Perang Tagar, Menggembosi dan Menunggangi Demo Mahasiswa Lewat Medsos
Pengamat media sosial dari Komunikonten, Hariqo Wibawa Satria mengatakan terdapat berbagai upaya penggembosan gerakan mahasiswa turun ke jalan, salah satunya melalui media sosial (medso).
Pengamat media sosial dari Komunikonten, Hariqo Wibawa Satria mengatakan terdapat berbagai upaya penggembosan gerakan mahasiswa turun ke jalan, salah satunya melalui media sosial (medso).
"Jadi ada yang menggembosi dan ada yang menunggangi gerakan mahasiswa, dua hal ini dilakukan oleh kelompok yang berbeda," kata Hariqo seperti dikutip dari Antara, Rabu (25/9).
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Siapa yang menyampaikan laporan tentang pembahasan RUU Desa? Mulanya, Kepala Baleg Supratman Andi Agtas menyampaikan laporan terkait pembahasan RUU Desa.
-
Siapa yang meresmikan Media Center Indonesia Maju? Menteri Investas Bahlil Lahadalia meresmikan media center Indonesia Maju, yang beralamatkan di Jalan Diponegoro, Nomor 15A, Menteng, Jakarta Pusat.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Siapa yang mengumumkan kelulusan Desy Ratnasari di media sosial? Alya Rohali baru saja bertemu dengan Desy Ratnasari dan ia mengumumkan bahwa Desy telah lulus ujian S3 melalui akun Instagram pribadinya.
-
Siapa yang memberikan kuliah umum tentang peran media sosial untuk anggota dewan? Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memberikan kuliah umum di depan 350 mahasiswa magang dari berbagai universitas di seluruh Indonesia yang terpilih untuk mengikuti program Kampus Merdeka, Rabu (13/3).
Dia mengatakan penggembosan dari media sosial terhadap aksi mahasiswa dilakukan dengan penyebaran hashtag atau tanda pagar (tagar) #SarkemMemanggil untuk merecehkan tagar #GejayanMemanggil. Selain menggembosi, tagar pertama itu sekaligus melakukan demoralisasi gerakan mahasiswa dan mengecilkan gerakan itu.
Media sosial, kata dia, juga dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan konten yang membenturkan gerakan mahasiswa dengan TNI/POLRI.
Hariqo mengatakan upaya penggembosan gerakan mahasiswa dilakukan beberapa pendukung Presiden Jokowi di grup-grup percakapan daring dan media sosial.
Dan lewat saluran yang sama, kata dia, beberapa akun oposisi juga berupaya menunggangi aksi gerakan mahasiswa dengan tagar #TurunkanJokowi, kemudian direspons oleh pendukung Jokowi dengan tagar #SayaBersamaJokowi.
"Beberapa akun dari kedua kelompok ini lebih fokus pada sosok Jokowi, namun kurang memperhatikan substansi-substansi yang diteriakkan gerakan mahasiswa," kata penulis buku Seni Mengelola Tim Media Sosial #SMTMedsos.
Adapun tuntutan para mahasiswa itu, kata dia, di antaranya agar pemerintah mengubah kebijakan-kebijakan yang merugikan demokrasi, pemberantasan korupsi, kebebasan sipil, penyelamatan negara dari oligarki dan kepentingan nasional lainnya.
Dia juga menemukan di medsos terdapat sejumlah akun pendukung Jokowi yang justru mendukung gerakan mahasiswa dengan tagar #ReformasiDikorupsi.
Hariqo mengatakan gerakan mahasiswa yang konsisten setidaknya memberikan tiga manfaat besar untuk jangka panjang. Pertama, bisa menjadikan orang baik/benar di lingkaran kekuasaan, yang awalnya takut menjadi berani.
Kedua, kata dia, menjadikan masyarakat, para orang tua yang awalnya pesimis menjadi optimis, karena ternyata generasi penerus Indonesia adalah manusia merdeka.
Kemudian yang ketiga, Hariqo mengatakan gerakan mahasiswa yang konsisten akan menutupi kekhawatiran kita terhadap kualitas pengawasan anggota DPR/DPRD/DPD terpilih hasil pemilu 2019.
Selain itu Hariqo juga melihat, bahwa berbagai demonstrasi hangat belakangan ini telah melelehkan tembok antara pendukung Jokowi dan Prabowo, merubuhkan sekat-sekat antar golongan. Mereka melebur menjadi pendukung kepentingan nasional.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Bagaimana Pendapat Anda soal RUU KUHP? Klik di Sini!
Baca juga:
Kapolda Metro: 254 Mahasiswa Rawat Jalan dan 11 Rawat Inap, 39 Polisi Terluka
Jasa Marga Catat Kerugian Akibat Pengrusakan Dua Gerbang Tol Dalam Kota
Total 90 Mahasiswa Dilarikan ke RSPP Jakarta
DKI Bersihkan Sisa-Sisa Demo Mahasiswa dan Perbaiki Taman yang Rusak
Faisal Amir Kritis, Universitas Al Azhar Bentuk Tim Investigasi
Polisi Amankan 94 Orang Terkait Demo Mahasiswa di Depan Gedung DPR