Mengenal Sunan Pojok, Bupati Tuban Pertama yang Bukan Keturunan Bupati-bupati Sebelumnya
Ia awalnya merupakan pemimpin pasukan yang menyerang Tuban
Ia awalnya merupakan pemimpin pasukan yang menyerang Tuban
Pangeran Pojok atau Sunan Pojok merupakan Bupati Tuban ke-18. Ia merupakan bupati pertama yang bukan keturunan Ronggolawe. Sejak saat itu, kepemimpinan Tuban tidak lagi dipegang oleh trah Ronggolawe.
Mengutip Serat Babad Tuban, Pangeran Pojok merupakan panglima perang dari Kerajaan Mataram Islam.
Ia diutus Sultan Agung menaklukkan Tuban yang saat itu dipimpin Pangeran Dalem.
Adapun penyerangan kepada Tuban dilatarbelakangi oleh kemurkaan Sultan Agung pada pemimpin Tuban yang berniat melepaskan diri dari bayang-bayang Mataram Islam.
Menyikapi serangan dari Mataram Islam, Pangeran Dalem memindahkan pusat Kadipaten dan membuat benteng untuk melindungi diri.
Tak mau kalah, Sultan Agung lalu mengirim pasukan Mataram untuk menyerbu Tuban yang dipimpin oleh Pangeran Pojok.
Versi Serat Babat Tubanmenyebut Pangeran Pojok memimpin pasukan sebanyak 1900 orang, namun dalam versi Babad Tanah Jawi Meinsma pasukannya sebanyak 35.000 orang.
Awalnya pertempuran tersebut dimenangkan pihak Tuban. Pihak Mataram Islam lalu mengepung dan menyerang Tuban dari berbagai arah. Akibatnya, pasukan Tuban kocar-kacir dan Pangeran Dalem melarikan diri.
Sejak saat itu, tepatnya pada tahun 1619 masehi, Tuban menjadi wilayah kerajaan Mataram Islam seutuhnya.
Pangeran Pojok sukses menjadi panglima perang menumpas Kadipaten Tuban.
Atas prestasi itu, Sultan Agung mengangkat dirinya sebagai Bupati Tuban.
Mengutip Instagram @tuban_bercerita, sejak saat itu, terputuslah trah Ronggolawe sebagai Adipati Tuban.
Selesai mengemban amanah sebagai Bupati Tuban selama 46 tahun, Pangeran Pojok menetap di Blora, Jawa Tengah. Ia sakit hingga meninggal dunia di sana. Jasadnya dimakamkan di Desa Kauman, Kecamatan Blora.
Mengutip situs Budaya Indonesia. hingga kini, makam Pangeran Pojok masih terpelihara dan dihormati oleh masyarakat.
Sementara itu, putra Sunan Poojok. Jaya Dipa diangkat menjadi Bupati Blora pertama. Setelah wafat digantikan putranya yang bernama Jaya Wirya, kemudian JJaya Kusuma. Jasad keduanya juga dimakamkan di lokasi makam Pangeran Pojok Kauman.
Selain masyarakat lokal, kompleks makam ini juga sering dikunjungi masyarakat luar daerah. Terutama pada malam Jumat Pon, dan pada Bulan Suro dalam penanggalan Jawa.
Sebelum menjadi pesanggrahan bupati, tempat ini sangat sepi
Baca SelengkapnyaPerjalanannya dari Tuban ke Makkah dan sebaliknya ibarat hanya melangkahkan kaki
Baca SelengkapnyaSebelum dirinya menjabat sebagai Bupati Ogan Ilir, Panca merupakan seorang pengusaha kondang di Sumatra Selatan
Baca SelengkapnyaSang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaIa tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini baru terjadi Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB di Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Baca SelengkapnyaNamun, menurut Gayus, dinamika dalam hukum bersifat luas.
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca Selengkapnya