di tempat.
-
Apa yang ditampilkan dalam Festival Upacara Adat di Sleman? Bentuk kegiatan ini berupa penampilan berbagai upacara adat yang ada di Sleman dalam bentuk arak-arakan dan penampilan di depan dewan juri.
Deni menuturkan awalnya pelaku menawari pekerjaan sebagai terapis pijat. Namun, usai korban menerima pekerjaan justru dijadikan pekerja seks.
"Pelaku mengiming-imingi pekerjaan. Datang yang bersangkutan ternyata dipekerjakan seperti ini (PSK) ada pijat plus-plus atau prostitusi. Korban berusia di bawah 24 tahun. Ada satu yang masih berusia 16 tahun," kata Deni.
Pelaku menjual keempat perempuan tersebut melalui akun Twitter. Kemudian setelah ada deal, lantas berkomunikasi lewat Whatsapp. Sekali kencan, pelaku mematok tarif Rp 400.000.
"Pelanggannya lewat medsos Twitter, siapa saja yang bisa mengakses tidak ada kalangan tertentu (pemakai jasanya) karena tarif juga Rp 400.000 sekali kencan. Pembagiannya 40 persen untuk muncikari 60 persen untuk PSK-nya," ungkap Deni.
Deni menuturkan ada sejumlah barang bukti yang diamankan yaitu barang bukti seperti pakaian dalam, uang senilai Rp 2,5 juta, ponsel, hingga alat kontrasepsi.
"Pelaku kita jerat dengan pasal 12 UU No 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang atau pasal 76 F UU RI No 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua UU RI No 23 tahun 2020 tentang Perlindungan Anak atau pasal 296 KUHP," tegas Deni.
Sementara itu SF mengakui aksinya ini baru dijalankannya selama seminggu belakangan. Sebelumnya SF sendirilah yang melayani tamu.
"Baru satu minggu. Sebelumnya belum pernah. Saya sendiri melakukan," ungkap SF.
(mdk/rhm)