Pencarian Korban Hilang Banjir Lahar Dingin di Sumbar Bakal Diperluas hingga ke Teluk Kuantan Riau
Pencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Tim gabungan masih mencari 14 korban hilang akibat banjir lahar dingin
- Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Dihentikan, 10 Orang Masih Hilang
- 10 Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Belum Ditemukan, Pencarian Dibagi Menjadi 7 Sektor
- Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian
- Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin di Sumbar Bertambah Jadi 27 Orang
Pencarian Korban Hilang Banjir Lahar Dingin di Sumbar Bakal Diperluas hingga ke Teluk Kuantan Riau
Sebanyak 14 orang warga korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah hingga kini masih dicari tim gabungan, Jumat, (17/5).
"Sampai hari ini korban yang akan kita cari berjumlah 14 orang, 1 di Kabupaten Agam, 13 di Tanah Datar," tutur Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik.
Ia mengatakan, sampai saat ini pihaknya tidak ada lagi mendapatkan penambahan jumlah korban yang akan dicari.
"Kami tidak dapat laporan lagi dari keluarga korban bahwa ada penambahan korban yang akan dicari," sebutnya.
Sementara itu, ia merinci data dari Basarnas ditemukan sebanyak 61 orang yang meninggal dunia.
"Sebanyak 5 orang belum teridentifaksi, termasuk jenazah yang ditemukan di Sijunjung," jelasnya.
Ia mengatakan, apabila hasil Tim Disaster Victim Identification (DVI) menunjukan bahwa mayat yang ditemukan tersebut adalah warga Tanah Datar korban banjir lahar dingin Sumatera Barat, maka pencarian akan diperluas.
"Apabila benar, maka posko akan kita buka satu lagi di Sijunjung dan pencarian juga diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau. Di mana beberapa hari lalu ditemukan satu korban di sana," ujarnya.
Ia mengatakan, berdasarkan standar operasional prosedur Basarnas pencarian berlangsung selama 7 hari, namun pertimbanggan SK tangap darurat selama 14 hari dari Bupati dan Gubernur maka pihaknya akan meggikuti hal tersebut.
Diketahui, banjir tersebut terjadi pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material mulai dari bebatuan besar serta ranting kayu.
Dari kejadian tersebut, 3 daerah di Sumatera Barat terdampak, yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, serta Kota Padang Panjang.