Mengenal Silat Godot dari Karawang, Terinspirasi dari Monyet dan Gunakan Tenaga Lawan untuk Menyerang
Silat Godot memiliki pesan agar walaupun jadi sosok yang kuat, namun tidak perlu berkelahi.
Silat Godot memiliki pesan agar walaupun jadi sosok yang kuat, namun tidak perlu berkelahi.
Mengenal Silat Godot dari Karawang, Terinspirasi dari Monyet dan Gunakan Tenaga Lawan untuk Menyerang
Ada berbagai aliran dalam seni bela diri pencak silat. Silat godot jadi salah satu aliran yang unik, khas Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
-
Dimana Silat Harimau diciptakan? Silat harimau pertama kali diciptakan di Pariangan sekira tahun 1119 oleh Datu Suri Diarjo yang melatih para pasukan kerajaan dengan berbagai macam gaya silat yang berbeda-beda.
-
Mengapa Silat Harimau diciptakan? Hal ini dikarenakan setiap pasukan akan dihadapkan 1 lawan 1, 2 lawan 1, bahkan 3 lawan 1. Kunci utama dalam seni bela diri untuk mengalahkan musuh cukup dengan melawannya dalam waktu secepat mungkin. Maka dari itu, silat harimau sangat sepadan ketika menghadapi musuh lalu melawannya dalam waktu singkat.
-
Di mana Silat Pelintau berasal? Asal-usul Mengutip situs resmi Kemendikbud, nama Silat Pelintau diadaptasi dari Bahasa Tamiang yaitu 'Pelin' dan 'Tau'. Arti 'Pelin' adalah semua, sedangkan 'tau' berarti tahu.
-
Dimana 'Ganteng-Ganteng Serigala' berlatar? Mengusung kisah romansa anak sekolah dengan sentuhan dunia vampir dan serigala, serial ini berhasil menarik perhatian semua kalangan, menjadikannya fenomena yang sulit dilupakan.
-
Apa itu Wayang Sodo? Wayang Sodo dibuat menggunakan bahan yang cukup sederhana, yaitu lidi.'Awalnya bukan dari lidi mas. Saya membuatnya dari rumput. Dulu anak-anak di sekitar sini sering saya buatkan wayang,' kata Mbah Marsono dikutip dari website nasirullahsitam.com pada 2019 lalu.
-
Dimana Silat Perisai berasal? Di Kabupaten Kampar, terdapat kesenian bela diri yang sampai saat ini masih dipertahankan kelestariannya oleh komunitas setempat, namanya Silat Perisai.
Seperti diketahui, pencak silat merupakan seni bela diri asli Indonesia yang mengandalkan kekuatan fisik.
Namun terdapat hal menarik dari Silat Godot khas Karawang, di mana gerakan jurusnya tidak perlu mengeluarkan energi besar, karena di setiap pertarungannya akan memakai tenaga lawan.
Gerakan jurus Silat Godot juga disebut terinspirasi dari hewan monyet yang sedang terkelahi.
Silat Godot jadi salah satu cabang seni bela diri lokal yang perlu diketahui secara luas keberadaannya.
Manfaatkan serangan lawan
Mengutip laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Senin (18/9), jurus Silat Godot memanfaatkan serangan lawan.
Dalam menjatuhkan musuh, para pesilat Godot akan menggunakan teknik mengalahkan persendian, sehingga tidak perlu mengeluarkan tenaga besar untuk saling mengadu kekuatan.
Di setiap pertaruangan, seni bela diri Godot dilakukan oleh dua orang, dengan pola pertarungan jarak dekat.
Cara bertarung tarik ulur
Godotan sendiri memiliki arti tarik ulur dalam bahasa setempat. Ini juga menjadi dasar gerakan dari setiap jurus yang dimainkan di Silat Godot.
Beberapa gerakan tersebut mirip dengan orang yang sedang menggergaji.
Diperkirakan, seni bela diri ini sudah ada sejak 1629 masehi, atau zaman Kerajaan Mataram yang menyerang Batavia.
Makna Silat Godot
Sebagai salah satu warisan nenek moyang, Silat Godot memiliki sejumlah makna sosial.
Adapun makna yang terkadung dalam setiap gerakan Silat Godot yakni kekuatan menjadi simbol keselamatan, kegagahan menjadi berkah dan kesaktian sebagai pelindung, bukan untuk ajang pamer, pedih tak boleh dirasakan dan seterusnya.
Secara umum, Silat Godot memiliki pesan agar walaupun jadi sosok yang kuat, namun tidak perlu berkelahi. Ini juga tersirat dari gerakan yang tidak berasal dari diri, melainkan dari lawan.
Terinspirasi dari monyet
Berdasarkan sejarahnya, awalnya Silat Godot berasal dari Pangeran Inggaroda di zaman penyerangan Mataram ke Batavia saat penjajahan Belanda.
Menurut pegiat Silat Godot, Achmad Faturochman, dulunya Pangeran Inggaroda tengah berburu di hutan.
Saat melihat ke atas pohon dirinya melihat dua ekor monyet yang sedang berkelahi namun tidak ada yang kalah.
“Dua monyet itu saling tarik menarik, dan memukul, tapi tidak ada yang kalah. Lalu diperhatikan seksama gerakannya sampai tercipta empat jurus, yakni gobagan, tokecangan, susulan/tekuk gabus dan kempitan,” kata sosok yang karib disapa Kang Ace itu, mengutip YouTube Disparbud Karawang.
Dalam bahasa Indonesia, keempat jurus itu diartikan sebagai ‘tangkapan’, ‘gerakan jarak dekat’, ‘pengalahan sendi’ dan ‘keseimbangan’.
Laman resmi Kebudayaan Kemdikbud.
Silat Godot saat ini
Untuk saat ini Silat Godot terus dilestarikan oleh Kang Ace di padepokannya, Kampung Sukaati, Desa Jomin Timur, Kecamatan Kotabaru.
Sampai dengan saat ini, seni bela diri Godot sudah memiliki 19 jurus atau gerakan seperti patahan, jatuhan, dan kuncian yang terdiri dari gobagan, tokecang, susulan, gempitan, selapis, golewang, adeg sirah, gorokan, selap dua lapis, kadek cangkeng, gerakan depak ibun, peluk sakembu, gobakan engkle, tokecangan, bango tongtong, bangkolan, bandulan, dan pelitan.