Polisi Cecar 20 Pertanyaan ke Kadispora Tangsel Soal Dugaan Intimidasi Wartawan
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Wiwi Martawijaya mendatangi Mapolres Tangerang Selatan, untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan intimidasi dan perbuatan tidak menyenangkan yang dilaporkan wartawan lokal Yudi Wibowo.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Wiwi Martawijaya mendatangi Mapolres Tangerang Selatan, untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan intimidasi dan perbuatan tidak menyenangkan yang dilaporkan wartawan lokal Yudi Wibowo.
Penyidik Reskrim Polres Tangsel, Aipda Istanto membenarkan adanya permintaan klarifikasi terhadap terlapor Wiwi Martawijaya pada Senin (23/8).
-
Mengapa warga merasa takut ketika melewati jembatan gantung itu? Warga harus berhati-hati saat melintasinya dan berpegangan pada tali baja yang tersisa di sisi jembatan.
-
Kenapa orang merasa terganggu dengan orang yang menggerak-gerakkan tangan atau kakinya? Salah satu hipotesis yang sedang dipelajari adalah keterlibatan neuron cermin atau 'mirror neurons', yang aktif ketika kita bergerak dan juga ketika kita melihat orang lain bergerak.
-
Kenapa abrasi di Padang membuat warga takut? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
-
Kenapa orang-orang merasa khawatir dengan jerawat di punggung? Jerawat yang muncul di punggung seringkali menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak orang dan bisa memengaruhi rasa percaya diri mereka.
-
Siapa saja yang diajak untuk mengikuti kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
"Benar, pemeriksaan terkait laporan oleh wartawan Yudi Wibowo. Permintaan keterangan terhadap terlapor terkait materi perbuatan sesuai dengan video (intimidasi)," kata Istanto kepada wartawan.
Dia menyebutkan, dalam permintaan klarifikasi pada proses penyelidikan itu, terlapor menjawab sekitar 20 pertanyaan.
"20 pertanyaan," jelas dia.
Sementara itu, Wiwi Martawijaya membenarkan agenda pemeriksaan polisi itu. Dia mengaku menjalani pemeriksaan selama 2 jam lebih.
"Tadi saya datang (Polres Tangsel) sekitar jam 09.15 WIB. Sampai sekitar jam 11.20 WIB selesai," jelas Wiwi dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Wiwi menjelaskan, seharusnya pemberian keterangan disampaikan ke penyidik Reskrim Polres Tangsel, pada Kamis (19/8). Namun dia datang hanya untuk meminta izin ke penyidik.
"Karena pada waktu hari kamis saya belum bisa memberikan klarifikasi, mengingat saya ada tugas lain. Meskipun saya datang untuk memenuhi panggilan, namun tidak sempat memberikan klarifikasi. Hari inilah saya datang lagi dan terkait apa yang diklarifikasi, tanya saja pada penyelidik," ungkap dia.
Sebelumnya diberitakan, Yudi Wibowo, wartawan diduga korban intimidasi dan kekerasan verbal Wiwi melaporkan ke Mapolres Tangsel, Selasa (22/6).
Laporan Polisi itu tertuang dalam Laporan bernomor: LP/B/744/VI/2021/SPKT/POLRES TANGERANG SELATAN/POLDA METRO JAYA.
"Saya mengapresiasi sikap Polres Tangsel yang merespons laporan yang kami sampaikan," terang Yudi Wibowo, korban pelapor, di Mapolres Tangsel.
Yudi menegaskan, laporan yang ditindaklanjuti oleh Polres Tangsel itu, merupakan langkah yang harus diambil, agar sikap arogansi narasumber yang dapat mengancam kebebasan pers bisa diproses secara hukum.
"Saya berharap dari laporan ini, bisa ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum dan menjadi pelajaran buat kita semua," ucap wartawan media kabar6.com itu.
Yudi mengaku mendapat ancaman dari Wiwi, bahkan nyaris terjadi pemukulan. Peristiwa terjadi ketika para wartawan tengah menanti hasil pemeriksaan penyidik Kejari Tangsel, terhadap sejumlah orang di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga Tangsel, Selasa (22/6).
Saat itu Wiwi dan Kepala Bidang Dispora Ucok Siagian, baru saja keluar dari ruang penyidik Kejari Tangsel atas pemeriksaan kasus dana Hibah KONI Tangsel tahun anggaran 2019.
Saat berjalan menuju tempat parkir kendaraan, pejabat Kadispora tersebut, ditanyai sejumlah wartawan terkait hasil pemeriksaan Kejari terkait dana Hibah KONI tahun anggaran 2019 itu.
"Males saya sama teman-teman (wartawan). Banyak yang goreng-goreng," ucap Wiwi sambil berjalan dari gedung Kejari menuju parkiran.
Sambil berjalan ke arah mobilnya, dia kemudian menanyakan kepada para wartawan yang ada, dengan menyebutkan nama Yudi Babe, wartawan yang aktif memberitakan isu dugaan pidana korupsi tersebut.
"Mana namanya si Yudi Babe? oh gua sikat lu (sambil mengarahkan kepalan tangannya ke arah Yudi)," ucap Kadispora Emosi.
"Bapak galak amat," tanya Yudi.
"Emang galak," sambil terus mendebat Yudi dan meninggalkan wartawan.
Baca juga:
Dilaporkan Intimidasi Wartawan, Kadispora Tangsel Dipanggil Polisi
25 Tahun Misteri Pembunuhan Jurnalis Udin, K@MU Kirim Karangan Bunga ke Kapolda DIY
Berkas 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Lengkap, Pengacara Desak Dalang Diusut
Korban Sering Minta Uang ke Pelaku, Ini Motif Penyiraman Air Keras Wartawan Medan
Investigasi Komnas HAM Ungkap Perusakan Mobil Ketua AJI Jayapura Terencana
Pangdam I/BB Ungkap Keterlibatan 4 Anggota TNI dalam Pembunuhan Pemred di Simalungun