Selidiki Kematian Siswa SMP Athirah, Polda Sulsel Gelar Perkara Dihadiri Keluarga
Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan melakukan gelar perkara khusus kasus kematian siswa SMP Athirah Makassar, Basman Nafa Yaskura yang diduga melompat dari lantai 8 gedung sekolah. Sebelumnya kasus ini telah ditutup Polrestabes Makassar karena tidak menemukan unsur pidana.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan melakukan gelar perkara khusus kasus kematian siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Athirah Makassar, Basman Nafa Yaskura yang diduga melompat dari lantai 8 gedung sekolah. Sebelumnya kasus ini telah ditutup Polrestabes Makassar karena tidak menemukan unsur pidana.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel Komisaris Besar Komang Suartana memaparkan, Ditreskrimum telah melakukan gelar perkara kasus kematian Basman Nafa Yaskura. Komang menyebutkan gelar perkara merupakan permintaan dari keluarga korban yang tidak puas dengan keputusan Polrestabes Makassar yang menghentikan kasus tersebut.
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Di mana lokasi kerusuhan antara warga dan polisi terjadi? Berawal dari Laporan yang Tak Direspons Semalam (14/8), terjadi kerusuhan antara warga dengan polisi di Dago, Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto dipanggil "Kurus"? Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, Persela Lamongan,hingga PSMS Medan.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Bagaimana polisi mengurai kemacetan akibat demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas.
"Akan kita sampaikan ke publik terkait gelar perkaranya. Sekarang masih kita lakukan pendalaman dari hasil gelar perkara, itu saja," ujarnya kepada wartawan di Mapolda Sulsel, Selasa (27/6).
Ia menegaskan, proses gelar perkara melibatkan juga keluarga Basman. Hal itu dilakukan agar semua bisa transparan. "Orang tua korban ikut memantau. Setiap gelar perkara orang tua harus tetap ikut dan kita laporkan berkenaan dengan hasilnya," tuturnya.
Jika nanti sudah ada hasil gelar perkara, pihaknya akan menyerahkan kepada keluarga, menerima atau tidak hasil gelar perkara. "Nanti tergantung keluarga korban, apakah siap untuk ditindaklanjuti atau tidak," tegasnya.
Mantan Kabid Humas Polda NTB ini belum bisa memastikan apakah kasus ini dibuka kembali atau tidak. Ia kembali menegaskan hal tersebut tergantung hasil gelar perkara khusus.
"Nanti kita lihat hasil gelarnya dulu. Apalagi kalau ada bukti-bukti baru di dalam kasusnya," pungkasnya.
Diketahui, Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar mengungkapkan fakta terbaru terkait meninggalnya Basman pada Rabu (24/5) lalu. Berdasarkan rekaman CCTV dan visum, tidak ditemukan tanda kekerasan sebelum korban ditemukan meninggal bunuh diri dari lantai 8 gedung sekolah.
"Kami menyimpulkan berdasarkan keterangan saksi dan disesuaikan dengan rekaman CCTV dan jejak digital dari handphone korban. Kami menyimpulkan bahwa tidak ditemukan unsur kekerasan sebelum korban ditemukan di lantai lapangan (TKP korban ditemukan tewas)," ujar Kepala Polrestabes Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Jumat (2/6).
Ngajib menjelaskan, untuk mengungkapkan kematian BNY, pihaknya sudah memeriksa total 24 orang saksi. Dari 24 orang yang diperiksa diantara guru, teman, petugas kebersihan sekolah, dan juga driver ojek online (ojol) yang mengantar korban ke sekolah.
"Dari proses penyelidikan telah melakukan pemeriksaan terhadap 24 saksi yang terdiri dari rekan sekolah, kemudian juga guru, tukang bersih, ada beberapa orang dari Grab. Kami juga mendapatkan barang bukti rekaman CCTV tambahan dari Hotel Prima," kata dia.
Berdasarkan dari sejumlah saksi dan barang bukti, Ngajib menyebut ada kesesuaian kejadian. Korban sempat ke Kabupaten Gowa sebelum akhirnya masuk sekolah menggunakan ojol.
"Berdasarkan dari pemeriksaan saksi kemudian disesuaikan dengan rekaman CCTV menyatakan terbukti bahwa anak tersebut datang ke sekolah dalam keadaan sehat, kemudian menuju ke lantai 8. Kemudian dari lift lantai 8, yang bersangkutan diperoleh menaiki tangga dan langsung menuju ke atap daripada lantai 8," bebernya.
Dengan fakta-fakta tersebut, polisi menyimpulkan bahwa BNY bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 8 gedung. Meski demikian, polisi belum mengetahui motif korban melakukan bunuh diri.
"Korban BNY ini diduga bunuh diri dengan melompat dari atap lantai 8 hingga ditemukan di lapangan," tegasnya.
Ngajib menambahkan pihaknya juga sudah menjelaskan kepada orang tua dan keluarga BNY terkait proses penyelidikan. Ngajib menjelaskan kepada keluarga korban bahwa proses penyelidikan dilakukan secara transparan.
"Hari ini kami telah mengundang keluarga korban untuk mengetahui hasil proses penyelidikan yang kami dapatkan," tuturnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, imbuh Ngajib, pihak keluarga memahami. Apalagi tidak ditemukan perselisihan antara korban dan keluarganya termasuk temannya. "Sampai saat ini tidak ada permasalahan. Hasil pemeriksaan keluarga juga tidak ada ditemukan perselisihan keluarga dan korban," tegasnya.
Sementara, Dokter Forensik Biddokkes Polda Sulsel Deni Mathius menjelaskan pihaknya melakukan visum et repertum terhadap tubuh korban. Ia mengungkapkan proses visum dilakukan kurang lebih selama tiga jam. "Tim kami melakukan kurang lebih 3 jam (visum et repertum), karena beberapa hal kita harus lihat seksama, termasuk di dalamnya. Memang sebelumnya almarhum dibawa ke RS Akademis sebagai tindakan awal dan sempat di Rontgen," sebutnya.
Meski telah dirontgen, Deni mengaku pihaknya juga melakukan CT Scan. Ia menyebut CT Scan dilakukan untuk memperkuat hasil rontgen. "Dari hasil CT Scan dan pemeriksaan luar yang kami temukan memang ada luka di beberapa titik yang diakibatkan benda tumpul. Benda tumpul ini sangat kuat yang artinya berkenaan objek dengan benda tumpul ini sangat keras dan kuat," bebernya.
Deni mengungkapkan terdapat luka patah tulah pada tubuh korban. Ia menyebut titik patah tulang di antaranya panggul, paha kiri, dan lengan kiri. "Itu patah tulang tertutup dan juga terbuka. Bahkan CT Scan memperlihatkan tulang ekor korban juga patah," ungkapnya.
Terpisah, Direktur Sekolah Islam Athirah Syamril mengaku tidak lepas tangan terkait meninggalnya BNY di area sekolah. Syamril menegaskan Sekolah Islam Athirah sangat berduka terkait kejadian wafatnya BNY.
"Almarhum memiliki prestasi akademik dan dikenal ramah dalam pergaulan di sekolah," ujarnya.
Syamril menegaskan, terkait penyelidikan kematian BNY, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Ia mengaku manajemen Sekolah Islam Athirah sangat terbuka untuk mendukung proses penyelidikan.
"Manajemen Sekolah Islam Athirah telah menyerahkan penyelidikan peristiwa ini kepada pihak kepolisian setempat mulai dari Polsek hingga saat ini ditangani oleh Polrestabes kota Makassar. Kami sangat terbuka membantu pihak kepolisian dengan membuka akses selebar-lebarnya, menyediakan saksi-saksi yang dibutuhkan hingga seluruh barang bukti tanpa ada intervensi apa pun,” sebutnya.
Syamril menambahkan manajemen Sekolah Islam Athirah juga telah berkomunikasi dengan orang tua BNY. Hasil dari komunikasi tersebut, manajemen dan orang tua BNY sama-sama berkomitmen menyerahkan proses pengungkapan kepada pihak kepolisian.
"Kami pihak sekolah dan orang tua memiliki komitmen yang sama menyerahkan sepenuhnya peristiwa ini kepada pihak kepolisian," ucapnya.