Pemilik warung penjual miras oplosan di Jagakarsa ditangkap polisi
Akibat menenggak miras oplosan, empat warga Depok tewas setelah menenggak minuman keras (miras) Gingseng, Selasa (3/4) dini hari. Mereka adalah Achmad Mujofar Gotar, Andri, Ani dan Imron. Semuanya warga Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok.
Polisi menangkap pemilik warung yang diduga menjual minuman keras (Miras) oplosan. Akibat menenggak miras oplosan itu, sejumlah orang menjalani perawatan bahkan sampai meninggal dunia.
"Sudah kita amankan ya, untuk statusnya saat ini masih diperiksa hingga 1 x 24 jam ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/4).
-
Kenapa Herjunot Ali menolak minuman keras? Junot mengungkapkan alasannya bukan karena merasa lebih baik dibanding orang lain, melainkan karena faktor usia dan kesehatan.Semakin tua, tubuhnya semakin sulit pulih setelah mengonsumsi alkohol.
-
Bagaimana Herjunot Ali menolak minuman keras? Alih-alih menerima, Junot dengan sopan menolaknya, menunjukkan ketegasan dan prinsipnya. Herjunot tersenyum sambil mengatupkan tangan berterima kasih atas tawaran yang diberikan.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Selain mengamankan pemilik warung, polisi juga membawa barang bukti miras yang hingga kini masih diperiksa di laboratorium forensik.
"Ini masih kita labfor. Yang penting satu plastik harganya 20 ribu," ujarnya.
Sebelumnya, empat warga Depok tewas setelah menenggak minuman keras (miras) Gingseng, Selasa (3/4) dini hari. Mereka adalah Achmad Mujofar Gotar, Andri, Ani dan Imron. Semuanya warga Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok.
Mereka membeli miras oplosan di warung berkedok toko jamu, Jalan Akses UI, Srengseng Sawah RT 002 RW 001, Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Semua warga Depok yang tewas yang empat orang ini," kata Jaelani, salah satu kerabat korban, Selasa (3/4).
Selain empat orang tewas, terdapat 14 orang juga menjadi korban, sembilan di antaranya masih dirawat di rumah sakit. Antara lain di RS Bunda Margonda dan RS Brimob Kelapa Dua.
"Keponakan saya ada tiga yang tewas," ungkapnya.
Selain itu satu anaknya juga ikut dirawat di RS Bakti Yudha Depok. Kondisinya saat ini masih sadar. "Alhamdulilah masih sadar. Tapi saya belum jenguk dia," terang Jaelani.
Berdasarkan informasi dari salah satu korban selamat, kejadian ini bermula saat dia membeli sebungkus miras di Toko Jamu dekat Jalan Almaliyah, Kampung Sawah seharga Rp 15.000, Minggu (1/4). Kemudian korban minum sendirian, selanjutnya setelah minum korban istirahat di rumah. Pada hari Senin malam, korban mulai mengalami gejala mual, pusing dan sakit perut. Selanjutnya korban dibawa ke RS Tugu Ibu guna mendapatkan pertolongan.
Polisi telah menggeledah warung tersebut. Pemilik warung dan sejumlah barang bukti berhasil diamankan.
Baca juga:
Setelah di Jaksel, kini 5 orang di Jaktim tewas akibat miras oplosan
4 Warga Depok tewas usai tenggak miras oplosan
2 Hari pesta miras campur obat sakit kepala, 3 warga kabupaten Tangerang tewas
6 Tahun beroperasi, pemilik miras ciu di Tangerang mengaku memproduksi tauco
Gerebek home industri, polisi sita 504 botol miras oplosan di Pekanbaru
Pengusaha nakal jadikan rumahnya pabrik produksi miras ciu di Tangerang
Produsen miras 90 % alkohol dicampur air mineral di Bekasi digerebek polisi