Pensiunan TNI Ditikam di Depan Rumahnya Saat Baru Pulang dari Posko Pemenangan Cabup, Begini Kronologinya
Subhan menyebut pelaku berjumlah dua orang, satu menunggu di motor dan satu lainnya melakukan penikaman.
Seorang pensiunan TNI bernama Subhan ditikam orang tak dikenal di depan rumahnya pada pukul 02.20 Wita, Rabu (2/10). Kepolisian Resor Bantaeng meminta agar kejadian tersebut tidak dikaitkan dengan politik.
Subhan menyebut penikaman tersebut terjadi usai dirinya pulang dari Posko Pemenangan salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng, M Fathul Fauzy Nurdin-Sahabuddin di Bontoatu.
"Jadi pelakunya dua orang. Satu di motor standby, satu pelaku menikam. Setelah penikaman pelaku langsung melarikan diri," ungkap Subhan melalui keterangan tertulisnya, Rabu (2/10).
Usai kejadian tersebut, Subhan langsung pergi ke Polsek Bissapu untuk melaporkan kejadian penikaman yang dialaminya.
"Saya bawa motor sambil memegang luka. Di kantor polisi saya pingsan dan lalu dibawa ke rumah sakit," tuturnya.
Polres Bantaeng diminta secepatnya menangkap para pelaku untuk mengetahui motif penikaman. Mengingat, saat ini dirinya bertugas mengawal paslon nomor urut 1, UJI-SAH.
"Saya merasa tidak pernah bermasalah dengan orang. Sehingga pelaku ini harus segera ditangkap. Polres Bantaeng wajib bergerak cepat menangkap pelaku, demi menjaga kemanan dan ketertiban Bantaeng yang sedang menjalankan Pilkada," tegasnya.
Terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bantaeng Ajun Komisaris Akhmad Marzuki membenarkan ada warga yang ditikam oleh OTK. Ia menyebut kasus tersebut sudah dalam proses penyelidikan.
"Olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan CCTV sudah dilakukan. Kami berkomitmen untuk mengungkap kasus ini," ujarnya.
Akhmad menegaskan, Polres Bantaeng tidak main-main jika ada pihak yang mengancam Pilkada damai Kabupaten Bantaeng.
"Siapapun pelakunya kita akan tangkap dan ungkap. Sehingga kita butuh seluruh pihak bekerjasama dengan memberikan masukan kepada kami mengenai pelakunya. Bantaeng ini harus aman dan damai dalam menyonsong pesta demokrasi," tuturnya.
Ia berharap pasca kejadian tersebut tidak ada pihak yang terpancing, sehingga kondusivitas di Kabupaten Bantaeng tetap terjaga.
"Kepada masyarakat Bantaeng, jangan mudah terhasut oleh isu-isu yang dapat merugikan baik secara pribadi maupun golongan. Namanya saja pesta demokrasi tentunya bersenang senang dan bahagia, bukan sebaliknya mencari perselisihan," tuturnya.
Ia juga berharap kasus tersebut tidak disimpulkan terkait politik. Ia menyampaikan agar masyarakat bersabar menunggu hasilo penyelidikan.
"Apabila ada masalah atau dugaan tindak pidana terjadi, maka jangan langsung disimpulkan bahwa motif politik," pungkasnya.