Polisi tak beri izin pelaksanaan acara bertema khilafah di Bogor
Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky tidak memberi izin terkait pelaksanaan acara bertema khilafah yang rencananya akan digelar di kompleks Az Zikra. Hal itu dikarenakan, acara tersebut terindikasi berbau makar dan doktrin penggantian ideologi Pancasila.
Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky tidak memberi izin terkait pelaksanaan acara bertema khilafah yang rencananya akan digelar di kompleks Az Zikra. Hal itu dikarenakan, acara tersebut terindikasi berbau makar dan doktrin penggantian ideologi Pancasila.
"Dari hasil pengecekan dan penyelidikan polisi, kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut sangat berkaitan erat dengan khilafah untuk mengganti sistem pemerintahan NKRI dari Pancasila, demokrasi menjadi khilafah," kata Dicky lewat pesan singkat kepada Liputan6.com, Selasa (13/11).
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
Dicky menjelaskan, acara tersebut sudah disebar undangannya kepada publik sejak sebulan sebelum pelaksanaan.
"Jadi kami sudah jauh-jauh hari melakukan pengecekan terhadap undangan dan permohonan izin tersebut dan melakukan koordinasi dengan pihak pemilik tempat yang akan dilaksanakannya kegiatan tersebut. Pihak pemilik tempat yaitu Az Zikra juga tidak akan memfasilitasi tempat tersebut, karena acara tersebut tidak mendapatkan izin dari kami," jelas dia.
Rencana awal, acara tersebut akan dilaksanakan tanggal 17 November 2018. Namun karena belum mengantongi izin, Polri mengimbau kepada siapa pun untuk tidak lagi menyebarkan undangan tersebut.
"Karena kita tidak perlu hadir ke acara tersebut, acara tersebut tidak memiliki izin. Sehingga apabila tetap dilaksanakan akan kami bubarkan," tegas Dicky.
Demi mengantisipasi aksi massa yang nekat, Polres Bogor diketahui akan berjaga. Ini semata dilakukan demi mencegah terjadinya konflik, karena dikhawatirkan akan terjadi aksi penolakan dalam gelombang besar terhadap acara terkait.
Reporter: M Radityo
Baca juga:
Polisi pastikan kondisi Ratna Sarumpaet sehat dan tidak depresi
Polisi mulai gelar Operasi Zebra hari ini
Polda Riau tangkap pelaku penipuan dana perbankan hingga ratusan juta rupiah
Polisi: Pemilik akui bendera yang dibakar Banser di Garut milik HTI
Polisi akan konfrontir Ratna Sarumpaet dengan Said Iqbal, Nanik dan Dahnil Anzar
Masyarakat diminta tak terjebak isu provokatif pembakaran bendera di Garut