Resmikan Perpustakaan Habaib, Menag Kenang Peran Keturunan Arab di Sejarah Indonesia
Menurut Lukman, keturunan Arab memiliki peran yang tidak sedikit dalam sejarah Indonesia. Baik itu sejarah nasional maupun sejarah persebaran agama Islam di negeri ini.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyayangkan beberapa pihak yang masih menyangsikan kecintaan keturunan Arab di Indonesia terhadap tanah lahirnya. Menurutnya, nasionalisme keturunan Arab di negeri ini sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.
"Sungguh tidak tepat bila ada yang masih mempertanyakan sikap nasionalisme para keturunan Arab, terutama di kalangan Bani Alawi. Sebagai komunitas keturunan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, para habaib mendapat tempat begitu terhormat di hati banyak masyarakat Indonesia," kata Lukman saat meresmikan perpustakaan yang mengoleksi kitab-kitab karangan ulama habaib di nusantara, Maktabah Kanzul Hikmah di Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6).
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Di mana Lukman Hakim lahir? Lukman Hakim lahir di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada 6 Juni 1914.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Apa yang diputuskan Hakim Eman Sulaeman dalam sidang praperadilan Pegi Setiawan? Hakim menyatakan proses penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat tidak sah.
-
Siapa yang menyatakan kekagumannya terhadap kemajuan peternakan di Indonesia? Sementara itu, Wael W. M Halawa salah satu peserta pelatihan menyampaikan kekagumannya dengan kemajuan dunia peternakan di Indonesia.
-
Di mana Mochammad Afifuddin lahir? Dikutip dari situs KPU, Mochammad Afifuddin biasa disapa Afif, lahir pada 1 Februari 1980 di Sidoarjo, Jawa Timur.
Menurut Lukman, keturunan Arab memiliki peran yang tidak sedikit dalam sejarah Indonesia. Baik itu sejarah nasional maupun sejarah persebaran agama Islam di negeri ini.
Menurutnya, para ilmuwan sejarah telah bersepakat bahwa keturunan Arab punya peran sentral dalam penyebaran Islam di Indonesia. Menag menyebutkan, Sejarawan Ahmad Salabi dalam Ensiklopedia Sejarah Islam, menuliskan bahwa peradaban Islam di Afrika dan Asia, termasuk Indonesia tidak lepas dari peran migrasi para ulama di selatan Jazirah Arab ke wilayah-wilayah tersebut.
"Peran Sadah (lapisan masyarakat di Hadramaut) dan Asyraf (keturunan Hasan dan Husein anak Ali) dalam penyiaran agama Islam di Indonesia menjadi fakta sejarah yang tak bisa terbantahkan. Baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan," kata Menag.
Wajah Indonesia yang ramah nan damai, menurut Lukman tak terlepas dari sikap dakwah yang arif dari para keturunan Arab terdahulu. Bahkan hal itu menjadi model dakwah penyebaran Islam yang ramah sampai sekarang.
"Keramahan yang menjadi karakter dasar bangsa Indonesia dan kearifan para Da'i penyebar Islam yang banyak dari keturunan Arab melahirkan wajah Islam Indonesia yang damai, moderat dan toleran," ucapnya.
Bukan Hanya Peran Keagamaan
Peran keturunan Arab terutama dari Hadramaut, yakni sebuah wilayah di selatan semenanjung Arab, bukan hanya dalam hal keagamaan. Menurut Lukman, dalam hal kebangsaan juga demikian.
Hal ini terbukti dari berdirinya organisasi Rabithah Alawiyah pada 27 Desember 1928 yang menunjukkan bahwa semangat nasionalisme keturunan Arab bukan hanya jargon belaka.
"Kelahiran organisasi Rabithah Alawiyah pada tanggal 27 Desember 1928, selang dua bulan setelah peristiwa Sumpah Pemuda menunjukkan semangat nasionalisme masyarakat keturunan Arab yang telah memilih Indonesia sebagai tempat tinggal dan Tanah Air untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Lukman.
Hal itu juga dibuktikan dari artikel yang ditulis oleh keturunan Arab asal Ampel, Surabaya dengan nama AR Baswedan. Dalam artikel yang dimuat Harian Matahari Semarang pada 1 Agustus 1934.
Dalam artikel yang memampang potret AR Baswedan mengenakan blangkon tersebut, menurut Lukman, AR Baswedan mengajak keturunan Arab di Indonesia untuk memegang asas kewarganegaraan tempat lahir, yakni Indonesia.
"Dia mengajak keturunan Arab menganut asas kewarganegaraan Ius Oli, yang artinya di mana saya lahir, di situlah tanah air," pungkas Lukman.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pengakuan Mengejutkan Menag Lukman Hakim di Sidang Kasus Suap
Romahurmuziy Akui Rekomendasi Nama Kakanwil Demi Suara PPP di Jatim
Menag Lukman Hakim Akui Ajudan Terima Uang Rp10 Juta dari Kakanwil Kemenag Jatim
Saksi Ungkap Setoran Uang Transport untuk Menag Lukman Saat Kunjungan ke Jatim
Menag Akui Uang Dolar AS di Meja Kerjanya Pemberian Atase Kedubes Arab Saudi
Menag Lukman Pernah Bilang Haris Hasanuddin 'Cocok' jadi Kakanwil Kemenag Jatim
B1, Kode Panggilan Romahurmuziy untuk Menag Lukman Hakim