Ngaku Sebagai Pendoa, Tukang Kayu di Kupang Incar IRT buat Dicabuli
Informasi yang dihimpun, pelaku sejak bulan November 2020 lalu, indekos di belakang hotel Debitos RT29, RW 09, Kelurahan Fatululi. Pelaku tinggal berdekatan tempat kost dengan para korban.
Stefanus Missa alias Stef (42), Warga Kelurahan Nunumeu, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, ditangkap aparat kepolisian resor Kupang Kota karena mencabuli sejumlah ibu rumah tangga.
Stefanus yang setiap hari bekerja sebagai tukang bangunan ini, dilaporkan sejumlah ibu rumah tangga yang tinggal di Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa perkecambahan penting? Perkecambahan Adalah Tahap Awal Perkembangan Tumbuhan, Berikut Penjelasannya Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan berbiji.
-
Kapan Tari Penguton diciptakan? Tari Penguton adalah tari penghormatan yang diciptakan oleh Aisyah, putri dari seorang kepala desa yang bernama Pangeran H. Bakri di tahun 1820 silam.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
Sejumlah ibu rumah tangga yang telah melapor ke polres Kupang Kota adalah, YFS (23), RF (22), AS (40) dan MB (36).
Informasi yang dihimpun, pelaku sejak bulan November 2020 lalu, indekos di belakang hotel Debitos RT29, RW 09, Kelurahan Fatululi. Pelaku tinggal berdekatan tempat kost dengan para korban.
"Dia mengaku sebagai tim doa dan bisa mendoakan orang yang sakit atau memiliki masalah kesehatan dan masalah lainnya," Kata salah satu korban yang tidak mau menyebutkan namanya.
Karena Stefanus mengaku sebagai tim doa, maka para korban percaya lalu meminta bantuannya untuk mendoakan, serta menyembuhkan mereka.
Para korban datang dengan masalahnya masing-masing. Ada yang berharap segera mendapatkan anak, mendoakan rumah tangga yang bermasalah dan minta kesembuhan dari sakit.
Dalam praktiknya, Stefanus menggunakan kitab suci dan pisau. Stefanus juga mengambil tanah dan air, kemudian dimasukkan ke mulut lalu menyemburkan ke tubuh korban.
Para korban terlebih dahulu disuruh masuk ke kamar indekosnya dan membuka seluruh pakaian. Usai menyemburkan air bercampur tanah, pelaku mulai melancarkan aksi cabulnya ke para korban.
Ada seorang korban yang belum memiliki keturunan, disuruh membuka pakaian lalu disemburkan air dan tanah ke organ vitalnya oleh Stefanus.
Para korban tidak berani menceritakan 'ritual' aneh yang mereka alami itu kepada suami mereka masing-masing. "Pokoknya setelah badan kita disembur dan diraba-raba, kami seperti sudah tidak sadar lagi," Kata salah satu korban berinisial AS.
Menurut AS, pekan lalu salah seorang adiknya datang ke indekost mereka. Adiknya tertarik untuk didoakan oleh Stefanus, sehingga sembuh dari penyakit yang diderita.
Adiknya kaget karena Stefanus mengatakan bahwa korban menderita penyakit AIDS, sehingga disuruh bugil dalam kamar. Merasa aneh dengan 'ritual' dari Stefanus. Korban menolak saat pelaku memintanya menanggalkan seluruh pakaian di badan.
Adik AS kemudian pulang dan menceritakan kepada kakaknya berinisial MB tentang kejadian itu, MB kemudian curhat ke rekannya yang lain.
Ternyata tiga korban yang lain juga mengalami hal yang sama, sehingga menceritakan kepada suami mereka dan melapor ke polisi.
Polisi yang menerima laporan para korban langsung menjemput Stefanus untuk menjalani pemeriksaan, oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Kupang Kota.
Stefanus telah memiliki istri dan empat orang anak. Istri pelaku malah sempat bertengkar dengan para korban di Mapolres Kupang Kota, karena tidak terima suaminya dilaporkan ke polisi.
"Kita sudah amankan dan tahan pelaku," Jelas Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Hasri Manase Jaha, Selasa (13/4).
Pelaku dijerat dengan pasal 289 KUHP tentang pencabulan, dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara.
"Pelaku selama ini merupakan tukang urut, tukang kayu yang mengaku sebagai tim doa dan bisa mendoakan orang untuk kesembuhan, serta keselamatan," tutup Hasri.
Baca juga:
Dosen di Jember Jadi Tersangka Pencabulan Keponakan, Terancam Hukuman 20 Tahun Bui
Lama Tak Jumpa Istri, Marbot Masjid di Bandung Cabuli 6 Anak di Bawah Umur
Pelaku Pencabulan Anak Babak Belur Dihakimi Massa
Diperiksa Polisi, Dosen di Jember Diduga Cabuli Keponakan Masih Berstatus Saksi
Cabuli Anak Tiri, Pria di Tangsel Jadi Tersangka dan Ditahan Polisi
Kejati Jateng Tangkap Buronan Kasus Korupsi hingga Pencabulan Anak