Pengacara Ungkap Terduga Pelaku Teror di Rumah Orang Tua Veronica Koman
Penasihat hukum Veronica Koman, Michael Himan memberikan foto terduga pelaku ke awak media. Terlihat, terduga pelaku mengenakan helm berwarna hitam berboncengan dengan menggunakan sepeda motor.
Rekaman CCTV merekam dua orang yang mengendarai sepeda motor secara berboncengan berada di depan kediaman orang tua aktivis Papua, Veronica Koman. Kedua orang itu diindikasikan sebagai terduga pelaku teror yang melempar benda hingga menimbulkan ledakan.
Penasihat hukum Veronica Koman, Michael Himan mengungkap, terduga pelaku mengenakan helm berwarna hitam berboncengan dengan menggunakan sepeda motor.
-
Siapa yang menjadi korban serangan gerilyawan di Bogor? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Kapan Wayan Victoria Semesta Brotolaras lahir? Dia lahir pada hari Rabu, tanggal 24 April, pukul 08.06.
-
Kapan Kori Brajanala Lor dibangun? Tertulis bahwa Kori Brajanala Lor dibangun pada era Pakubuwono III atau sekitar tahun 1782 masehi atau 1706 tahun Jawa.
-
Kapan Bregada Keraton Yogyakarta bertempur melawan VOC? Salah satunya adalah pertempuran Keraton Yogyakarta melawan VOC di Jenar pada tahun 1951.
-
Kapan Vladimir Komarov meninggal? Vladimir Mikhaylovich Komarov dikenal sebagai pahlawan luar angkasa yang namanya akan selalu dikenang. Sebagai salah satu kosmonaut terkemuka Rusia, ia memainkan peran penting dalam program luar angkasa Soviet. Namun, kisah heroiknya berakhir tragis ketika ia tewas dalam kecelakaan selama misi Soyuz 1 pada 23 April 1967, menjadikannya manusia pertama yang gugur dalam penerbangan luar angkasa.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
Salah satu diantara terduga pelaku mengenakan atribut salah satu perusahaan ojek berbasis aplikasi. Hilman menjelaskan, kedua orang itu patut diduga yang melempar suatu benda ke rumah orang tua kliennya.
"Memang benar kedua orang itu yang melakukan pelemparan diduga bom,” katanya saat dihubungi, Selasa (9/11).
Menurutnya, benda yang dilemparkan itu adalah sejenis bom bukan petasan sebagaimana keterangan dari kepolisian. Keyakinan Hilman diperkuat dengan hal-hal yang ditemukan di lapangan.
"Jadi gini logikanya. Petasan itu kalau dibungkus terus dibuang tanpa dibakar itu enggak mungkin," ujarnya.
Hilman menerangkan, salah satunya adalah keterangan dari warga setempat. Pengakuannya mereka, ledakan terdengar sampai radius 35 meter dari rumah orang tua Veronica Koman.
"Saya pikir ini ada semacam bom tetapi diduga ya, semacam bom tapi bukan dengan daya ledak yang besar. Seperti itu. Ini kecil tapi bunyinya itu kencang. Sampai saya mengecek ke lokasi dan menanyakan kepada warga itu sampai 350 meter," jelasnya.
Dia juga meminta aparat penegak hukum menyelidiki secara profesional supaya bisa mengungkap pelaku serta aktor intelektual. Aksi teror semacam ini dilakukan sangat terencana dan terstruktur. Para pelaku pasti sudah mempelajari situasi di tempat kejadian perkara.
"Kami menduga ini kan by design," tutupnya.
Terpisah, Public Relation Grab Indonesia, Dewi Nuraini mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk memberikan dukungan penuh dalam proses investigasi.
Grab Indonesia sendiri telah melakukan penelusuran nomor polisi kendaraan beroda dua yang sempat tertangkap di CCTV dan nomor tersebut tidak terdaftar dalam database Mitra Pengemudi.
"Kami terus memonitor perkembangan dan siap berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta pihak terkait lainnya," tandas dia.