Santriwati di Serang Digerayangi saat Tidur, Polisi Kesulitan Ungkap Pelaku
Polisi yang menyelidiki kasus pelecehan seksual yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Mubarok, Kota Serang, Banten, terpaksa harus bekerja lebih keras. Pasalnya CCTV yang berada di lokasi kejadian ternyata tidak berhasil merekam aksi pelaku.
Polisi yang menyelidiki kasus pelecehan seksual yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Mubarok, Kota Serang, Banten, terpaksa harus bekerja lebih keras. Pasalnya CCTV yang berada di lokasi kejadian ternyata tidak berhasil merekam aksi pelaku.
Kondisi yang gelap saat itu menyebabkan CCTV tidak berhasil menunjukkan wajah pria misterius yang menggerayangi santriwati di Ponpes tersebut. Karenanya polisi terpaksa mencari bukti lain dan menggali keterangan dari berbagai narasumber.
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Kapan kejadian asusila tersebut terjadi? Peristiwa itu terjadi dalam rentang 3-7 Oktober 2023. Saat itu, Hasyim Asyari tengah melakukan kunjungan kerja ke Belanda pada tanggal 03 Oktober – 7 Oktober 2023.
-
Dimana kekerasan seksual itu terjadi? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
"Kondisinya gelap. Karena dari saksi yang sudah diperiksa malam itu gelap yah, dan korban juga tidak melihat pelaku," kata Kapolres Serang Kota AKBP Firman Affandi, Jumat (12/04).
Meski begitu, polisi yakin kasus ini akan diungkap sesegera mungkin. Polisi juga memastikan akan menindak tegas pria misterius yang telah melakukan pelecehan seksual terhadap santriwati Ponpes Al-Mubarok.
"Siapa pun pelakunya akan kita periksa, motifnya apa dan mungkin orang situ juga. Kita tidak bisa berandai-andai," dia menerangkan.
Hingga kini, Polres Serang Kota masih terus memeriksa sejumlah saksi yang mungkin mengetahui terduga pelaku pelecehan seksual tersebut. Meski kenyataannya hingga kini, polisi masih kewalahan karena minimnya petunjuk.
"Dari (Ponpes) Al-Mubarok mendukung penyelidikan dari Polres. Kita (terus) mencari saksi dan barang bukti lain," jelasnya.
Sebelumnya, seorang santriwati Pondok Pesantren Al-Mubarok berusia 15 tahun mengalami pelecehan seksual, Kamis (4/4). Kemaluannya dipegang orang tak dikenal, tangan pelaku masuk melalui jendela.
Malam itu korban seperti biasa usai mengaji segera istirahat di kamarnya. Lantaran slot kunci jendela rusak, dia tak menguncinya.
Saat tertidur pulas, dia merasa kemaluannya dipegang-pegang. Terkaget, dia berteriak dan meminta tolong santriwati sekamarnya. Namun dia tak sempat memperhatikan wajah orang yang melecehkannya itu.
"Anak saya langsung membangunkan temannya, dan bilang kalau ada seseorang yang memasukkan tangannya dari jendela," kata G, orang tua korban kepada Liputan6.com.
Korban telah melakukan visum di RSUD Serang, dan orang tua juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Serang Kota.
Pihak pesantren yang beralamat lengkap di Jalan KH Abdul Latif, Nomor 7 Cimuncang, Sumur Pecung, Kota Serang, Banten, itu mengaku terbuka dan siap membantu proses hukum dugaan pelecehan seksual terhadap santriwatinya.
"Kami mendukung (langkah hukum) pihak wali santri, supaya tidak terjadi salah paham," kata KH Mahmudi, pimpinan Ponpes Al-Mubarok.
Ponpes pun menyiapkan kuasa hukum untuk mendampingi wali santri. Selain itu, pihak Ponpes telah mengumpulkan pengajar, penjaga dan pegawainya untuk dimintai keterangan soal isu pelecehan seksual ini.
"Kami sudah kumpulkan dan kami minta keterangan dari pihak kami. Sampai saat ini belum menemui titik terang," katanya.
Saat dikonfirmasi, polisi setempat mengaku telah menerima laporan dugaan pelecehan seksual itu. "Benar kami sudah terima laporan tersebut, dan saat ini telah ditangani oleh penyidik," kata AKP Ivan Adhitira, Kasatreskrim Polres Serang Kota.
Baca juga:
Yuvens Perkosa Calon Adik Ipar Hingga Hamil
Diancam Senjata Tajam, Bocah SD di Makassar Diperkosa Tetangga Hingga Hamil 2 Bulan
Ayah Setubuhi Anak Tiri Hingga Dijadikan Istri Muda
Dijebak Ajakan Mancing, Driver Ojek Online Pelaku Pencabulan Bocah Berhasil Diringkus
ABG di Indragiri Hilir Dicabuli Buruh Pasir Berulang Kali Hingga Hamil
Bocah 6 Tahun Mengaku Jadi Korban Pencabulan Driver Ojek Online di Samarinda