Sidang Kematian Taruna ATKP Makassar, Ibu Korban Tidak Kuasa Menahan Sedih
Sidang lanjutan kasus tewasnya taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pongkala berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Senin (1/7) dengan agenda pemeriksaan saksi. Ayah korban, Pelda Daniel Pongkala (43) menjelaskan kondisi korban usai dianiaya.
Sidang lanjutan kasus tewasnya taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pongkala berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Senin (1/7) dengan agenda pemeriksaan saksi. Ayah korban, Pelda Daniel Pongkala (43) menjelaskan kondisi korban usai dianiaya.
"Saya dapat telepon dari pengasuh kampus kalau anak saya dibawa ke Rumah Sakit Sayang Rakyat setelah terjatuh di kamar mandi. Setiba di RS, anak saya sudah meninggal. Saya lihat memar di wajahnya, pelipis kanan dan dadanya, dari situ saya tidak percaya kalau anak saya meninggal dunia karena terjatuh saja. Saya tanya ke dokter, tapi jawabannya sama. Akhirnya saya lapor ke Polsek," kata Daniel Pongkala.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
Sidang berlangsung di ruangan Bagir Manan yang dipimpin Suratno selaku ketua majelis hakim. Daniel menjadi saksi bersama delapan taruna ATKP Makassar. Lima di antara saksi adalah teman seangkatan korban. Adapun terdakwa, Muhammad Rusdi (21), eks senior korban di kampus didampingi empat penasihat hukum dari Pusbakum atau Pusat Bantuan Hukum PN Makassar di antaranya Aisyah.
Sementara itu, taruna-taruna yang menjadi saksi mengakui berada di lokasi saat korban dianiaya terdakwa. Namun tidak melihat langsung penganiayaan, karena posisi membelakangi atas perintah terdakwa Muhammad Rusdi.
"Tidak lihat langsung hanya dengar ada suara pukulan beberapa kali. Suara pukulan berhenti setelah korban terjatuh. Tidak mendengar suara rintihan atau teriakan korban. Baru lihat kondisi korban saat diperintahkan berbalik untuk menolong," kata Haryono, salah seorang saksi.
Berbagai upaya dilakukan untuk menolong Aldama yang sudah terlihat sesak napas bahkan pingsan, dengan cara memberi air minim dan napas buatan namun Aldama tertolong.
"Korban sesak napas. Saya coba beri bantuan pernapasan tapi tidak berhasil. Atas perintah senior (Muhammad Rusdi), kejadian tersebut tidak dilaporkan ke bagian pelayanan kesehatan kampus. Tapi ke pihak pengasuh dan langsung dibawa ke rumah sakit," kata saksi Muhammad Aldi (19).
Aldi melanjutkan, terdakwa lantas memerintahkan kepada para saksi untuk memberikan keterangan palsu kepada siapapun yang bertanya bahwa korban meninggal akibat terjatuh di kamar mandi.
Selama persidangan yang berlangsung kurang lebih satu jam, hadir juga Wakil Direktur III ATKP Makassar bidang ketarunaan, Nining Idyaningsih dan dua pembina dari AURI.
Sementara itu ibunda korban, Maryati (40) tidak kuasa menahan sedih. Matanya terlihat berkaca-kaca. Terlebih saat satu persatu saksi diminta majelis hakim menjelaskan kronologi kejadian. Juga saat jaksa penuntut umum (JPU), Tabrani mengkonfrontir kembali kepada para saksi atas sejumlah adegan hasil rekonstruksi.
Di penghujung sidang, ketua Majelis Hakim memutuskan sidang kembali dilanjutkan Kamis pekan dengan dengan agenda pemeriksaan saksi yang meringankan.
Baca juga:
Sidang Perdana Tewasnya Junior ATKP Makassar, Terdakwa Cium Tangan Dosen
Senior ATKP Makassar Aniaya Junior Hingga Tewas Pasrah Didakwa Pasal Berlapis
Sidang Perdana Taruna ATKP Tewas Gara-gara Tak Pakai Helm Digelar Siang Ini
Polisi Cek CCTV Usai Temukan Fakta Baru Kematian Taruna ATKP Makassar
Rekonstruksi Kasus Kematian Taruna ATKP Makassar, Polisi Temukan Fakta Baru
Hasil Autopsi Polisi Taruna ATKP Makassar Tewas karena Pukulan Benda Tumpul
Ayah Taruna ATKP Tewas Dianiaya Senior Tanya Kelanjutan Kasus ke Polisi