Ratusan ikan cakalang mati misterius di pantai Minahasa Tenggara
Ratusan ikan jenis cakalang ditemukan mati di sepanjang pantai di Desa Watuliney, Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Belum diketahui penyebab kejadian itu dan warga dilarang untuk mengonsumsi ikan-ikan tersebut.
Ratusan ikan jenis cakalang ditemukan mati di sepanjang pantai di Desa Watuliney, Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Belum diketahui penyebab kejadian itu dan warga dilarang untuk mengonsumsi ikan-ikan tersebut.
"Kami sudah mendapatkan laporan soal adanya ratusan ikan cakalang yang mati di Pantai Hais, Desa Watuliney, dan diperkirakan sudah sejak Sabtu pekan lalu," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Minahasa Tenggara Vecky Monigir di Ratahan, Selasa (22/5) seperti dikutip Antara.
-
Siapa penemu Ikan Mujair? Ikan ini di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Kapan Ikan Tapa Tembago muncul di Sungai Musi? Hewan yang satu ini akan muncul ketika ada musibah besar melanda kota Palembang, salah satunya saat kebakaran hebat pada tahun 1967 silam.
-
Di mana para nelayan menemukan bangkai ikan aneh tersebut? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Di mana gunung api bawah laut yang dipenuhi telur ikan pari putih ditemukan? Peneliti menemukan gunung api bawah laut yang terletak sekitar 1,6 kilometer di bawah permukaan Laut Pasifik di lepas pantai Kanada.
-
Bagaimana para ilmuwan merekam ikan siput ini di laut terdalam? Untuk menangkap rekaman makhluk unik ini, para ilmuwan menggunakan kamera otonom yang dikenal sebagai “pendarat”, yang dijatuhkan ke Palung Izu-Ogasawara.
Vecky menuturkan, ikan yang ditemukan mati di sepanjang pantai tersebut diperkirakan berjumlah sekira 400-an ekor.
"Sejauh ini memang laporan penemuan matinya ratusan ekor ini hanya di sekitar perairan Belang. Belum ada laporan di tempat lainnya terkait matinya ikan Cakalang ini," ujarnya.
Vecky mengatakan sampai saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab matinya ratusan ikan cakalang tersebut, karena masih menunggu pemeriksaan di laboratorium Balai Besar Karantina Ikan di Manado.
"Saat ini sedang diperiksa Balai Karantina Ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mencari tahu penyebabnya. Makanya kami belum bisa menyampaikan secara detail tanpa ada laporan hasil laboratorium terlebih dahulu," jelas Vecky.
Vecky mengimbau masyarakat dan nelayan tidak menjual atau mengonsumsi ikan Cakalang yang ditemukan mati mendadak tersebut.
"Kami mengimbau jangan sampai ikan itu dikonsumsi. Karena sampai saat ini kami belum tahu penyebabnya. Jangan sampai ada hal yang membahayakan manusia bila mengonsumsi ikan tersebut," tandasnya.
Baca juga:
KKP pastikan KJA tak akan saingi keramba terapung milik swasta
Memilih Keramba Jaring Apung Offshore buatan Norwegia ketimbang nasional
Jokowi harap keramba jaring apung beri nilai tambah sektor perikanan RI
Kualitas buruk, benih & pakan dari Menteri Susi ditolak pembudidaya ikan
Denyut nadi niaga TPI Paotere Makassar
Ikan patin Indonesia ingin jadi 'raja' di dunia