Sekolah Fatih Bilingual di Aceh bantah terkait gerakan Gulen
Bila memang tetap diminta untuk tutup, sekolah tersebut akan menempuh jalur hukum.
Lembaga pendidikan Fatih Bilingual School (FBS) Putra, dan FBS Putri di Aceh membantah lembaga pendidikan ini terkait dengan Fethullah Gulen.
Pemerintah Turki melalui Kedutaan Besar (Kedubes) Turki di Indonesia meminta sembilan sekolah Turki di Indonesia ditutup karena ada kaitan dengan Gulen. Bahkan, permintaan itu dirilis oleh Kedubes Turki di Jakarta melalui situs resminya.
Bahkan data yang dirilis Kedubes Turki ini memasukkan sekolah Turki yang ada di Aceh masuk dalam daftar 9 sekolah yang diminta tutup. Sekolah di Aceh itu adalah Fatih Bilingual School (FBS) Putra, dan FBS Putri.
Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMP-SMA FBS Putri, Sabar Risdadi membantah sekolah tersebut terkait dengan Fethullah Gulen. Bahkan, dia mengaku hingga sekarang belum mendapatkan surat resmi permintaan untuk ditutup.
"Dan kami menolak atas tuduhan itu semuanya. Sekolah ini sudah berdiri sejak 2009, dan sampai sejauh ini tidak ada satupun indikasi ke arah yang mereka tuduhkan," kata Sabar Risdadi, di Aceh, Jumat (29/7).
Menurut Sabar, FBS Putri berdiri atas dasar hukum yang jelas. Bila memang tetap diminta untuk tutup, pihaknya akan menempuh jalur hukum.
"Tidak pada tempatnya Pemerintah Turki menyuruh Indonesia menutup sekolah tersebut karena tuduhan yang tidak mendasar," tukasnya.
Selama ini Sabar mengaku hanya fokus memajukan dunia pendidikan di Aceh dan pada umumnya Indonesia. "Kami di sini fokus mendidik anak Indonesia. Jadi menurut saya sangat berlebihan jika kami dikaitkan dengan masalah seperti itu," tutur Sabar.
Meskipun diterpa isu tak sedap dari Pemerintah Turki, aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut berjalan normal.
"Selama ini kehadiran FBS Putri memberi banyak sumbangsih pada pendidikan di Aceh. FBS sudah meraih banyak prestasi baik secara nasional maupun internasional," ungkapnya.
Baca juga:
Sekolah Pribadi Depok sebut tudingan keterkaitan Gulen adalah fitnah
Dituding terkait Gulen, Sekolah Bilingual Bandung merasa dirugikan
Disebut terkait Gulen, sekolah Sragen Bilingual terancam ditutup
Sekolah Kharisma Bangsa Tangsel bantah didanai gerakan Gulen
Pemerintah tak mengiyakan desakan Turki tutup sekolah terkait Gulen
-
Apa yang dilakukan Teuku Muhammad Hasan untuk kemajuan pendidikan di Aceh? Pada tahun 1929, Hasan meresmikan pembentukan kepanitiaan Atjehsch Studiefonds di Kutaraja. Tujuan pembentukannya ini untuk kemajuan masyarakat Aceh dalam hal kesempatan memperoleh pendidikan yang tidak bertentangan dengan Islam.
-
Apa yang ditemukan para peneliti di Dataran Tinggi Antartika Timur? DATARAN TINGGI ANTARTIKA TIMUR Para peneliti memeriksa kembali data satelit yang diambil dari punggung bukit di lapisan es Antartika yang sebelumnya mencapai minus 93 derajat Celcius. "Ini tampaknya menjadi batas seberapa dingin di permukaan Bumi."
-
Kapan Mayor Teddy menyelesaikan pendidikan militer di Akmil? Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (TNI) Mayor Teddy Indra Wijaya, seorang perwira TNI dari Kopassus dan alumni SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, lulus dari Akmil pada tahun 2011 setelah menyelesaikan pendidikan di SMA.
-
Apa yang dilakukan K.H. Abbas Abdul Jamil di Pondok Pesantren Buntet? Selama memimpin Pondok Pesantren Buntet, Kiai Abbas (sapaannya) terus menyampaikan semangat nasionalisme kepada para santri yang ia asuh. Ia yakin, kekuatan santri yang jumlahnya tidak sedikit mampu menumbangkan bangsa penjajah yang sewenang-wenang di Indonesia.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perekrutan kuli perkebunan karet di Aceh Timur? Perkembangan perkebunan karet di Aceh Timur kerap menggunakan kuli yang berasal dari luar daerah, seperti Jawa hingga Tiongkok. Masuknya bisnis kebun karet di tanah rencong ini tak lepas dari penjajah Belanda yang melihat potensi besar apabila komoditas yang satu ini dikembangkan lebih lanjut.
-
Siapa saja yang hadir di acara Sekolah Energi Berdikari Pertamina di SMK SMTI Kota Makassar? Kegiatan Sekolah Energi Berdikari (SEB) Pertamina dihadiri Pjs Manager CSR PT Pertamina (Persero), Reno Fri Daryanto, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, Region Manager Corporate Operation & Services PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Wisnu Fajar Baskoro, Staff Khusus Kepresidenan Republik Indonesia, Billy Mumbsyar, Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan mewakili Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Eka Prasetya, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Setyoko Pramono dan Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Yusri Gazali.