Pakar Nilai Tak Tepat Taruna TNI Enzo Dikaitkan Radikal Gara-Gara Bendera
Pakar Nilai Tak Tepat Taruna TNI Enzo Dikaitkan Radikal Gara-Gara Bendera. Menurutnya tulisan tauhid atau 'Laa Ilaaha Illallah' itu merupakan milik semua umat Islam. Jadi sesuatu yang keliru mengaitkan itu dengan terorisme.
Pakar Studi Islam dari New York University, Amerika Serikat, Ismail Fajrie Alatas menilai pengaitan bendera yang di bawah Enzo Alliie taruna Akmil blasteran Prancis sebagai bendera teroris dan radikal adalah sikap yang kurang tepat. Menurutnya, memang tidak bisa dinaifkan kalau ada beberapa kelompok teroris yang menggunakan simbol tauhid dengan latar hitam.
"Tetapi kan itu tidak serta-merta orang yang menggunakan bendera itu kemudian teroris atau radikal," kata Ismail kala dihubungi, Jakarta, Kamis (8/8).
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
Menurutnya tulisan tauhid atau 'Laa Ilaaha Illallah' itu merupakan milik semua umat Islam. Jadi sesuatu yang keliru mengaitkan itu dengan terorisme.
Ismail melanjutkan, di kalangan sejarahwan terjadi perdebatan mengenai bendera Islam. Memang, kata Ismail, ada riwayat-riwayat pada awal sejarah Islam yang menyatakan bahwa bendera Nabi Muhammad SAW berwarna hitam.
"Bendera nabi pada saat berperang dan pada saat beliau menaklukkan kota Mekkah itu berwarna hitam. Tapi kalau diteliti lebih lanjut, riwayat-riwayat tersebut dikumpulkan pada imperium Abbasiyah, yang mana khilafah Abbasiyah mengadopsi warna hitam sebagai warna official," tutur Ismail.
Masih menurut Asisten Profesor Studi Islam dan Timur Tengah di New York University itu, pada saat tentara Islam pun tidak punya satu warna, melainkan berbeda-beda. Warnanya terbagi ke dalam legiun-legiun suku.
Karena saat itu, kata Ismail, ketentaraan dalam Islam tidak memiliki tentara profesional (standing army). Tentara-tentara dari berbagai suku tersebut dipimpin oleh panglima. Sistem ini menurut Ismail disebut 'al-tasanud'.
"Walaupun misalnya si panglimanya ini memiliki warna sendiri, tapi bukan berarti suku lain mau mengikuti warna itu. Dia punya warnanya sendiri. Jadi setiap suku itu punya warna-warnanya sendiri," paparnya.
Panji atau bendera hitam, kata Ismail baru dicanangkan sebagai warna resmi pada kekhilafahan Abbasiyah. Yaitu pada masa Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur putra dari Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib.
"Karena ini sudah imperium nih. Kalau imperium kan sudah ada birokrasi dan tentara profesional. Maka sudah bisa disatukan dalam satu warna," jelasnya.
Reporter: Yopi M
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Nama Enzo Zenz Allie Disorot, Inilah Penjelasan Lengkap TNI
Tanggapan Mantan Kepala Sekolah, Enzo Disebut-sebut Terpapar Radikalisme
Menhan Soal Kabar Enzo Terpapar Radikalisme: Kalau Benar Saya Suruh Berhenti !
Sosok Enzo, Tentara Akmil Keturunan Prancis di Mata Mantan Kepala Sekolah
TNI Soal Taruna Akmil Enzo Terpapar Radikalisme: Tak Bisa Cuma Dilihat dari Facebook
TNI Yakin Taruna Akmil Keturunan Prancis Enzo Tak Terpapar Radikalisme