Ribuan kayu gelondongan hasil pembalakan liar disita di Kalteng
Rencananya kayu itu mau dibawa ke Banjarmasin di Kalimantan Selatan, dengan cara ditarik menggunakan kapal kecil.
Aparat TNI di jajaran Korem 102 Panju Panjung, berhasil mengamankan ribuan batang kayu log diduga hasil penebangan liar hutan Kalimantan, di wilayah Barito Selatan dan Barito Utara di Kalimantan Tengah, di perbatasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.
Pengungkapan ribuan batang kayu ilegal itu berawal dari informasi yang diterima Korem 102/Pjg terkait dugaan kegiatan penebangan liar. Pada Senin (11/4) lalu, tim Korem 102/Pjg yang juga membawahi wilayah Kalimantan Tengah, diterjunkan ke Barito Utara, untuk melaksanakan pengawasan.
"Selanjutnya, tim Korem berkoordinasi dengan Kodim 1013 Muara Teweh," kata Kepala Penerangan Korem 102/Pjg, Mayor Chb Son Son Santoso, kepada wartawan di Pontianak, Selasa (19/4).
Santoso menerangkan, pada Rabu (13/4) tim gabungan Korem 102 dan Kodim 1013 terus melakukan penyelidikan serta pendalaman dari informasi masyarakat di wilayah Barito Utara. Akhirnya, ditemukan ribuan batang kayu yang berjumlah sekitar 5.000 batang jenis meranti dan kayu campuran di sungai Lahei.
"Rata-rata berdiameter 30-60 sentimeter. Ditelusuri, kayu itu milik warga inisial MY. Rencananya kayu itu mau dibawa ke Banjarmasin di Kalimantan Selatan, dengan cara ditarik menggunakan kapal kecil," ujar Santoso.
Aparat TNI melakukan pengembangan. Hampir di saat bersamaan diperoleh keterangan ribuan kayu yang dirakit di sungai berada di teluk mati. Tim Korem bersama dengan Kodim 1012 Buntok diberangkatkan sebagai tindak lanjut dari temuan di sungai Lahei itu.
"Tim akhirnya sampai di teluk Siwak, di Barito Utara. Tim kembali menemukan ribuan batang kayo log, berdiameter 30-60 cm jumlahnya diperkirakan 20.000 batang meranti dan campuran," katanya.
"Kayu-kayu itu dirakit di 2 rakit terpisah masing-masing 10.000 batang, dengan jarak sekitar 250 meter milik warga berinisial AN dan BR bertempat tinggal di Muara Teweh Kalteng," sambung Santoso.
Tidak cukup sampai di situ, petugas lantas memeriksa kelengkapan dokumen, dan ditemukan ketidaksesuaian di mana tanggal dan tahun sudah tidak sesuai dengan surat jenis kayu dan jumlahnya. Tim pun berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kebenaran dokumen tersebut.
"Kemudian pada 17 April 2016, Dandim 1012 Buntok dan Kapolres Barito Selatan melakukan pengecekan kayu yang diamankan, dan dipastikan tidak memiliki dokumen yang sah. Oleh Pemda Barito Selatan, Polres Barito Selatan, Kodim 1012 Buntok, kayu ilegal itu diamankan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut," pungkas Santoso.
Baca juga:
Selundupkan kayu masoi, 8 warga PNG ditangkap di Jayapura
Polisi ringkus 2 warga Pelalawan membawa 10 kubik kayu olahan
Penyelundupan kayu bakau ke Malaysia dari Riau digagalkan
Polisi ringkus 5 pelaku pembalakan kayu liar di Aceh, 2 DPO
Petugas TNBB buang banyak sepeda kayuh dan motor ke laut
Polisi tangkap sopir dan kernet bawa kayu ilegal, pemilik masih DPO
Bawa kayu tanpa dokumen, truk dan pemiliknya ditangkap di Aceh
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kenapa Hutan Punti Kayu penting bagi Kota Palembang? Hutan merupakan sebuah kawasan yang luas dengan berbagai macam pepohonan yang hijau serta menjadi tempat tinggal para satwa, tumbuhan, dan lain sebagainya. Lebih dari itu, hutan juga menjadi ekosistem yang cukup penting di muka bumi. Hutan letaknya tak selalu jauh dari kehidupan manusia atau perkotaan. Banyak dijumpai hutan-hutan berada di tengah hiruk pikuk perkotaan yang berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi.
-
Apa yang diproduksi oleh perusahaan kayu jati milik Belanda di Semarang itu? Perusahaan yang dulunya memproduksi kayu gelondongan itu kemudian mengubah hasil produksinya menjadi kayu yang siap olah.
-
Di mana potongan kayu itu ditemukan? Reruntuhan kota kuno Dutou di daerah Linwu, Chenzhou, menghasilkan temuan penting tentang sejarah daerah yang kaya, menurut konferensi media yang diselenggarakan Badan Warisan Budaya Nasional di Beijing pekan lalu.
-
Kenapa para narapidana di Lapas Sijunjung bersemangat mengolah limbah kayu? Pelatihan mengubah limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi sangat bermanfaat bagi kehidupannya. Sebelum mendapatkan pelatihan di lapas, ia sama sekali tidak mengetahui perihal pertukangan. Bapak satu anak ini pun mengaku menyesal karena dulu perbuatannya sering meresahkan masyarakat. Kini, ia bertekad akan menjadi orang baik dan bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.
-
Bagaimana cara para narapidana di Lapas Sijunjung memanfaatkan limbah kayu? Limbah-limbah kayu yang diperoleh dari tempat penggergajian kayu itu dimanfaatkan para narapidana Lapas Sijunjung untuk membuat kaligrafi, jam dinding, hingga almari kayu.