Polisi Identifikasi Terduga Pelaku Penyerangan di Situbondo Sekitar 100 Orang
Kapolres Situbondo, AKBP Sugandi berjanji akan mengusut tuntas dan tegas kasus tersebut.
Kasus penyerangan oleh sekelompok pemuda yang diduga anggota perguruan silat kepada warga desa di Situbondo, Jawa Timur, mendapat perhatian serius dari Kepolisian dan pemerintah setempat. Kapolres Situbondo, AKBP Sugandi berjanji akan mengusut tuntas dan tegas kasus tersebut.
"Sudah kita identifikasi pelakunya berjumlah sekitar 100 orang. Penyerangan susulan (pada Senin dinihari) itu sebagai kelanjutan dari bentrok yang terjadi Minggu (9/8) sore," kata Sugandi saat meninjau lokasi kejadian yang ada di Desa Kayuputih, Kecamatan Panji dan Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran pada Senin (10/8).
-
Siapa yang mendorong Suwardi untuk mencoba pencak silat? Suwardi dalam wawancaranya dengan jurnalis Liputan6 mengatakan, dulu anak-anak di desa tempat tinggalnya di Magetan wajib ikut pencak silat. Atas dasar itulah, ia yang awalnya tidak tertarik belajar pencak silat memutuskan mencoba olahraga ini.
-
Apa keunikan Pencak Silat Sang Maung Bodas Sukabumi? Di Sukabumi, Jawa Barat, terdapat salah satu aliran pencak silat khas bernama Sang Maung Bodas. Seni ini diketahui dikembangkan di Ponpes Dzikir Al Fath, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh. Usut punya usut, aliran pencak silat ini unik dan berbeda dari kebanyakan seni bela diri tradisional serupa.
-
Di mana Silat Perisai berasal? Silat Perisai ini memiliki sejarah yang cukup panjang, bahkan sudah ada sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.
-
Bagaimana Silat Perisai dimainkan? Mereka akan saling beradu satu sama lain sampai tak mampu bertahan lagi dan bahkan hingga terbunuh.
-
Siapa pencipta Silat Pelintau? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Silat Godot Karawang? Seperti diketahui, pencak silat merupakan seni bela diri asli Indonesia yang mengandalkan kekuatan fisik.Namun terdapat hal menarik dari Silat Godot khas Karawang, di mana gerakan jurusnya tidak perlu mengeluarkan energi besar, karena di setiap pertarungannya akan memakai tenaga lawan.
Polisi masih memburu pelaku penyerangan rumah warga hingga mengakibatkan belasan rumah dan kios rusak. Selain itu, ada empat unit mobil yang sedang parkir di halaman rumah juga rusak terkena lemparan batu. Dari olah tempat kejadian perkara, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti seperti batu dan benda-benda lainnya.
Aksi anarkis hingga dua kali tersebut, dinilai Sugandi sebagai aksi brutal dan merupakan pelanggaran hukum berat.
"Saya tegaskan, ini peringatan keras bagi siapa pun yang mencoba melakukan perbuatan pidana dan mengancam terjadinya konflik horizontal," papar Sugandi.
Lebih lanjut, Sugandi meminta masyarakat tidak khawatir. Polisi telah menjamin keamanan warga. Rencananya, polisi akan mendirikan posko pengamanan selama 24 jam di lokasi bentrokan sekaligus mengintensifkan patroli di sekitar lokasi. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi serangan susulan.
"Setelah ini saya dan Pak Bupati juga akan segera bertemu para pimpinan pencak silat di Situbondo baik PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) maupun yang lainnya, agar kejadian semacam itu tak terulang lagi," pungkas Sugandi.
Sementara itu, Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto mendesak polisi untuk mengusut tuntas pelaku kekerasan terhadap warga di dua desa yang terjadi pada Minggu (9/8) dan Senin (10/8). "Supaya tidak main hakim sendiri, ini juga sebagai bentuk pembelajaran," ujar Dadang.
Permukiman di dua desa yang menjadi sasaran serangan pemuda dari salah satu perguruan silat tersebut, berdekatan dan hanya berbatas jalan raya. Dalam kunjungan tersebut, Bupati Dadang juga didampingi oleh Kapolres Situbondo, AKBP Sugandi.
"Kita juga akan memanggil pemimpin perguruan silat tersebut. Untuk kita mintai pertanggungjawaban," lanjut Dadang.
(mdk/cob)