Sebulan Usai Badai Seroja, Korban Kembali Ditemukan di Kali Son Bauk Ulu
Jenazah yang diketahui berjenis kelamin wanita itu diidentifikasi sebagai Frederika Nubatonis-Baisila (39), ibu rumah tangga asal Desa Tanini, Kecamatan Takari.
Sejak badai seroja yang menerjang wilayah NTT satu bulan lalu, duka mendalam masih menyelimuti warga yang kehilangan sanak saudaranya akibat bencana tersebut.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, sesosok jenazah ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan.
-
Bagaimana Siklon Tropis Anggrek terbentuk? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Apa itu Siklon Tropis Anggrek? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Apa yang dilakukan oleh KWT Srikandi di Kelurahan Nusa Jaya? Para anggota KWT Srikandi di RT 02, RW 08 ini berhasil membudidayakan sejumlah jenis sayuran yang mudah diolah.
-
Apa yang diwaspadai oleh BMKG di Jogja terkait siklon tropis 99W? “Waspada potensi angin kencang. Diharapkan untuk memangkas pohon yang berpotensi tumbang atau rapuh,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, mengutip ANTARA pada Senin (16/10).
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
-
Di mana lokasi Taman Nasional Siberut? Taman Nasional Siberut terletak di Pulau Siberut, sebuah pulau gugusan terbesar Kepulauan Mentawai yang berada di lepas pantai barat Sumatera.
Jenazah yang diketahui berjenis kelamin wanita itu diidentifikasi sebagai Frederika Nubatonis-Baisila (39), ibu rumah tangga asal Desa Tanini, Kecamatan Takari.
Jenazah Frederika saat ditemukan sudah tidak utuh. Almarhum ditemukan mengapung di kali Son Bauk Ulu (Sonkubat), perbatasan antara desa Tanini di Kecamatan Takari dan desa Fatusuki, di Kecamatan Amfoang Selatan.
Korban diperkirakan merupakan korban terbawa banjir dan longsor saat badai Seroja 4 April 2021 lalu. Jarak antara rumah korban dengan lokasi penemuan jenazah sejauh enam kilometer.
Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Otrianus Tanesib, Viktor Atte dan Elyakim Elan, yang saat itu sedang berburu dan kebetulan melewati kali tersebut.
Ketiganya kaget menemukan sosok tubuh yang tidak utuh di dalam kali. Sehingga memberitahukan kepada warga sekitar dan melaporkan kepada Polsek Takari.
Kerabat korban dan warga di sekitar tempat tinggal korban sudah melakukan pencarian selama lima hari tetapi belum ditemukan. Hinggal tanggal 10 April 2021, warga dan kerabat korban menghentikan pencarian korban dan pasrah terhadap keadaan korban.
Jenazah korban langsung dievakuasi dari dalam sungai dan langsung dilakukan proses pemakaman oleh keluarga korban, di dekat pinggir kali tempat ditemukan jenazah korban.
Menurut keyakinan masyarakat di kampung tersebut, karena korban meninggal terbawa banjir dan ditemukan di dalam kali, maka tidak boleh dibawa masuk ke rumah duka sehingga langsung dimakamkan di sekitar kali.
Paur Humas Polres Kupang, Aiptu Lalu Randy Hidayat mengatakan, jenazah korban langsung dimakamkan karena sudah membusuk dan tidak lagi utuh.
"Sudah dilaporkan ke Polsek Takari. Jenazah korban langsung dimakamkan karena tidak utuh lagi. Jenazah juga tidak lagi disemayamkan di rumah duka, karena sesuai kepercayaan masyarakat setempat korban harus dimakamkan di lokasi ditemukan," ungkap Randy, Minggu (16/5).
Baca juga:
Danau Baru Usai Badai Seroja di Kupang Mengering Kini Dijadikan Lahan Bertani
Tinggalkan Pengungsian, 142 KK Korban Bencana di Kupang Menumpang di Rumah Warga
PLN Butuh 3 Bulan Bangun Tower Listrik Permanen di NTT
Kerahkan 1.812 Personel, PLN Pastikan Listrik di NTT Pulih 100 Persen
Pemerintah Bakal Bangun 530 Rumah Warga Terdampak Siklon Seroja di Kota Kupang
Siklon Tropis Seroja Pergi, Danau Baru di Kupang Jadi Destinasi Wisata