Polisi Buru Pengeroyok Anggota Marinir di Sidoarjo
Polisi sudah menangkap 4 dari belasan pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI AL, Pratu Marinir Jehezkial Yusuf Sakan (28), di Sidoarjo. Sisanya masih diburu.
Polisi sudah menangkap 4 dari belasan pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI AL, Pratu Marinir Jehezkial Yusuf Sakan (28), di Sidoarjo. Sisanya masih diburu.
Kabagpen Kodiklatal Letkol Laut (KH) Agus Setiawan dalam rilis tertulisnya menyatakan, Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklatal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat menyesalkan terjadinya penganiayaan itu.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kenapa materai penting? Penggunaan meterai memberikan kekuatan hukum pada dokumen dan menjadikannya sah di mata hukum. Selain itu, materai membantu mencegah pemalsuan atau penyalahgunaan dokumen dengan memastikan bahwa dokumen tersebut telah melalui proses administrasi yang benar.
-
Kapan Ponirin Meka meninggal? Pada 10 April 2022, instagram resmi PSSI mengumumkan bahwa salah satu kiper terbaik Indonesia itu telah mengembuskan napas terakhirnya.
Saat kejadian , Jehezkial disebutkan sedang melintas di tempat kejadian dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat dengan tujuan untuk mengambil pakaian untuk ibadah ke gereja. Dia diteriaki maling oleh orang tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Jupiter.
"Yang bersangkutan ditendang terjatuh kemudian dikeroyok sehingga mengakibatkan tidak sadarkan diri. Yang bersangkutan kemudian diamankan oleh pengelola taksi online dan dibawa menuju RS Bhayangkara, Surabaya," tulisnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, akibat kejadian tersebut korban mengalami luka robek dan lebam di bagian wajah dan lecet di bagian kaki sebelah kiri. Selain itu, uang sebesar Rp200.000 dan tiga kartu ATM (2 BNI dan 1 Mandiri) diambil pelaku.
Secara umum Jehezkial dalam kondisi sehat dan stabil. Foto rontgen kepala juga menunjukkan keadaannya baik.
Dankodiklatal meminta agar pihak yang berwenang dalam hal ini Polresta Sidoarjo segera mengusut tuntas peristiwa ini. Dia meminta agar semua pelaku penganiayaan terhadap Jehezkial segera ditangkap dan diberi hukuman yang seberat-beratnya agar bisa memberikan efek jera.
"Penegakan hukum ini penting agar terciptanya rasa aman bagi masyarakat, khususnya para pengguna jasa transportasi angkutan umum di Terminal Bungur Asih. Kami percaya bahwa pihak Kepolisian profesional dan dapat segera menyelesaikan tindak pidana ini agar tidak terulang di masa depan," tambahnya.
Sebelumnya, Jehezkial ditemukan warga terkapar penuh luka di pintu keluar Terminal Bus Purabaya, Bungurasih, Medaeng, Waru, Sidoarjo, Minggu (23/5) dini hari. Dia dikeroyok sejumlah orang yang diduga preman.
Salah seorang saksi, Willy Irawan, mengatakan, awalnya dia mendengar orang berteriak maling. "Sekitar jam 03.00 WIB dini hari, terdengar gaduh orang teriak 'maling.. maling', semakin lama teriakan semakin terdengar," katanya, Senin (24/4).
Saat mendatangi lokasi yang berada tak jauh dari rumahnya, dia melihat sudah terjadi pengeroyokan belasan orang pada satu orang yang dituduh maling.
"Setelah didatangi, ada sebagian orang yang meneriaki maling seseorang dan mengeroyoknya. Ada mungkin belasan orang yang melakukan pengeroyokan," ungkapnya.
Willy mengaku tak bisa melerai karena pelaku cukup banyak. Akhirnya, dia mencoba menelepon Polsek Waru namun tidak ada jawaban.
"Saat itu saya hendak melerai, namun karena banyaknya yang mengeroyok jadi gak bisa. Terus saya inisiatif telepon polsek terdekat, yakni Polsek Waru, namun hingga beberapa kali gak ada jawaban," tambah Willy.
Tak hanya itu, Willy sempat mencoba menanyakan pada pengeroyok mengapa korban diteriaki maling, tapi tak ada yang bisa menjawab.
"Gak jelas, kenapa awalnya orang yang TNI ini akhirnya diteriaki maling. Namun ketika ada seseorang yang saya tanya si korban ini maling apa, juga gak dijawab," imbuhnya.
Willy juga menyebut pelaku bukanlah warga di sekitar Terminal Purabaya Bungurasih. Dia mengaku tak mengenal mereka.
Belasan pelaku ini baru berhenti saat korban terkapar. Kata Willy, ada temannya yang memanggil polisi yang berjaga di dalam terminal. "Setelah dilihat identitasnya oleh polisi tersebut, benar adanya korban adalah anggota TNI AL," lanjut Willy.
Setelah polisi datang, akhirnya anggota TNI AL tersebut dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan. Kasus ini juga telah ditangani dan polisi masih memburu pelaku lain.
Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Sumardji mengatakan, Polresta Sidoarjo dan TNI AL berusaha untuk cepat mengungkap kasus ini. Setelah mengumpulkan data dan keterangan saksi di lapangan, tidak sampai 24 jam, empat pelaku diringkus.
"Ada 10 lebih orang pelaku yang memang sehari-hari membikin resah di kawasan Terminal Bungurasih, dan saat ini kami bersama intel TNI AL berhasil menangkap empat orang pelaku, sedangkan sisanya akan terus kami kejar," ujarnya.
Ke empat orang pelaku yang berhasil diringkus antara lain, UNH asal Trenggalek, serta MRT, FCP dan YMK, ketiganya warga Bungurasih, Waru, Sidoarjo.
(mdk/yan)