Pengairan sungai Serayu diperpanjang untuk aliri sawah
Keputusan tersebut disepakati, lantaran petani di kawasan Cilacap mengajukan permohonan agar lahan mereka bisa dialiri
Meski debit Sungai Serayu menurun drastis, Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Serayu-Citanduy menambah waktu pengairan untuk lahan sawah seluas 17 ribu hektare di Cilacap dan 3.558 hektare sawah di Banyumas, Jawa Tengah.
Keputusan tersebut disepakati, lantaran petani di kawasan Cilacap mengajukan permohonan agar lahan mereka bisa dialiri air untuk kebutuhan bercocok tanam.
"Petani meminta agar tujuh hari mengalir atau ada penambahan dua hari. Kami menyepakati. Dan sampai akhir bulan, debit air Serayu masih dapat mencukupi kebutuhan air petani Cilacap," jelas Kepala Operasional dan Perawatan BPSDA Serayu Citanduy Arief Sugiarto.
Ia mengatakan, sebenarnya air dari saluran irigasi Sungai Serayu hingga saat ini masih dibutuhkan untuk 17 ribu hektare sawah di Cilacap dan 3.558 hektare sawah di Banyumas.
"Khusus untuk Cilacap, petani setempat meminta perpanjangan waktu pengaliran air. Sebelumnya, telah ada ketentuan, 10 hari kering dan lima hari dialirkan," lanjutnya.
Lebih jauh, ia mengemukakan kondisi aliran Sungai Serayu dalam beberapa waktu terakhir debitnya terus menurun. "Sekarang, debit air Sungai Serayu terus menurun dan tersisa sekitar 19,5 persen saja," jelasnya.
Padahal, lanjut Arief, dalam kondisi normal, debit air Sungai Serayu tercatat 300-400 meter kubik per detik. Namun, sekarang debit air hanya 33 meter kubik per detik.
"Dari 33 meter kubik per detik tersebut, terbagi menjadi dua yakni melewati Bendung Gerak Serayu (BGS) 14,9 meter kubik per detik dan saluran irigasi 15,7 meter kubik per detik," katanya.
Meski tersisa hanya 19,5 persen, pihaknya optimis masih mampu menyelamatkan areal sawah yang masih menanam padi di kawasan Cilacap dan Banyumas. "Kami optimis tetap mampu menyelamatkan areal pertanian yang masih menanam padi," ujarnya.
Baca juga:
Kering kerontang, sungai di Kota Tangerang ini dikeruk
Bantuan tak merata, warga Bekasi masih ambil air dari galian lubang
Menteri PU optimis kebutuhan air untuk pada masa tanam terpenuhi
Tangkal dampak kemarau, jumlah pemberian raskin bakal ditambah
Imbas kemarau, hasil tangkapan nelayan tradisional merosot tajam
-
Kenapa potensi kebakaran di Bantul meningkat di musim kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan . "Betul, musim kemarau ini potensi kebakarannya tergolong tinggi. Akhir-akhir ini memang sering terjadi kebakaran.
-
Apa saja yang ditemukan di Desa Sekar Gumiwang saat muncul di musim kemarau? Di sana banyak ditemukan bangunan bekas rumah penduduk, sumur, bahkan jembatan jalan raya.
-
Apa yang terjadi pada jembatan kaca di Banyumas? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Apa yang dibuat oleh perajin keris di Banyusumurup? Sebenarnya di Banyusumurup ini banyak orang yang mencari penghasilan dari membuat perabot keris.
-
Kapan jembatan kaca di Banyumas pecah? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Apa yang terjadi di jembatan kaca Wahana Wisata Banyumas? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah. Insiden pecahnya jembatan kaca itu menyebabkan seorang pengunjung meninggal dunia dan seorang lainnya terluka.