Pratu Wahyudi bukti nyata TNI bertaruh nyawa padamkan api
Para prajurit bertaruh nyawa demi memadamkan kebakaran hutan bukan lagi isapan jempol.
Ikut membantu memadamkan kebakaran hutan, Prajurit TNI Detasemen Rudal 004 Dumai, Pratu Wahyudi dilaporkan hilang sejak 18 Agustus lalu. Aparat TNI dibantu relawan dan Polri langsung melakukan pencarian besar-besaran, termasuk meminta bantuan paranormal demi menemukannya.
Demi menemukan Wahyudi, petugas sampai mendatangkan delapan dukun. Upaya itu dilakukan pihak Korem 031 Wirabima bersama anggota Polres Rokan Hilir.
Usaha itupun akhirnya menuai hasil, namun Pratu Wahyudi sudah tidak bernyawa, terdapat luka bakar di tubuhnya. Jasadnya berada dalam jarak 150 meter dari titik pertama dinyatakan hilang, dekat sebuah pohon besar.
Tewasnya seorang anggota TNI ini kembali mengingatkan kembali terhadap beratnya medan tugas yang dilalui para prajurit demi memadamkan api. Apalagi, tidak sedikit yang curiga kebakaran hutan sebagai proyek pemerintah dan menuding TNI bergerak lambat dalam mengatasinya.
Bersama Polri, SAR, dan BNPB, personel TNI selalu berada di barisan terdepan. Mereka mempertaruhkan nyawa demi memadamkan kebakaran hutan.
Mantan Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjend TNI Purwadi Mukson pernah mengatakan, para prajuritnya telah mempertaruhkan nyawa sama dalam memadamkan kebakaran hutan, medannya pun dianggap sama seperti berjuang dalam peperangan.
Hal itu terlihat dari pengakuan beberapa personel pada kebakaran hutan setahun lalu, di mana Seorang pilot helikopter yang membawa air mengaku hanya terbang mengandalkan radar dan intuisi saja karena kabut asap sudah terlalu tebal. Tentu sangat berisiko terbang seperti itu. Namun karena tugas, semua harus dilakukan.
Begitu juga para personel di darat yang memadamkan api dengan selang. Sangat berbahaya.
"Selama satu bulan sepuluh hari nyawa kalian dipertaruhkan, ini bentuk peperangan lain. Walaupun asap masih dirasakan hingga kini, tapi negara tetap mengapresiasi, itulah bentuk baktimu sebagai prajurit," kata Purwadi dalam upacara pelepasan 1.050 personel TNI setelah bertugas di lokasi kebakaran sejak 11 September 2015.
Dia mengatakan, negara sangat mengapresiasi kerja keras para personel TNI ini dan direncanakan akan diberikan penghargaan.
"Tugas ini tidak kalah dengan bertugas di daerah operasi, di medan lahan gambut dengan variasi kedalaman yang berbeda merupakan suatu ancaman luar biasa. Ini suatu tugas yang tidak mudah, dan saya akan laporkan ke Panglima TNI agar kalian diberikan penghargaan," kata dia.
Baca juga:
Hilang saat padamkan kebakaran hutan, Pratu Wahyudi ditemukan tewas
Anggota TNI hilang di tempat angker saat padamkan kebakaran hutan
Dirambah warga ilegal, hutan Taman Nasional Tesso Nilo semakin rusak
Kebakaran hutan meluas, Kapolda Riau minta bantuan bupati & gubernur
Siang malam dipadamkan, titik api akibat karhutla di Riau menurun
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kenapa TNI memberi kejutan di HUT Bhayangkara? Para prajurit TNI dan anggota Polisi lain pun hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat aksi harmonis antara TNI dan Polri di tengah perayaan HUT Bhayangkara ke-78 tersebut.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.