Peristiwa kematian hewan-hewan secara misterius yang menghebohkan
Dari ikan sampai kambing pernah mati mendadak dan bikin heboh.
Sering kita jumpai banyak hewan tiba-tiba mati mendadak secara misterius. Seperti yang terjadi pada jutaan ikan di pinggir pantai Ancol, Jakarta Utara.
Ikan dari berbagai jenis tiba-tiba saja mengapung terdampar dalam keadaan mati. Belum tahu apa penyebab ikan-ikan itu mati dan terhempas ke bibir pantai sejak Senin (30/11) kemarin.
Hanya saja, warga sempat melihat ada hal aneh sebelum jutaan ikan itu ditemukan mati.
Berikut cerita kematian-kematian hewan yang mati secara misterius dan menghebohkan:
-
Siapa penemu Ikan Mujair? Ikan ini di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.
-
Di mana para nelayan menemukan bangkai ikan aneh tersebut? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Kapan Ikan Pari Jawa terakhir kali tercatat? Spesies ikan pari Jawa yang sangat langka dan hanya pernah tercatat satu kali pada akhir tahun 1800-an, telah dinyatakan punah setelah dilakukan oleh tim internasional yang dipimpin oleh Universitas Charles Darwin (CDU).
-
Apa jenis ikan laut yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia? Ikan kakap adalah jenis ikan di laut pertama yang sering dikonsumsi oleh masyarakat.
-
Siapa yang menemukan satu-satunya spesimen Ikan Pari Jawa? Pada bulan Juli 1862, ahli zoologi Jerman Eduard von Martens membeli satu-satunya specimen ikan pari Jawa yang dijual di sebuah pasar ikan di Jakarta.
Ribuan bebek di Pekalongan mati mendadak
Sebanyak 1.118 unggas jenis bebek di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, ditemukan mati pada November 2012 lalu. Diduga penyebab matinya bebek-bebek ini karena virus flu burung.
"Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Balai Besar Penelitian Veteriner Yogyakarta, hewan ternak itu mati karena positif terserang virus flu burung atau 'avian influenza (AI)," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekalongan, Ujang Sutarno di Pekalongan, Selasa (18/12).
Menurut dia, hewan ternak yang mati tersebut tersebar di sejumlah lokasi berbeda, yaitu di Kelurahan Gamer sebanyak 300 ekor bebek, Degayu 290 ekor, dan sisanya di Kelurahan Duwet.
"Untuk menindaklanjuti temuan hewan ternak yang mati mendadak itu, kami melakukan 'rapid test' guna mengetahui kemungkinan kematian itik itu akibat serangan flu burung," katanya.
Puluhan kambing mati misterius di Trenggalek
Warga di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek dibuat resah oleh matinya beberapa hewan ternak yang ada di daerahnya. Hewan ternak berupa kambing itu mati secara misterius di luar kandang. Kambing-kambing warga itu ditemukan mati dengan bekas luka di tubuhnya.
Peristiwa matinya hewan ternak itu terjadi di pertengahan bulan Agustus 2011 yang lalu. Kejadian pertama di 2 desa yaitu Desa Watulimo dan Gemaharjo, Trenggalek. Tidak kurang 50 kambing warga di dua desa itu mati secara misterius.
Hal ini tentu saja menghebohkan masyarakat khususnya yang tinggal di Kecamatan Watulimo, bahkan sempat berembus kabar yang tidak-tidak terkait dengan penyebab matinya hewan ternak ini. Ada yang mengatakan karena dimakan siluman.
Pada umumnya kambing yang mati itu kandang terletak di kawasan yang berbatasan langsung dengan hutan. Selain itu, dari luka yang terdapat pada bangkai kambing, besar kemungkinan disebabkan oleh binatang buas. Binatang buas itu diyakini turun gunung karena kemarau panjang yang saat itu tengah melanda daerah-daerah di Indonesia.
Jutaan ekor ikan berbagai jenis mati misterius di Pantai Ancol
Ada pemandangan tak biasa di bibir Pantai Ancol sejak pagi kemarin. Jutaan ikan terdampar dalam keadaan mati.
Petugas Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Metro Jaya menduga penyebab kematian ribuan ikan di Pantai Ancol Jakarta Utara akibat cairan limbah beracun. Limbah itu mengendap lalu terbawa ke laut dan menyebabkan ikan mati.
"Diduga endapan limbah beracun di muara sungai yang terbawa ke laut," ujar Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Metro Jaya Kompol Edi Guritno di Jakarta, Selasa (1/12).
Ikan yang mati dan terdampar jenisnya beragam. Mulai dari bandeng, belanak, kakap dan ikan ketang-ketang. Dari keterangan warga lainnya, kejadian ini pernah terjadi pada tahun 2013 silam. "Analisa warga ada racun," tambahnya.
Edi mencurigai limbah berbahaya dan beracun itu mengendap di sungai selama musim kemarau karena arus air tidak deras. Kemudian endapan limbah dalam jumlah banyak itu tergerus dan terbawa air melalui muara sungai hingga ke laut.
Kejadian ikan mati massal itu pernah terjadi di perairan Ancol Jakarta Utara sekitar dua tahun lalu.
Ribuan ikan di Waduk Jatiluhur mati mendadak
Di Waduk Jatiluhur, Purwakarta Jawa Barat, ribuan ikan budidaya milik warga mati mendadak. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menerjunkan tim cepat tanggap untuk melakukan penelitian dan mencari solusi mengatasi kematian ikan massal itu, yang diperkirakan akibat arus bawah naik ke permukaan.
"Tim ini berasal dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, yang bertugas untuk mengidentifikasi lokasi terdampak dan jumlah pembudidaya yang terkena musibah," kata Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebijakto, Minggu (20/1).
Slamet mengemukakan, berdasarkan hasil identifikasi di Waduk Djuanda, daerah terdampak musibah kematian massal berlokasi di 5 Zona, dari desa Tajur, kecamatan Sindang sampai desa Sindang Laya, Kecamatan Sukatani, dan hampir sebagian besar pembudidaya mengalami kematian ikan massal.
Untuk itu, diharapkan kepada para pembudidaya agar menggunakan pakan ikan yang ramah lingkungan. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) akan berkoordinasi dengan pemda setempat terkait dengan peraturan-peraturan yang menyangkut zonasi dan daya dukung waduk.
"Sebagai langkah konkret, dalam waktu dekat DJPB akan melakukan penebaran ikan bandeng guna memperbaiki kondisi kualitas air di waduk Djuanda," papar Slamet.