Penambang Belerang Ditemukan Tewas, Masyarakat Diimbau Tak Dekati Gunung Ijen
Hal ini mengacu pada laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kemen ESDM mengenai kondisi terkini Gunung Ijen.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi mengimbau seluruh warga, wisatawan dan penambang untuk tidak mendekati bibir kawah maupun turun dan mendekati dasar Kawah yang ada di puncak gunung Ijen. Masyarakat juga diminta untuk tidak menginap di kawasan Gunung Ijen dalam radius 1 kilometer dari kawah.
Hal ini mengacu pada laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kemen ESDM mengenai kondisi terkini Gunung Ijen.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Apa yang dimaksud dengan pepatah Jawa "Mikul dhuwur mendhem jero"? "Mikul dhuwur mendhem jero" berarti seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua, atau anak yang selalu menghormati orang tua. Makna dari pepatah ini adalah bahwa seorang anak harus selalu menghargai jasa orang tua dan berusaha untuk selalu membanggakan mereka.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa Jurig Jarian muncul? Legenda ini mengisahkan bahwa Jurig Jarian adalah hasil energi negatif yang berkumpul di lokasi tersebut.
-
Dimana singkatan kota lucu "Jember" digunakan? Jember: Jodoh emang ditakdirkan untuk bersama.
"Para penambang juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas karena suhu air danau kawah sedang meningkat dan menimbulkan bualan-bualan yang lebih besar. Terlebih lagi, seminggu terakhir, kawah Ijen sering diguyur hujan," ujar Kabid Kedaruratan Dan Logistik Badan Penagulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram saat dikonfirmasi Sabtu (30/5).
Larangan mendekati Gunung Ijen ini juga didasarkan atas kasus tewasnya seorang penambang di kawasan Gunung Ijen. “Korban berhasil ditemukan hari Sabtu (30/05) ini sekitar pukul 09:00 WIB. Korban ditemukan sekitar 200 meter dari titik hilangnya," ujar Eka saat dikonfirmasi awak media pada Sabtu (30/5).
Korban atas nama Andik merupakan warga kecamatan Muncar, yang sehari-hari menetap di Dusun Jambu, Desa Tamansari kecamatan Licin, Banyuwangi. Korban dilaporkan hilang pada Jumat (29/05) siang kemarin, karena terbawa arus danau, usai ledakan yang terjadi di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen. Kawasan tersebut berada di titik perbatasan Banyuwangi - Bondowoso.
"Saat ini tim SAR gabungan sedang berupaya menurunkan jenasah, dari atas menuju ke bawah untuk kemudian di bawa ke rumah sakit guna pemeriksaan,” jelas Eka.
Berdasarkan keterangan saksi mata, saat kejadian terdengar suara dentuman keras diduga dari dasar Kawah Gunung Ijen. Kemudian disusul naiknya debit air kawah.
Dalam situasi tersebut, para penambang belerang di lokasi termasuk Andik dan teman-temanya sempat berupaya menyelamatkan diri. Namun naas korban Andik terjatuh dan hingga kemudian ditemukan oleh Tim SAR Gabugan dalam kondisi meninggal dunia.
Baca juga:
Polisi Tetapkan Tiga Tersangka Penambangan Bijih Timah Ilegal di Bangka Tengah
Tambang Emas di Solok Selatan Longsor, Sembilan Penambang Tewas
Tambang Ilegal di Bulusari Pasuruan Ditutup Setelah Dilaporkan ke Jokowi
SKK Migas: Pengeboran Sumur Minyak Ilegal Mengkhawatirkan dan Membahayakan
Rapat di Rumah Dinas, Ma'ruf Amin Bahas Lahan Tambang Ilegal