Satgas Saber Pungli Sebut e-Money Bisa Cegah Praktik Pungli dalam Pelayanan Publik
Beberapa upaya pencegahan dan inovasi perbaikan sistem harus terus dilakukan agar praktik pungutan liar bisa hilang.
Sistem uang elektronik (e-Money) bisa mencegah praktik pungutan liar dalam pelayanan publik. Sistem ini relatif tidak membuat adanya tambahan biaya di luar aturan.
Sekretaris Satgas Saber Pungli Irjen Agung Makbul mengatakan sektor publik rawan dengan praktik pungutan liar di berbagai sektor. Di antaranya layanan imigrasi, catatan sipil di pemerintah atau layanan kesehatan.
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Kapan koin emas tersebut dicetak? Koin-koin tersebut dicetak pada masa pemerintahan Justinianus Agung, ketika Kekaisaran Bizantium berhasil menguasai wilayah geografis terbesarnya pada pertengahan abad keenam, setelah Kekaisaran Romawi Barat jatuh.
-
Kasus korupsi apa yang menyeret Ema Sumarna? Ema Sumarna bersama sejumlah anggota DPRD Kota Bandung terseret kasus dugaan korupsi proyek Bandung Smart City.
-
Bagaimana cara para pelaku pungli meminta uang? Julurkan tangan untuk kode nominal yang harus diberikan. Selain meminta uang, orang-orang yang diduga warga setempat ini juga meminta nominal khusus kepada sopir truk melalui kode jari. Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.“Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,” katanya lagi.
-
Bagaimana koin emas kuno tersebut dicetak? Koin ini bergambar seorang pemanah yang sedang bersimpuh, elemen karakteristik yang digunakan pada darik Persia, koin emas yang dikeluarkan oleh Kekaisaran Persia.
-
Apa yang diklaim dibuat oleh Iwan Fals tentang koruptor Rp271 triliun? Penyanyi senior Iwan Fals diklaim membuat lagu baru tentang koruptor Rp271 triliun berjudul “Apa kabar koruptor 271 triliun yang kini terlupakan”.
Beberapa upaya pencegahan dan inovasi perbaikan sistem harus terus dilakukan agar praktik pungutan liar bisa hilang. Isu ini menjadi salah satu poin yang disampaikannya saat mengisi acara Penguatan Pembinaan Pegawai Pencegahan Pungli untuk Mewujudkan Pelayanan Publik yang Bersih dalam Membangun Zona Integritas Menuju WBK di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung, Jumat (5/3).
"Memang (sistem pencegahan) kita belum sempurna, tetapi harus berbuat, kita berbuat (berinovasi dan melakukan pencegahan) saja masih banyak (pungutan liar) apalagi tidak berbuat," kata Agung.
Sikap profesionalisme dan transparansi pegawai tetap harus ditunjang dengan sistem yang baik. Menurut dia, sektor layanan publik harus bisa memanfaatkan inovasi yang bisa mencegah praktik pungutan liar, salah satunya adalah memanfaatkan e-Money.
"Sistem yang transaksi manual itu kalau bisa sudah menggunakan e-Money. Dengan e-Money otomatis orang pembayarannya bukan melalui person to person tapi mesin yang berbicara," kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Imigrasi Kelas I TPI Bandung Arief Hazairin Satoto menyambut baik arahan yang disampaikan Agung. Ia menegaskan sudah menggunakan sistem e-Money dalam pelayanan kepada masyarakat.
"Kalau di imigrasi kita tidak menerima uang, bayarnya lewat ATM, kantor pos bisa, dan lain-lain (bisa)," tandasnya.
(mdk/gil)