Perahu Penyeberangan Terbalik di Tuban, 8 Penumpang Hilang
Perahu penyeberangan tradisional terbalik di Sungai Bengawan Solo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Rabu (3/11). Sebanyak 15 belas penumpang sempat terbawa arus, 7 orang selamat dan 8 lainnya masih hilang.
Perahu penyeberangan tradisional terbalik di Sungai Bengawan Solo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Rabu (3/11). Sebanyak 15 belas penumpang sempat terbawa arus, 7 orang selamat dan 8 lainnya masih hilang.
Informasi dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Perahu itu diduga tak bisa menahan arus sungai yang cukup deras hingga akhirnya terbalik.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Apa yang ditemukan di lokasi penggalian selain tengkorak Zaman Perunggu? Selama lima pekan terakhir, tim arkeolog yang terdiri dari 110 mahasiswa, staf dan sukarelawan dari Universitas Bournemouth juga menemukan makam lima jasad manusia dari Zaman Besi dan tulang belulang hewan, termasuk sapi, kuda, babi, kambing di sebuah tempat penyimpanan kuno di lokasi itu.
Kapolres Tuban AKBP Darman membenarkan adanya kejadian itu. "Penyelidikan sementara, pengemudi perahu tidak mempertimbangkan arus sungai yang deras. Sehingga pada saat akan menyeberang dari Rengel ke Kabupaten Bojonegoro, perahu tersebut terbalik di tengah sungai," katanya, Rabu (3/11).
Ia menyebut, ada 15 orang penumpang pada saat kejadian perahu itu terbalik. Tujuh orang di antaranya dapat diselamatkan dan dibawa ke puskesmas terdekat.
"Ada tujuh korban selamat, terdiri dari enam orang dewasa dan satunya lagi merupakan balita. Ketujuh korban yang selamat sudah dibawa ke puskesmas," ungkapnya.
Sementara itu, pencarian 8 korban perahu tenggelam ini melibatkan ratusan personel gabungan, baik dari TNI, Polri, BPBD Kabupaten Tuban dan Bojonegoro. Ia menyebut, saat ini proses pencarian masih terus dilakukan meski terkendala arus sungai yang sangat deras dan keruh.
"Kalau dilakukan penyelaman sepertinya tidak memungkinkan, karena arus sungai deras dan kondisi air keruh," pungkasnya.
Baca juga:
Basarnas Palangka Raya Temukan Bangkai Kapal Diduga KM Putri Ayu 3 Terbalik
Perahu Terbalik Dihantam Ombak Besar di Jembrana, Seorang Nelayan Hilang
DKP Jateng Dapati Pengelola Waduk Kedung Ombo Modif Perahu Bantuan jadi Wisata
Sampan Membawa 4 Warga Kapuas Kalteng Tenggelam, 2 Korban Tewas
Sopir Perahu Tenggelam Tewaskan 9 Orang di Waduk Kedung Ombo Jadi Tersangka