Pengakuan pelaku penyelundupan ekstasi asal Jerman, pernah lolos & simpan di pembalut
Pelaku juga dibekali cara khusus supaya lolos dari pemeriksaan badan yang menggunakan alat pendeteksi metal (metal detector). Caranya, semua properti yang dia kenakan tak boleh terbuat dari besi.
Tersangka DCS alias C ditangkap tim Subdit II Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya akibat membawa 20.000 pil ekstasi asal Jerman. Wanita ini mengaku telah lima kali menjadi kurir jaringan narkotika Malaysia-Indonesia.
"Kalau saya sudah 5 kali disuruh. Artinya saya pernah jadi kurir dari Malaysia ke Indonesia," kata C di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (27/12).
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Lewat jalur penerbangan, dari hasil lima kali menjadi kurir itu, dirinya pernah lolos dari pemeriksaan petugas bandara. Salah satunya menggunakan pembalut wanita sebagai alat untuk menyelipkan barang haram tersebut.
"Naik pesawat. Caranya orang yang memberikan barang itu (pil ekstasi) memberikan kita dari sana seperti pembalut wanita," ungkapnya.
Dirinya juga dibekali cara khusus supaya lolos dari pemeriksaan badan yang menggunakan alat pendeteksi metal (metal detector). Caranya, semua properti yang dia kenakan tak boleh terbuat dari besi.
"Kemudian diharuskan jangan memakai pakaian yang ada pernak-pernik logamnya agar bisa melewati metal detector, nggak boleh ada besi," tukasnya.
C juga bercerita dirinya pernah lolos dari pemeriksaan petugas bandara di Kuala Lumpur, Malaysia saat membawa pil ekstasi. Dia mengaku selalu disuruh melalui Kuala Lumpur International Airport (KLIA) 2 karena pengawasan petugas bandara yang lengah.
"Jadi kalau mau pulang (ke Indonesia) wajib menggunakan Air Asia, harus melalui Bandara KLIA 2, tidak boleh melalui bandara KLIA 1. Di KLIA 2, karena memang pengamanannya sangat kurang, tidak ada cek bodi sama sekali," jelasnya.
Dirinya pun berkoordinasi dengan jaringannya menggunakan aplikasi WeChat dan keuntungannya menjadi kurir ekstasi sebesar 10 Juta rupiah.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan Bea Cukai berhasil menggagalkan jaringan internasional peredaran Narkotika jenis Amfetamin (Ecstasy) yang dikirim dari Jerman ke Jakarta dengan barang bukti sebanyak 20.000 butir ekstasi. Tiga tersangka yang berhasil di amankan berinisial DCS alias C, ABL alias AB dan SDN alias D.
Selain ekstasi, kepolisian melakukan pengembangan dan menggeledah kediaman tersangka di tiga tempat berbeda. Totalnya, aparat berhasil mendapatkan narkotika jenis Metamfetamin (sabu) sebanyak 200 gram.
Rencananya, barang haram itu akan diedarkan pada tahun baru nanti. "Untuk ekstasi yang berjumlah 20 ribu butir ini kita tahu bahwa akan ada pengiriman dari Jerman, diperuntukan untuk tahun baru," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan di lokasi yang sama.
(mdk/rzk)