Polisi Tangkap 2 Pelaku Pungli di Pelabuhan Bakauheni, 1 Pegawai BPBD Lampung Selatan
Dua pelaku pungli di pelabuhan tersebut bernama Afrianto dan Budi Riski. Afrianto merupakan seorang ASN di instansi pemerintah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan.
Polres Lampung Selatan menangkap dua orang, salah satunya aparatur sipil negara (ASN) pelaku pungutan liar dengan modus meminta keterangan hasil rapid test antigen terhadap penumpang bus saat akan menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni menuju Merak, Banten.
"Dua tersangka yang aksinya sempat viral di media sosial itu tidak lama berhasil kami tangkap," kata Kapolres Lampung Selatan AKBP Edwin saat dikonfirmasi dari Bandarlampung, Jumat (16/7).
-
Bagaimana pemburu ular piton dibayar? Selama empat tahun terakhir, Siewe bekerja sebagai agen pembasmi ular piton di Distrik Pengelolaan Air Florida Selatan. Dia dibayar per jam dengan tarif bervariasi tergantung pada lokasi berburu dan mendapat bayaran tambahan untuk setiap ular piton yang berhasil ditangkap.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
Dua pelaku pungli di pelabuhan tersebut bernama Afrianto dan Budi Riski. Afrianto merupakan seorang ASN di instansi pemerintah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan.
Sedangkan satu pelaku lainnya bernama Budi Riski yang merupakan seorang pengurus penyeberangan bus di Pelabuhan Bakauheni.
"Tersangka Afrianto ini diperbantukan di Seaport Interdiction (SI) Bakauheni pada masa PPKM Darurat," kata dia.
Antara
Edwin menjelaskan modus yang digunakan kedua pelaku tersebut dengan cara meminta sejumlah uang kepada penumpang bus yang tidak memiliki surat keterangan rapid test antigen, agar dapat melewati pos penyekatan.
"Mereka meminta uang sebesar Rp100 ribu, maka dianggap sudah memiliki surat rapid test antigen," kata dia.
Tersangka Budi bertugas untuk berkoordinasi dengan sopir bus dan penumpang yang tidak memiliki surat rapid test antigen. Kemudian tersangka Afrianto bertugas meloloskan mobil bus di Bakauheni dari pemeriksaan petugas setempat.
"Saat tersangka Budi tahu ada yang tidak membawa keterangan rapid test antigen, kemudian ia berkomunikasi dengan Afrianto dan sepakat keduanya untuk melewatkan bus tersebut," katanya pula.
Tersangka mengaku baru melakukan aksinya hari itu. Mereka telah melakukan pungli terhadap empat bus di Pelabuhan Bakauheni dengan mendapatkan total uang sebesar Rp1,3 juta.
"Saat penangkapan kami hanya mendapatkan uang sebesar Rp400 ribu, sisanya telah mereka pakai untuk kebutuhan mereka. Kami juga masih kembangkan apakah mereka sebelumnya telah melakukan aksi pungli terhadap bus lainnya," katanya lagi.
Sebelumnya, Sebuah video viral di media sosial adanya aksi pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh dua orang. Dalam video tersebut, kedua pria yang belum diketahui identitasnya itu meminta uang kepada sejumlah penumpang yang berada di dalam bus.
"PPKM Darurat jadi ajang pungli. Video dokumentasi penumpang bus yang akan menyeberang di Pelabuhan Bakauheni menuju Merak," tulis caption dalam video tersebut, Kamis (15/7).
"Dari video terekam peristiwa pungli, penumpang diminta membayar Rp 100.000, meski tanpa tes Covid-19 agar bisa menyebrang," tulis kembali caption dalam video itu.
Dalam video yang berdurasi 27 detik tersebut, adanya percakapan antara penumpang atau perekam kejadian itu dengan terduga pelaku pungli.
"Yang enggak ada antigen bayar berapa? Rp100 ribu. Dimintain sama siapa?," tanya perekam tersebut.
"Enggak usah rapid, langsung," kata pria yang diduga lakukan pungli.
"Jadi enggak usah rapid, bayar saja," kata perekam itu.
Baca juga:
Pungli di Pelabuhan Bakauheni, Penumpang Tak Rapid Test Covid-19 Bayar Rp100 Ribu
Izet, Preman Viral Pemalak Sopir Truk di Padang Ditangkap
Buntut Dugaan Pungli, TPU Cikadut Dijaga Polisi TNI dan Pegawai Pemkot Bandung
Pemkot Bandung Tegaskan Pemakaman Jenazah Covid di TPU Cikadut Gratis
Ada Dugaan Pungli di Pemakaman Khusus Covid-19, Ridwan Kamil Minta Maaf