Sebuah Nama di Telapak Kaki Korban Mutilasi Kota Malang Jadi Petunjuk Polisi
Polisi melakukan pemeriksaan dengan anjing pelacak di lokasi kejadian untuk mengenali pakaian yang diduga milik pelaku.
Tulisan yang ditemukan di telapak kaki korban menjadi petunjuk polisi untuk menemukan pelaku mutilasi di Pasar Besar Kota Malang. Pelaku atas nama Sugeng ditangkap di sekitar Yayasan Gotong Royong, tempat kremasi jenazah di Jalan RE Martadinata Kota Malang.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan tulisan di telapak kaki korban menjadi petunjuk menemukan pelaku. Telapak kaki kiri korban yang dipotong tertulis nama Sugeng.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan kejadian perampokan tersebut? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kenapa perubahan kicauan ini bisa mengganggu? Perubahan aksen ini dapat mengganggu proses perkawinan dan reproduksi pada burung yang banyak mendiami pantai Pasifik ini.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Kapan sagu mutiara dianggap matang? Setelah direbus selama sekitar tujuh menit, kompor dimatikan, Diamkan sagu mutiara sejenak, paling lama satu menit. Setelah itu, sagu mutiara telah matang sempurna dan dapat disajikan.
"Kita amankan diduga sebagai pelaku, berawal dari petunjuk yang tadi malam yaitu di telapak kaki korban ada tulisan nama Sugeng," jelas Asfuri di Mapolres Malang Kota, Rabu (15/5) malam.
Kata Asfuri, polisi melakukan pendalaman ke sejumlah tempat yang diduga terdapat nama Sugeng di sekitar lokasi. Temuan itu sebagai pengembangan dari hasil sehari sebelumnya.
Polisi melakukan pemeriksaan dengan anjing pelacak di lokasi kejadian untuk mengenali pakaian yang diduga milik pelaku. Lewat indra penciuman anjing Unit K-9 Polres Malang Kota diperoleh perkembangan informasi.
"Anjing ini melacak sampai di Gotong Royong, sekitar tempat pembakaran (kremasi) mayat di Jalan RE Martadinata. Di sana sempat berhenti, namun tidak ditemukan orang," jelasnya.
Tetapi anggota kepolisian tetap melakukan penyelidikan di sekitar lokasi. Kemudian diketahui adanya seorang pria yang sedang tidur-tiduran tepat saat anjing tersebut berhenti.
"Kemudian ada seseorang yang sedang tiduran dan dipanggil dengan nama Sugeng. Ternyata menjawab, dan posisinya sama saat anjing itu berada. Sehingga kemudian dipanggil Sugeng menjawab, dan kita diamankan," jelasnya.
Saat ini pelaku sedang menjalani pemeriksaan di Polres Malang Kota. Pelaku sementara diketahui sebagai pekerja serabutan.
Sebelumnya ditemukan jasad seorang perempuan yang terpotong menjadi 6 bagian. Potongan-potongan tersebut ditemukan secara terpisah di Pasar Besar Lantai II yang merupakan bekas Matahari Departement Store yang terbakar.
Badan korban ditemukan di Kamar mandi, sedangkan tangan, kaki dan kepala di sekitar tangga ke Lantai III. Jarak kamar mandi dan tangga sekitar 10 meter.
Pada bagian kaki kiri ditemukan tulisan Sugeng, sedangkan di kaki kanan tertulis Wahyu Yang Kuterima Dari Gereja Comboran Ketemu Dengan Yesus dan Kerabatnya. Selain itu juga ditemukan sejumlah pesan tulisan di lokasi kejadian.
Baca juga:
Secarik Kertas Misterius di Area Penemuan Korban Mutilasi 6 Bagian di Malang
Mayat Terpotong 6 Bagian di Pasar Besar Malang Seorang Perempuan
6 Bagian Tubuh Ditemukan di Pasar Basar Lantai II Malang
Kasus di Malang, Pelaku Mengaku Memutilasi Atas Permintaan Korban
Pelaku Mutilasi Mayat di Pasar Besar Malang akan Jalani Tes Kejiwaan