Polri Jadikan Gembong Narkoba Fredy Pratama Buronan Utama
Kepolisian Thailand pun telah membentuk tim khusus yang bekerjasama dengan Bareskrim.
Polri akan bekerjasama dalam operasi pengejaran.
Polri Jadikan Gembong Narkoba Ferdy Pratama Buronan Utama
Polri masih melakukan pengejaran terhadap gembong narkoba internasional kelas kakap Fredy Pratama yang keberadaannya masih belum diketahui. Sosok tersebut pun masuk dalam daftar buronan utama Polri.
merdeka.com
- Update Perburuan Gembong Narkoba Fredy Pratama, Polisi Tetapkan 5 Tersangka Baru dan 2 DPO
- Polisi Ringkus Ayah Tersangka Sindikat Narkoba Internasional Fredy Pratama
- Cerita Perburuan DPO Gembong Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama yang Sembunyi di Thailand
- Polri Ungkap Sindikat Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama, Total Aset Rp10,5 Triliun
"Dia adalah salah satu tokoh yang berdasarkan dari Bareskrim menjadi buronan utama saat ini," tutur Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti kepada wartawan, Selasa (26/9).
merdeka.com
Menurut Krishna, kepolisian Thailand pun telah membentuk tim khusus yang bekerjasama dengan Bareskrim Polri dalam upaya menangkap Fredy Pratama.
"Bahkan saya memimpin langsung ke sana, dua tim diturunkan, masih dalam pengejaran. Nanti kita perkembangan akan disampaikan," jelas dia.
Krishna menyatakan, seluruh jajaran Polri akan bekerjasama dalam operasi pengejaran gembong narkoba Fredy Pratama yang diduga bersembunyi di Thailand.
"Terhadap pelaku yang di luar negeri kami sifatnya memfasilitasi, menyambungkan, kemudian membantu, mendukung, mensupport apa yang dilakukan oleh Bareskrim untuk melakukan upaya pengejaran pelaku di Thailand," Krishna menandaskan.
merdeka.com
Sebelumnya, Bareskrim Polri membongkar sindikat narkoba internasional kelas kakap jaringan Fredy Pratama. Pengungkapan itu bekerjasama dengan Royal Malaysia Police, Royal Malaysian Customs Departement, Royal Thai Police, Us-Dea, dan instansi terkait lainnya, sekaligus membongkar Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) hasil peredaran narkotika jenis sabu dan ekstasi lintas negara itu.
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyampaikan, pengungkapan kasus tersebut dimulai dengan adanya operasi bersama atau join operating yang bahkan hingga kini masih dilakukan. Pasalnya, tersangka Fredy Pratama selaku aktor utama dalam perkara ini masih berstatus DPO alias buron dan diduga berada di Thailand.
“Ditelusuri bahwa sindikat narkoba ini mengedarkan narkoba dan bermuara pada satu orang yaitu Fredy Pratama dan masih DPO, dan berada di Thailand,” tutur Wahyu di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).
merdeka.com
Menurut Wahyu, sejak 2020 sampai dengan 2023 terdapat 408 laporan polisi dengan 884 tersangka yang sudah ditangkap, yang keseluruhannya pun terkait dengan Fredy Pratama. Jaringan tersebut nyatanya memang menjadikan Indonesia sebagai sasaran utama peredaran narkoba dan dikendalikan oleh Fredy Pratama yang bersembunyi di Thailand.
“Sindikat ini memang rapi dan terstruktur. Siapa berbuat apa, ada bagian keuangan, bagian pembuat dokumen, dan sebagainya,” jelas dia.