Perempuan Pembela Hak Asasi dari Pulau Pari
Asmania merasa perlu mempertahankan tanah kelahirannya. Bukan hanya karena tempat lahir dan tumbuh dewasa, tapi dia tak terima bila pembangunan itu merusak laut tempatnya mencari nafkah.
Perjuangan perempuan pembela Hak Asasi Manusia di Indonesia bukan isapan jempol. Kaum perempuan berani berada di garis terdepan dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat. Namun terkadang mereka justru merasakan pahitnya. Berupa teror atau ancaman.
Salah satu cerita datang dari Asmania yang memperjuangkan tanah kelahirannya di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Dia dan suami sehari-hari bekerja sebagai nelayan. Kehidupannya bergantung pada hasil laut. Ini yang diperjuangkannya setelah sebuah perusahaan bernama PT Bumi Pari mengklaim memiliki 90 persen lahan di Pulau Pari dengan dasar puluhan sertifikat yang terbit pada tahun tersebut.
-
Apa yang terjadi pada pemobil wanita di Jakarta Selatan? Sebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Wanita berkerudung yang baru saja keluar dari minimarket diikuti oleh pemotor yang berusaha untuk menghentikan mobilnya.
-
Apa tujuan dari Kongres Perempuan Indonesia pertama? Hasil kongres ini menyepakati pembentukan federasi organisasi wanita bernama Perikatan Perempuan Indonesia (PPI) dengan gagasannya di bawah pimpinan Emma Puradiredja.
-
Apa yang ditemukan di tengkorak perempuan tersebut? Salah satu temuan arkeolog adalah cedera tajam berupa lubang persegi di tengkoraknya yang konsisten dengan benturan paku Romawi kuno; paku semacam itu telah ditemukan di beberapa situs arkeologi di Sardinia.
-
Bagaimana mayat perempuan itu ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono. Ia tak sengaja menemukan mayat tersebut saat melakukan patroli rutin."Saya melakukan aktivitas patroli rutin. Kemudian muter-muter di situ karena saya senang mendengar suara burung berkicau kemudian ngopi sambil duduk. Saat membuka teko, ada mayat itu langsung turun saya," kata Suyitno, Jumat (13/9).
-
Bagaimana peran perempuan dalam dunia penyiaran menurut Ketua KPID DKI Jakarta? Ketua KPID DKI Jakarta Puji Hartoyo mengatakan, perempuan adalah garda terdepan bagi kehidupan di masyarakat. Karena itu, perannya dalam dunia penyiaran sangat dibutuhkan.
-
Di mana monumen Laskar Wanita Indonesia (LASWI) berada? Untuk mengenang jasa para mojang di Laswi, secara resmi Pemerintah Kota Bandung mendirikan Monumen Laskar Wanita Indonesia di Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
Asmania merasa perlu mempertahankan tanah kelahirannya. Bukan hanya karena tempat lahir dan tumbuh dewasa, tapi dia tak terima bila pembangunan itu merusak laut tempatnya mencari nafkah.
"Kami warga pulau pari hanya ingin hidup damai di tanah kelahiran, reklamasi rumput laut hancur gugusan pulau pari pulau H, rumput laut banyak yang mati akibat pengerukan batu karang, laut kami tercemar," ucap Asmania di Komnas Perempuan, Jakarta Selatan, Kamis (28/11).
Lindungi Kampung, Melawan Pemilik Modal
Asmania mengulang kembali, Perempuan Pembela HAM di Kepulauan Seribu diintimidasi oleh aparat yang dikerahkan untuk memasang plang pembangunan yang dilakukan pihak perusahaan.
"Pada tahun 2017 didatangkan 100 orang kepolisian, untuk memasang plang pembangunan proyek. Dan sampai saat ini kami warga pari masih merasakan trauma atas kejadian itu," ucap Asmania.
Pada saat itu Asmania dan teman-teman perempuan pembela HAM berada di barisan paling luar. Namun, kata dia, polisi justru tidak segan-segan mendorong dan mengkriminalisasi perempuan.
Asmania mengatakan lahan yang diambil perusahaan digunakan untuk dibangun resort atau hotel. Menurutnya, pembangunan resort di pulau pari tidak memperhatikan mata pencarian warga sekitar yang rata-rata sebagai nelayan.
"Selasa pemasangan plang, dua titik barat dan timur, tertulis rencana akan dibikin resort, bila dibangun resort, mati mata pencarian warga di sana," lanjut Asmania.
Kini Asmania dan teman-teman perempuan nelayan lainnya membuat komunitas untuk dapat menghidupi keluarganya. "Tanpa campur tangan pemerintah kita bisa membuat lapangan kerja," tutup Asmania.
(mdk/noe)