Periksa Raja Surakarta, polisi cuma tanya satu pertanyaan
Polisi terpaksa menghentikan pemeriksaan lantaran Sri Susuhunan Paku Buwono XIII mengaku sakit.
Penyidik Polres Sukoharjo mengaku telah memeriksa Raja Keraton Kasunanan Surakarta Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) XIII, pada Sabtu (11/10) lalu dalam kaitan perkara dugaan pelecehan seksual terhadap seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan berinisial AT. Tetapi sayang, polisi mengaku cuma berhasil mengajukan satu pertanyaan kepada PB XIII.
"Dari 12 pertanyaan yang kami siapkan, hanya satu pertanyaan yang sempat kita ajukan, karena kondisi raja sedang sakit," kata Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, Iptu Fran Dalanta Kembaren, kepada awak media, Senin (13/10).
Fran mengaku pemeriksaan dilakukan di kediaman PB XIII di kompleks keraton. Pemeriksaan itu, lanjut Fran, dilakukan dengan segera setelah kuasa hukum PB XIII, Ferry Firman Nurwahyu, menyerahkan bukti rekam medis pada Jumat lalu. Setelah itu, tambah dia, pihaknya langsung mengkonfirmasi kebenaran surat. Menurut Fran, saat itu ada lima penyidik dipimpin oleh Ipda Suparno. Mereka tiba di keraton sekitar pukul 14.00 WIB buat memeriksa PB XIII.
"Kita langsung cari kebenaran surat itu, setelah pengacaranya pulang. Kita hubungi yang bersangkutan dan mengatakan benar. Besoknya kita periksa PB XIII di kediamannya, di keraton. Namun yang bersangkutan dalam kondisi sakit, sehingga harus dipapah saat berjalan," ujar Fran.
Dengan kondisi tersebut, lanjut Fran, pihaknya hanya sempat mengajukan satu pertanyaan dan menunda pemeriksaan hingga waktu belum ditentukan.
"Mereka menunggu sekitar satu jam. Baru ketemu PB XIII sekitar pukul 3 siang. Saat kami tanyakan kondisinya, beliau menjawab sedang sakit. Petugas dari Reskrim Sukoharjo akhirnya membatalkan pemeriksaan mengingat kondisinya benar-benar sakit dan tidak mungkin untuk dilakukan pemeriksaan," papar Fran.
Baca juga:
Polisi sulit temukan bukti Raja Surakarta terlibat pelecehan
Diduga hamili ABG, Raja Surakarta resmi dipanggil Polisi
KPAI ancam bawa kasus pelecehan seks Raja Surakarta ke Jakarta
4 Hal ini bikin kewibawaan Keraton Surakarta luntur
Kasus pelecehan seksual Raja Surakarta rusak martabat Keraton
Cerita raja Surakarta dipolisikan karena hamili ABG
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Bagaimana cara Fakultas Filsafat UGM menangani kasus pelecehan seksual? Pada prinsipnya Fakultas Filsafat UGM konsisten untuk penanganan kasus-kasus kekerasan seksual. Laporan tentang adanya korban dan lain sebagainya belum ada," urai Iva.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Mengapa pelaku melakukan kekerasan seksual? Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan.